Selasa, 08 Desember 2009

Dipaksa Mahasiswa, Anggota Pansus Century Tandatangan Kontrak Politik

Jakarta (SIB)
Anggota pansus angket Century menandatangani kontrak politik yang ditawarkan Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kampus Nasional (JKN). Mereka siap mundur dari DPR jika terlibat money politik atau bargaining politik dalam pengusutan skandal Bank Century.
“Kita harus mengusut aliran dana Bank Century. Hal-hal ini akan terjadi dengan mulus apabila adanya transparansi termasuk adanya kontrak politik yang ditawarkan mahasiswa,” kata Wakil Ketua Pansus Gayus Lumbuun usai menandatangani kontrak politik dengan mahasiswa JKN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/12).
Selain Gayus, anggota pansus dari PDIP Maruarar Sirait juga menandatangani kontrak politik berisi lima butir ini. “Saya langsung tandatangan tidak perlu dibaca,” kata Ara sambil menandatangani kontrak politik.
Sekalipun dari partai koalisi pemerintah, Wakil Ketua Pansus Mahfud Siddik juga ikut menandatangani kontrak politik ini. “Atas nama anggota pansus saya akan menandatangani kontrak politik ini,” kata Mahfud sembari menandatangai berkas di depannya.
Sementara Ketua Pansus Idrus Marham, Wakil Ketua Pansus Yahya Sacawirya, dan anggota pansus dari FPPP M. Romahurmuzy ikut menandatangi setelah didesak oleh mahasiswa. “Kongkrit saja Pak Idrus, jangan anggota DPR bermain kata-kata,” desak salah seorang mahasiswa.
Dan setelah didesak keras Idrus tandatangan diikuti Yahya Sacawirya dan Romy. “Oke saya tandatangan,” kata Idrus meminta mahasiswa mendekat.
Berikut kontrak politik antara mahasiswa dengan pansus angket Century. Kami pimpinan dan anggota pansus angket Century dengan ini menyetujui kontrak politik dengan mahasiswa :
1. Kami ketua dan anggota panitia angket Century akan menjalankan tugas dengan sebenar-benarnya dan secara transparan sampai tuntas.
2. Kami ketua dan anggota panitia angket Century bersumpah tidak akan menerima suap atau money politik sampai kasus terungkap secara jelas dan transparan.
3. Kami ketua dan anggota panitia angket Century tidak akan sedikit pun dan dengan alasan apapun menggunakan hak angket sebagai bargaining politik.
4. Kami ketua dan anggota panitia angket Century akan mengumumkan secara terbuka hasil investigasi Bank Century dan menuntut yang salah sesuai peraturan yang berlaku.
5. Apabila kami melanggar, kami siap mundur sebagai anggota DPR 2009-2014.
Mahasiswa Harap Pansus Century Bebas Kepentingan Penguasa
Puluhan mahasiswa dari BEM Jaringan Kampus Nasional (JKN) ditemui pimpinan pansus angket Century. Mahasiswa berharap pansus angket Century bekerja sungguh-sungguh mengusut tuntas Skandal Bank Century tanpa pandang bulu terhadap kepentingan apapun.
“Kami minta pansus mengawal secara baik-baik penuh komitmen dengan sepenuh hati. Kami minta diusut tuntas, siapapun yang terlibat diadili tanpa pandang bulu,” pinta perwakilan mahasiswa JKN dari Universitas Negeri Jakarta, Adin.
Hal ini disampaikan Adin dalam pertemuan antara mahasiswa JKN dengan pimpinan pansus angket Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/12).
“Usut skandal Bank Century, seret Sri Mulyani!,” teriak puluhan mahasiswa yang hadir dalam pertemuan sambil berdiri dan mengepalkan tangan kanan ke atas.
Rupanya mahasiswa merasa terganggu dengan berita miring seputar pansus angket Century pada waktu dibentuk. Mahasiswa khawatir pansus akan tersentuh kepentingan kekuasaan.
“Kami mendengar tuduhan miring terhadap pansus. Kekhawatiran kami ada proses suap menyuap, bargaining politik antara pansus Century dengan penguasa,” papar Adin.
Kerja keras DPR mengusut skandal Century dinilai mahasiswa sebagai perbaikan citra wakil rakyat di mata masyarakat.
“Pengembalian citra di mata masyarakat. Tolong kepercayaan rakyat ini dijaga,” pinta Adin.
Rapat dipim oleh Wakil Ketua pansus angket Century Century Yahya Sacawirya dengan dihadiri Ketua pansus Idrus Marham, Wakil Ketua pansus Mahfud Siddiq, serta dua anggota pansus Maruarar Sirait dan M. Romahurmuzy. (detikcom/n)

Sabtu, 05 Desember 2009

Angket Century jadi pertaruhan — Ditarget 2 bulan rampung

DPR jangan bikin rakyat marahShare/Bookmark

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengingatkan DPR, jangan lagi mengecewakan rakyat dalam menyelesaikan kasus Bank Century yang diusung melalui hak angket. Rakyat bakal marah bila anggota maupun fraksi DPR cuma bermain-main, apalagi punya tujuan untuk kepentingan pribadi. Ingat, mereka diawasi oleh puluhan juta rakyat yang memilih mereka. Kalau mereka mengecewakan, rakyat akan marah dan mereka akan berhadapan dengan rakyat,” kata Sebastian, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/12). Menurut Sebastian angket ini mendapatkan perhatian dari seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat benar-benar ingin melihat, keseriusan DPR dalam menyelesaikannya.


Beban dan tanggung jawab anggota DPR sangat berat untuk menyelesaikan. Oleh karenanya jangan bermain-main.

Keseriusan fraksi-fraksi dalam menyelesaikan kasus ini menurut Sebastian sudah bisa terlihat ketika fraksi menentukan siapa-siapa saja anggota mereka yang didudukkan di Pansus Hak Angket. Fraksi yang serius pasti akan menempatkan orang-orang terbaik mereka. ”Anggota Pansus ini harus orang-orang pilihan dari setiap partai yang memiliki kemampuan, kualifikasi, integritas dan tidak sedang terlibat dalam persoalan hukum apapun alias orang-orang yang bisa dipercaya,” jelasnya.

Sebastian mengakui banyak juga anggota DPR yang jadi ’pemain’, tapi dia percaya masih ada anggota punya niat berjuang demi rakyat.

Menurutnya, usulan hak angket itu sejalan dengan keinginan rakyat. Sehingga rakyat tidak mau lagi dikecewakan.

”Angket ini menjadi pertaruhan bagi DPR. Jika angket ini berhasil maka DPR tentunya akan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat dan tingkat kepercayaan masyarakat akan tumbuh kembali," katanya.

Dua bulan
Ketua Setara Institute, Hendardi, Kamis (3/12) pagi tadi mengatakan, skandal kasus Bank Century selayaknya bisa diselesaikan oleh Pansus Angket Bank Century selama dua bulan saja. Hal ini untuk menghindari pansus yang hanya semangat di awal kerjanya, namun kemudian melempem.

Mengingat pengalaman pansus-pansus angket dahulu yang pernah dibentuk oleh DPR, yang selalu kandas pada akhirnya. "Hangat-hangat tahi ayam. Menggebu-gebu saat awal, melempem di akhir," sebut Hendardi.

Apalagi, lanjutnya, tarik menarik dalam pansus angket ini akan sengit. Karena sejak awal pengusulannya sudah terjadi perbedaan pendapat politik.

Jadi tidak berlebihan, jika beberapa kalangan mengkhawatirkan hasil akhir pansus angket hanya untuk kompromi politik belaka, yang bisa membuat pelaku skandal aliran dana Rp 6,7 triliun ini malah terlindungi.

"Karena itu menjadi penting bagi pihak-pihak di luar parlemen untuk mendorong pansus nanti bekerja dengan baik," tandas Hendardi.

Independen
Sementara itu Ketua Fraksi PKB, Marwan Djafar mengatakan pansus harus benar-benar bisa independen dalam menjalankan tugasnya. Dirinya telah mendengar bahwa banyak kepentingan dan kelompok yang ingin memainkan angket ini, untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya.

"Saya mendengar adanya pihak yang ingin menggunakan pansus ini untuk kepentingan dirinya sendiri maupun kelompoknya. Ini harus diwaspadai, karena jangan sampai kepentingankepentingan ini kemudian menggagalkan tujuan dibentuknya pansus," katanya.

Misalnya, ada isu bahwa angket ini untuk menjatuhkan Boediono sehingga akan ada wapres baru, atau sekedar menjatuhkan Sri Mulyani karena sebagai menkeu dirinya banyak menghalangi kepentingan bisnis petinggi parpol. "Jika tujuannya seperti ini FPKB akan menarik dukungan. FPKB hanya akan berpegang pada tugas dan kewenangannya sesuai konstitusi," ujar Marwan.

Bahkan Marwan mendengar isu adanya pihakpihak tertentu yang bermain dalam kasus ini untuk tujuan bisnis. Orang-orang ini menurutnya ingin mengambil alih Bank Century dengan harga murah seperti pada kasus BLBI.

Marwan juga setuju pansus harus terbuka agar apapun hasilnya nanti, maka tidak muncul prasangka yang macam-macam pada masyarakat. "Jadi apapun langkah setelah hasil pansus keluar, maka keputusannya tidak akan dicurigai masyarakat. Jika memang tidak terbukti, maka pihakpihak yang selama ini dicurigai harus direhabilitasi dan jika memang terbukti, maka harus ada tindakan hukum selanjutnya," tegas Marwan.

Sistem UN berdampak mental

Dinas Pendidikan Propinsi Jateng berkeyakinan untuk terus melaksanakan Ujian Nasional (UN) 2010 mendatang. Akan tetapi sistem baru yang menerapkan silang peserta pada UN SMA/MA dikhawatirkan akan berdampak pada menurunya mental peserta ujian.

Terlebih hingga saat ini, sistem silang tersebut belum disosialisasikan hingga ke tingkat satuan pendidikan di daerah-daerah. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, Drs Sunarto MPd mengatakan pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh kepala dinas pendidikan di Jawa Tengah untuk membicarakan mengenai sosialsiasi dan kekhawatiran dengan adanya sistem silang tersebut.

"Kami khawatir siswa itu malah tambah terbebani, karena harus pontang-panting menuju lokasi ujian. Terlebih suasana di lokasi baru juga akan berdampak pada kosentrasi mereka dalam mengerjakan soal ujian,"ujar Sunarto saat ditemui di kantornya, kemarin.

Dia mengatakan, pertemuan tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 10 Desember mendatang. Dia mengatakan, dalam pertemuan itu akan dipimpin langsung oleh anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP, Prof Mungin Edy wibowo.

Melarang
Terkait mengenai putusan MA yang melarang penyelenggaraan UN, Sunarto mengungkapkan bahwa pihaknya bukan dalam posisi mendukung atau tidak mendukung. Menurutnya Dinas Pendidikan Provinsi Jateng mengikuti semua yang digariskan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional.

"Semua persiapan telah kita laksanakan mulai dari pendataan siswa didik yang akan mengikuti ujian mulai dari tingkat SD (UAS BN), SMP, SMA /SMK. Dan sistem UN kali ini beda," katanya.

Sementara anggota BSNP Prof Mungin Edy Wibowo dalam beberapa kesempatan mengatakan, bahwa perbedaan sistem UN pada tahun 2010 dengan tahun-tahun sebelumnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas hasil UN. Selain memberi kesempatan bagi siswa yang tidak lulus dalam UN utama dengan mengikuti UN susulan, sistem silang yang diterapkan untuk menjaga kemurnian ujian.

"Dan dipastikan sistem silang itu tidak akan memberatkan siswa. Kami akan mensketsa persilangan itu tidak jauh dari sekolah asal, yang kami silang ada sekolah-sekolah yang pada satu area," ujarnya.

Selain itu menurut Direktur Direktur Kajian Strategis Demokrasi dan Sosial (Krisis), Suwiqnyo Rahman, menyambut baik putusan MA terhadap dilarangnya UN. Tapi pihaknya mengaku tidak berkeberatan dengan adanya UN asalkan tidak menjadi satu-satunya penentu kelulusan.

"Karena kebijakan itu tidak efektif jika diberlakukan secara nasional. Keputusan MA merupakan kado hari guru, karena putusan MA lebih memberikan kewenangan pada guru dan sekolah untuk menentukan kelulusan siswanya, " tukasnya.
Share/Bookmark

SBY Curiga Politik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai desakan penuntasan kasus Bank Century bermotif politik. Karena itu, dia meminta seluruh pihak yang terlibat dalam pentas politik nasional mematuhi aturan dan etika demokrasi.

"Ada yang ingin benar-benar mendapatkan penjelasan mengenai Bank Century. Namun, informasi yang saya dapat, juga ada yang motifnya bukan itu, tapi motif politik," kata Presiden SBY dalam pengarahan pada para menteri sebelum memimpin sidang kabinet membahas program 100 hari pemerintahan di Kantor Kepresidenan kemarin (4/12). “Dalam demokrasi ada kebebasan, ada etika, dan ada rule-nya," ujar SBY.

Dalam pernyataan yang terbuka untuk diliput media, presiden mencurigai aksi unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi Internasional pada 9 Desember mendatang ditunggangi kepentingan politik. Indikasinya, tokoh-tokoh yang terlibat dalam demo peringatan hari antikorupsi tidak terdengar kiprahnya dalam upaya pemberantasan korupsi lima tahun terakhir.

"Mungkin saja akan muncul tokoh-tokoh nanti pada 9 Desember yang selama lima tahun lalu tidak pernah saya lihat kegigihannya di dalam memberantas korupsi akan tampil. Ya, selamat datang kalau memang ingin betul memberantas korupsi di negeri ini bersama-sama," tuturnya.

Pernyataan presiden itu terkait rencana demo serentak sejumlah elemen antikorupsi dan organisasi masyarakat guna memperingati Hari Antikorupsi Internasional di sejumlah daerah. Di Jakarta, aksi unjuk rasa akan dipusatkan di lapangan Monas. Sejumlah tokoh nasional dikabarkan akan terlibat dalam aksi yang digagas Gerakan Indonesia Bersih dan 20 ormas tersebut. Antara lain, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, Pdt Andreas Yewangoe, Effendi Gazali, Ray Rangkuti, dan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli.

Meski ada aksi unjuk rasa, SBY yakin tidak akan berpengaruh terhadap stabilitas karena dia menilai keributan tentang kasus Bank Century hanya terjadi di Jakarta. “Saya katakan seperti itu supaya saudara (para menteri) tidak surprise nanti. Tetapi, pesan saya, apa pun yang akan terjadi di Jakarta utamanya, jangan ganggu konsentrasi untuk melaksanakan tugas pokok kita,” katanya.

SBY memperkirakan situasi politik nasional akan tetap panas satu hingga lima minggu ke depan. Meski demikian, dia menganggap situasi tersebut bukan hal yang luar biasa dalam kehidupan demokrasi. "Ini bagian dari ekspresi kebebasan, bagian dari demokrasi itu sendiri,” paparnya.

Menko Polhukam Djoko Suyanto membantah presiden khawatir akan terjadi kerusuhan dalam demo antikorupsi pada 9 Desember mendatang. Menurut dia, SBY tengah membangkitkan kewaspadaan masyarakat untuk menjaga iklim kondusif saat ini. “Biasanya, kalau massa berkumpul banyak, ada potensi (kerusuhan) itu terjadi,” katanya.

Bantahan akan ada upaya massa untuk membuat kerusuhan juga disampaikan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutanto. Menurut dia, tidak ada indikasi akan terjadi kerusuhan dalam aksi unjuk rasa peringatan hari antikorupsi mendatang. “Ah, ndak ada yang gitu-gitu,” tambahnya.

Pernyataan presiden itu disampaikan bersamaan dengan unjuk rasa ratusan massa Barisan Rakyat Antikorupsi (Barak) di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut SBY menonaktifkan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta menolak kompromi politik dalam penyelesaian kasus Bank Century.

Demonstran membawa sejumlah karung yang bertuliskan: "RP 6,7 T sama dengan 1.116.666.666 liter beras", "Rp 6,7 T sama dengan 64.360.000 siswa gratis sekolah", "Rp 6,7 T sama dengan 148.888.888 dus susu untuk bayi", "Rp 6,7 T sama dengan 700 MW listrik untuk rakyat", dan "Rp 6,7 T sama dengan 64 miliar kerupuk udang".

DOKUMEN GELAP

Sementara itu, kemarin, juga beredar kabar dari situs jejaring sosial yang menyinggung soal terungkapknya sebuah dokumen gelap. Dalam dokumen tersebut dinyatakan, bahwa sejumlah tokoh nasional telah berkumpul di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, untuk membicarakan rencana penjatuhan pemerintahan SBY.

Di antara, yang disebut-sebut dalam dokumen tersebut adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Saat dikonfirmasi, mantan cawapres Megawati itu menampik kabar tersebut. “Anda sendiri sudah bisa bilang itu dokumen gelap, tidak jelas asalnya, kenapa harus ditanggapi, acuhkan saja lah,” ujarnya, saat ditemui usai menerima Tim 9 Angket Century, di Jakarta, kemarin.

Prabowo menegaskan, dirinya tidak pernah berpikir untuk mengusik jalannya pemerintahan dengan aksi-aksi jalanan. “Pemikiran kita adalah menjalankan fungsi konstitusional mewakili tuntutan rakyat. Jadi tidak ada pemikiran di luar itu,” sambungnya.

Terpisah Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa SBY tak perlu paranoid dengan unjuk rasa yang ditargetkan dihadiri seratus ribu orang. “Sudahlah Pak SBY nggak perlu khawatir dengan kami,” jelasnya, kemarin.

Menurutnya, apabila SBY antikorupsi lebih baik datang ke unjuk rasa itu. “Kami sebagai Ketua Kompak mengundang Presiden dan menyatakan dukungannya kepada gerakan antikorupsi,” jelasnya. Gerakan yang digagas Kompak itu terdiri dari sejumlah LSM antikorupsi.

Sejak kasus Bibit dan Chandra mencuat ke permukaan, gerakan ini sejak lama sudah kerap menyelenggarakan unjuk rasa di Bundaran HI, tiap akhir pekan. Kompak ini pula yang sempat bersitegang dengan Komisi III DPR saat rapat dengar pendapat soal kasus korupsi yang menyita perhatian itu.

Langkah SBY mendatangi unjuk rasa itu akan sesuai dengan slogan yang diusung, “Kalau Bersih Mengapa Risih”. Dia mengakui bahwa demo besar itu sebagai gerakan politik antikorupsi. Meski demikian, Fadjroel menjamin bahwa unjuk rasa itu tak sampai kepada tuntutan pemakzulan yang dikhawatirkan sejumlah pihak.

“Saya jamin tidak ke sana. Tidak ada hubungannya. Wong yang datang tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi,” tambahnya. Beda lagi, kalau hak angket yang kini bergulir di DPR ternyata memutuskan bahwa ada pihak yang harus bertanggung jawab.

Apabila presiden bersedia hadir, kata dia, para aktivis akan mengajak presiden berjalan dari lapangan Monas hingga bundaran Hotel Indonesia, sambil menyuarakan penolakan antikorupsi. “Pak SBY bisa mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki komitmen yang tegas mengusut tuntas skandal Bank Century,” terangnya.

Menurut dia, unjuk rasa 9 Desember nanti memang bakal disuarakan untuk menolak setiap upaya korupsi. Gerakan itu bakal dilakukan serempak di 33 provinsi. “Semuanya akan menyuarakan. Bagaiamanapun upayanya. Misalnya puisi, unjuk rasa. Semuanya bisa dilakukan asal menyuarakan antikorupsi,” tambahnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengungkapkan agar presiden tidak perlu panik menghadapi situasi seperti ini. “Pemimpin tidak boleh panik. Kalau tak bersalah mengapa harus takut Unjuk rasa itu belum ke arah sana. Hadapi dengan biasa saja,” jelasnya. Apalagi, kata dia, Partai Demokrat yang menjadi pendukungnya di DPR, menyokong hak angket.

Syafii yakin unjuk rasa itu bakal berlangsung damai. “Pasti tidak terjadi apa-apa. Saya juga tidak setuju dengan unjuk rasa yang sampai merusak,” ucapnya.

Jumat, 27 November 2009

BakSos PC IMM Klaten (Manjalin Ukhuwah Masyarakat)

Ucap Syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kekuatan kepada kita semua atas segala nikmat serta taufiknya sehingga kita dapat melaksnakan kegiatan Bakti Sosial yang dilaksanakan Jum'at - Sabtu, 27-28 November 2009 di Pendem, Jarum, Bayat, Klaten dengan tema "Menjalin Ukhuwah Menepis 'Adawah".

Bakti Sosial ini dilaksanakan PC IMM Klaten untuk lebih bisa menjalin ukhuwah dan Dakwah Islamiyah di masyarakat Pendem, Jarum, Bayat, Klaten. Acara ini bersamaan dengan adanya hari Raya Idul Adha yang mana kami juga melaksanakan pembagian daging hewan kurban kepada masyarakat. Selain pembagian daging hewan Kurban, kami juga mengadakan lomba buat anak-anak TPA. Diantara Lomba-lomba yang kami adakan buat anak-anak TPA yaitu : Lomba Cerdas Cermat Agama Islam, Lomba Qiroatil Qur'an, Lomba Tata Cara Sholat yang benar, dan Lomba Lari Malaikat.

Tidak hanya itu saja, kami juga mengadakan periksa kesehatan dan pengobatan gratis yang dibantu oleh temen-temen Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Klaten serta di dampingi oleh Dosen yang bersangkutan serta di dampingi oleh Puskesmas setempat. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dilaksanakan setelah pembagian daging Hewan Kurban, tepatnya setelah sholat ashar.

Antusias dan respon dari masyarakat setempat sangat bagus, dan ada yang merasa sangat senang dengan adanya BakSos yang tengah kami laksanakan di tempat itu, karena mempunyai pengaruh dari masyarakat pentingnya hidup sehat dan pentingnya menjalin ukhuwah di antara sesama serta pentingnya hidup rukun dan saling tenggang rasa di dalam masyarakat.

Malamnya setelah sholat isya' kami mengadakan Pengajian Akbar dengan pembicara beliau Bp. Drs. H. Ngadimin yang dilaksanakan di Masjid Maghfirah Pendem. Kami tengah mengundang masyarakat bersamaan tadi siang memberikan daging korban kepada mereka.

dan Akhirnya demikian kegiatan Bakti Sosial kali ini, semoga banyak manfaatna yang bisa petik bersama dan sebagai pelajaran buat kita semua, semangat buat PC IMM Klaten, Hidup PC IMM Klaten, Selalu berusaha dan berjuang untuk Islam...fastabiqul qhairat.....Share/Bookmark

Malaikat maut kerap melihat anda…. Waspadalah.. .

BETAPA kerapnya malaikat maut melihat dan merenung wajah seseorang, yaitu dalam masa 24 jam sebanyak 70 kali... Andainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lalai mengingati mati. Tetapi oleh kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Malaikat Izrail.

Justru itu, tidak heranlah, jika ramai manusia yang masih mampu bersenang-lenang dan bergelak-ketawa, seolah-olah dia tiada masalah yang perlu difikirkan dan direnungkan dalam hidupnya. Walaupun dia adalah seorang yang miskin amal kebajikan serta tidak memiliki sebarang bekalan untuk akhiratnya, dan sebaliknya banyak pula melakukan dosa.

Sebuah hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :
Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail : Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Taala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bergembira ria dan bergelak ketawa.

Manusia tidak akan sadar bahwa dirinya sentiasa diperhatikan oleh malaikat maut, kecuali orang-orang soleh yang senantiasa mengingati mati. Golongan ini tidak lalai dan sentiasa sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka sentiasa meneliti hadis-hadis Nabi s.a.w yang menjelaskan mengenai perkara-perkara ghaib, terutama mengenai hal ehwal mati dan hubungannya dengan malaikat maut.

Meski pun mata manusia hanya mampu melihat benda yang nyata, tidak mungkin dapat melihat kehadiran malaikat maut itu. Namun pandangan mata hati mampu melihat alam ghaib, yaitu memandang dengan keyakinan iman dan ilmu.

Sebenarnya manusia itu sadar bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, tetapi manusia menilai kematian dengan berbagai tanggapan. Ada yang menganggap kematian itu adalah suatu hal yang biasa sebagai pendapat golongan athies, dan tidak kurang pula yang mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang lahir sahaja. Dia mengambil logika, bahwa banyak kematian disebabkan oleh sesuatu tragedi, seperti diakibatkan oleh peperangan, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan juga kemalangan baik diudara, laut dan daratan termasuk kemalangan jalan raya.

Selain itu, mereka juga melihat kematian disebabkan oleh serangan penyakit yang marabahaya seperti penyakit parah, sakit jantung, AIDS, demam tinggi, dan sebagainya. Disebabkan manusia melihat kematian hanya dari sudut sebab musabab yang lumrah, maka manusia sering mengaitkan kematian itu dengan kejadian-kejadian yang tersebut di atas. Jika berlaku kematian dikalangan mereka, lantas mereka bertanya, sebab apa si fulan itu mati, sakitkah atau kemalangankah?

Tidak ramai manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut sentiasa hadir di sekeliling manusia, mengenal-pasti memerhatikan orang-orang yang tempo hayatnya sudah tamat.

Sesungguhnya malaikat maut menjalankan arahan Allah SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit sahaja, ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika Allah SWT menetapkan kematian seseorang ketika berlaku kemalangan, atau ketika diserang sakit tenat, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.

Namun ajal tidak mengenal orang yang sehat, ataupun orang-orang mewah yang sedang hidup rehat dibuai kesenangan. Malaikat maut datang tepat pada waktunya tanpa mengira orang itu sedang ketawa riang atau mengerang kesakitan. Bila ajal mereka sudah tiba, maka kematiannya tidak akan tertangguh walau sesaat.

Walau bagaimana pun, ada ketikanya Allah SWT jadikan berbagai sebab bagi satu kematian, yang demikian itu ada hikmah disebaliknya. Misalnya sakit tenat yang ditanggung berbulan-bulan oleh seseorang, ia akan menjadi rahmat bagi orang yang beriman dan sabar, kerana Allah Taala memberi peluang dan menyadarkan manusia agar dia mengingati mati, untuk itu dia akan menggunakan masa atau usia yang ada untuk berbuat sesuatu, membetulkan dan bertaubat dari dosa dan kesilapan serta memperbaiki amalan, serta menambah bekalan untuk akhirat, jangan sampai menjadi orang merugi di akhirat kelak.

Begitu juga orang yang mati mengejutkan disebabkan kemalangan, ia akan menjadi pelajaran dan memberi peringatan kepada orang-orang yang masih hidup supaya mereka sentiasa berwaspada dan tidak lalai dari berusaha memperbaiki diri, menambah amal kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan. Karena sekiranya ajal datang secara tiba-tiba pasti akan membawa sesal yang tidak berguna.

Di kalangan orang solihin menganggap bahwa sakit yang ditimpakan kepada dirinya adalah sebagai tanda bahwa Allah SWT masih menyayanginya. Karena betapa malangnya bagi pandangan meraka, jika Allah SWT mengambil roh dengan tiba-tiba, tanpa sebarang amalan terlebih dahulu. Seolah-olah Allah SWT sedang murka terhadap dirinya, sebab itulah Allah SWT tidak memberi tanda terlebih dahulu kepadanya. Keadaan orang itu ibarat orang yang tidak menyadari adanya bahaya di hadapannya, jika ada tanda terlebih dahulu niscaya dia akan terjerumus ke lembah bahaya itu.

Selain itu, Allah Taala menjadikan sebab-sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut, sebagaimana di riwayatkan oleh Saidina Abbas r.a dalam sebuah hadis Nabi yang panjang. Antara lain menjelaskan bahwa Izrail merasa kesedihan apabila dibebankan dengan tugas mencabut roh makhluk-makhluk bernyawa karena di antara makhluk bernyawa itu termasuk manusia yang terdiri dari kekasih-kekasih Allah SWT yaitu para Rasul, nabi-nabi, wali-wali dan orang-orang solihin.

Selain itu juga, malaikat maut mengadu kepada tuhan betapa dirinya tidak disenangi oleh keturunan Adam a.s, dia mungkin dicemooh kerana dia ditugaskan mencabut roh manusia, yang menyebabkan orang akan berdukacita, karena kehilangan sanak-saudara dan orang-orang yang tersayang di kalangan mereka.

Diriwayatkan bahwa Allah SWT berjanji akan menjadikan berbagai-bagai sebab kepada kematian yang akan dilalui oleh keturunan Adam a.s sehingga keturunan Adam itu akan memikirkan dan mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dialami oleh mereka. Apabila berlakunya kematian, mereka akan berkata bahwa si fulan itu mati kerana mengidap sakit, ataupun kerana mendapat kemalangan, mereka akan terlupa mengaitkan malaikat maut dengan kematian yang berlaku itu.

Ketika itu, Izrail tidak perlu bersedih kerana manusia tidak mengaitkan kematian tersebut dengan kehadiran malaikat maut, yang sememangnya diutus oleh Allah SWT pada saat malapetaka atau sakit tenat seseorang itu bertepatan dengan ajal mereka yang sememangnya telah tiba.

Namun pada hakikatnya bahwa ajal itu adalah ketetapan Allah, yang telah termaktub sejak azali lagi. Semuanya telah nyata di dalam takdir Allah, bahwa kematian pasti tiba pada saat yang ditetapkan. Izrail hanyalah bala tentara Allah yang menjalankan tugas seperti yang diamanahkan kepadanya.

Walau bagaimana pun adalah menjadi hak Allah Taala untuk menentukan kematian seseorang itu baik berakibat ataupun tidak, sebagai mana yang dinyatakan pada awal tulisan ini bahwa ada ketikanya malaikat maut hendak mencabut roh seseorang, tetapi manusia yang dikunjungi malaikat maut sedang dalam keadaan bergembira ria dan bergelak-ketawa, hingga malaikat maut berasa heran terhadap manusia itu.

Ini membuktikan bahwa kematian itu tidak pernah mengenal baik seseorang yang sedang sakit atau pun ketika sehat dan segar-bugar.

Firman Allah Taala yang bermaksud :
Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat ( pula ) mempercepatkannya.
( Surah Al-Araf ayat 34 ), di ambil dari berbagai sumber. Utama Al-Qur'an dan Hadits..Heruoestly
Share/Bookmark

Jumat, 20 November 2009

Said Tuhuleley: ”Kehendak Rakyat Seperti Air Bah”

Yogyakarta- Ketika negara bermasalah dan fungsi parlemen tidak berjalan, maka gerakan oposisi jalanan akan berbicara, karena kehendak rakyat seperti air bah yang tidak dapat dibendung.

Demikian disampaikan ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Said Tuhuleley, dalam pengantar diskusi Oposisi & Masa Depan Demokrasi di Indonesia, di gedung PP Muhammadiyah, jln. Cik Di Tiro, Kamis (12/11/2009). Menurut Said, air bah yang beresiko destruktif, memerlukan kanal-kanal untuk dapat menyalur secara smooth dan tidak merusak, walaupun kanal-kanal rakyat ini sudah mulai tertutup. “Tertutupnya kanal-kanal rakyat, menyebabkan munculnya kanal-kanal baru seperti parlemen online, walaupun yang lebih berbahaya lagi adalah parlemen offline,” ungkap Said.

Dalam diskusi publik yang dilaksanakan oleh MPM PP Muhammadiyah, tampil sebagai pembicara, Piet Hizbullah Khaidir mantan ketua DPP IMM (Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Cornelis Lay pakar politik UGM, dan Tamrin Amal Tomagola sosiolog UI.

IPM Sulsel Ciptakan Generasi Jurnalis Advokatif

Gowa, Sulawesi Selatan - Media Massa saat ini mendominasi perkembangan telekomunikasi dan Informasi di dunia dengan mempermudah komunikasi antara satu manusia dengan manusia yang lain bahkan memberikan informasi ke seluruh penjuru dunia dengan sangat mudah bagi masyarakat yang membutuhkannya. Oleh karena itu Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sulawesi Selatan ikut berperan aktif dalam mempersiapkan generasi unggul dan cerdas khususnya dikalangan pelajar.

“IPM sebagai organisasi Intelektual dikalangan pelajar harus dapat menciptakan wartawan yang berwawasan advokatif untuk dapat melakukan pendampingan dan pembelaan terhadap pelajar yang terdiskriminasikan”, ungkap Fanny Dirgantara, Sekretaris Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) dalam penutupan Pelatihan Jurnalistik Pelajar dan Advokasi Dini (8/ 11/ 2009) yang dilaksanakan oleh PW IPM Sulawesi Selatan pada tanggal 5 – 8 Nopember 2009.

Pada saat ini sedikit sekali media yang membela dan mendampingi pelajar yang menjadi korban kekerasan dan terdiskriminasikan oleh kebijakan sekolah sehingga banyak kasus pelajar di sekolah sangat jarang di publikasikan oleh media massa khususnya di Sulawesi Selatan. Ini merupakan PR (Pekerjaan Rumah) bagi IPM Sulawesi Selatan, lanjut Sekretaris Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah tersebut.

IPM seharusnya tidak hanya melindungi pelajar yang terdiskriminasi dan terlibat kasus kekerasan tetapi juga harus bisa mengkritisi akar masalanya yang bersumber pada kebijakan di bidang Pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak berpihak pada Pelajar, harapan kami setelah usai pelatihan Jurnalistik Pelajar dan Advokasi Pelajar Dini peserta yang terdiri dari Pelajar Se-Sulawesi Selatan yang berjumlah 85 peserta dapat mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh dari pelatihan ini, agar dapat terciptanya pelajar – pelajar jurnalistik yang berwawasan advokatif yang dapat melindungi pelajar pada 5 – 10 tahun mendatang di Sulawesi Selatan, sahut Zulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum PW IPM Sulawesi Selatan dalam penutupan Pelatihan Jurnalistik Pelajar dan Advokasi Dini tersebut.(Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten)

Paradigma Baru Peradilan Akuntabel Dan Transparan

Yogyakarta- Masyarakat kini disodorkan pada drama perseteruan KPK VS POLRI yang memasuki babak baru pasca diperdengarkannya rekaman di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. Rekaman tersebut membuat masyarakat terkejut. Integritas lembaga hukum di Indonesia kian dipertaruhkan. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum pun semakin kuat.

“Kalau polisi dan jaksanya sudah seperti itu, banyak rekayasa, mudah-mudahan hakimnya masih bisa menjaga martabat lembaga penegak hukum”, ujar Iwan Satriawan, Dosen Hukum UMY, saat memberikan pengantar pada Seminar Nasional “Paradigma Baru Pengawasan Hakim Menuju Peradilan Yang Akuntabel dan Transparan” hari Rabu (11/11/2009) di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Sementara itu, Koordinator Bidang Penilaian Prestasi Hakim dan Seleksi Hakim Agung Komisi Yudisial RI, Prof. Dr. H. Mustafa Abdullah, mengungkapkan, di tingkat dunia, indeks korupsi Indonesia selalu tinggi, termasuk yang terkorup. Korupsi di Indonesia bukan lagi kejahatan bisa, tapi sudah menjadi kejahatan luar biasa. “Jika tiga batu dijatuhkan dari pesawat terbang yang terbang di Indonesia, maka satu diantaranya akan mengenai kepala koruptor,” paparnya. Ia mengungkapkan anekdot yang menggambarkan betapa parahnya korupsi yang terjadi di Indonesia.

Selama ini penanganan kasus korupsi belum maksimal. Masih banyak kasus yang berakhir dengan putusan yang kurang memuaskan. Dari pantauan Indonesia Corruption Watch (ICW), dari 196 terdakwa kasus korupsi pada semester I tahun 2008, sebanyak 104 (53%) divonis bebas. 92 terdakwa yang divonis bersalah juga belum memberikan efek jera.

Dalam seminar yang diselenggarakan atas kerjasama Komisi Yudisial RI, Fakultas Hukum RI, dan Lembaga Hukum dan HAM PW Muhammadiyah DIY ini dijelaskan tentang Komisi Yudisial diharapkan mampu mereformasi sistem peradilan di Indonesia, meningkatkan kepercayaan pada hakim, menjaga citra hakim, dan meningkatkan kualitas hakim.

H. M. Hatta Ali, SH, MH, Ketua Muda Bidang Pengawasan Mahkamah Agung menambahkan bahwa hakim tidak boleh diintervensi pemerintah. Sejak tahun 2006, MA telah menyusun sistem pengawasan. Hal ini dilakukan demi meningkatkan pengawasan meningkatkan kualitas peradilan dan kehakiman. Ia menegaskan, ”Tolong para hakim! Paradigma di MA sudah berubah, kita harus meningkatkan kinerja kita”. Para hakim kini tidak bisa mengelak lagi dari pengawasan publik. Juni 2009 lalu, MA telah meresmikan Desk Informasi dan Pengaduan MA RI. Sesaat setelah diresmikannya, sudah terdaftar sejumlah 105 pengaduan melalui website resmi MA.

Seminar yang juga menghadirkan Nur Ismanto, SH, M.Si, Ketua Perhimpunan Advokasi Indonesia (PERADI) Cabang Yogyakarta dan Trisno Raharjo, Dosen dan pengamat hukum ini semakin menarik saat Sahlan, seorang mantan hakim yang hadir memberikan tanggapan akan laporan MA dan membeberkan pengalamannya selama menjadi hakim hingga memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak tahan dengan kondisi yang ditemuinya.

Peradilan yang akuntabel dan transparan akan terwujud jika kehormatan dan martabat hakim terjaga dalam dua hal, putusan hakim dan perilaku hakim. Didukung dengan pengawasan yang menyeluruh terhadap kondisi hakim dan peradilan.(H_cY)

FK UMS Gelar Seminar Rhinitis Alergi dan Asma

Solo - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerjasama dengan RSUD Karanganyar menggelar Seminar Nasional bertemakan Up-date Manajemen Komprehensif Rhinitis Alergi dan Asma pada Senin (9/11) di Hotel Novotel Solo. Dilanjutkan Workshop Pelatihan Bedah Sinus Endoskopi Fungsional pada Selasa (10/11) di RSUD Karanganyar.

Tampil sebagai pembicara pada Seminar tersebut, antara lain : Ahli Paru Prof. Dr. dr. H Suradi, Sp. P(K) MARS; Pengajar FK UMS Dr. H. Djoko Sindusakti, Sp. THT-KL (K), MBA, MARS, M.Si; Kepala Bagian THT RSUD Karanganyar Dr. H. Iwan Setiawan Adji, Sp.THT-KL; dan Ketua IDI Cab Solo Dr. Ganung Harsono, Sp. A (K).

“Hampir tiga perempat kasus rhinitis disertai asma, dan pada kasus rhinitis-asma yang muncul bersama, sering rhinitis tidak terobati karena perhatian penderita dan dokternya lebih focus ke penanganan asma, sehingga terapi menjadi tidak efektif,” jelas Dekan FK UMS dr. Bakri B Hasbullah, Sp.B, FINACS terkait latar belakang penyelenggaraan Seminar.

Tujuan diadakan Seminar dan Workshop, antara lain : meningkatkan kemampuan Tim Work Rhinitis-Asma, dan permasalahan dokter THT-KL daerah tereliminasi. (Heru Cahyono)

Senin, 02 November 2009

Tak Cukup Hanya Minta Maaf, Kapolri Harus Pecat Susno


Jakarta - Permintaan maaf Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) tentang munculnya istilah cicak vs buaya diapresiasi. Seharusnya Kapolri tidak cukup minta maaf, tapi harus memberi sanksi kepada oknum yang menyebut istilah cicak dan buaya, Komjen Pol Susno Duadji.

"Maaf harus diikuti tindakan pada oknum di polisinya. Kalau perlu sampai dipecat, karena kata-kata itu justru menimbulkan polemik yang bergulir," kata anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Illian Deta Sari di Jakarta, Senin (2/11/2009).

Istilah cicak dan buaya, berdasarkan catatan pers pertama kali disampaikan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji. Cicak merujuk KPK, sedangkan buaya merujuk ke Polri.

"Buktinya sudah ada, polisi jangan sungkan dan tanggung-tanggung kalau ingin membersihkan diri," jelas Illian.

Illian, sebagai contoh mengungkapkan rekam jejak Susno yang pernah menemui buron KPK Anggoro Widjojo.

"Coba apa boleh bertemu buron. Warga saja yang tahu buron harus diperiksa. Harus ada tindakan nyata seperti apa," tutupnya.

Gerakan Trituka untuk Tuntaskan KPK vs Polri

Jakarta - Perseteruan antara KPK dan Polri pasca penahanan Bibit dan Chandra membuat suasana politik nasional memanas. Terinspirasi Tritura pada 1960-an, Ketua Majelis Pakar DPP PPP Lukman Hakiem mengkampanyekan tri tuntutan keadilan (Trituka) guna menuntaskan pertikaian ini.

"Kisruh KPK-Polri saat ini hanya bisa dituntaskan secara adil dengan Trituka," kata Lukman kepada detikcom, Senin (2/11/2009).

Mantan Sekretaris Fraksi PPP DPR itu menilai gerakan Trituka jika dilakukan secara massif akan bisa menjadi gelembung gerakan rakyat melawan korupsi dan keadilan. Karena itu, semua komponen yang masih dengan keadilan dan anti korupsi harus menunjukkan keprihatinannya dalam kasus ini.

Menurut Lukman, 3 tuntutan keadilan itu adalah pertama, menuntut semua rekaman yang ada di KPK dibuka ke publik. "Bukan disita karena ada yang ketakutan kejahatannya terkuak," papar Lukman.

Kedua, menuntut adanya laporan audit investigasi BPK atas Bank Century yang dilengkapi dengan rincian aliran arus dana Rp 6,7 triliun. Ini sangat penting agar publik tahu siapa saja yang menikmati uang haram tersebut.

"Kita tetap harus mengingatkan kasus ini agar tidak dilindas kasus KPK-Polri, karena jangan-jangan ini bagian dari agar kasus Century ini tertutup" paparnya sambil tertawa.

Ketiga, tim independen untuk mengusut perseteruan antara KPK dengan Polri guna ditemukan titik keadilan dan transparansi dalam kasus ini. detik.News

Terlibat Tim Sukses Calon Bupati, Ketua IPM Sulsel Didesak Mundur

MAKASSAR, TRIBUN - Beberapa Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Se-Sulsel dalam pertemuan di Warkop Cappo (Jl.Sulan Alauddin), Rabu (21/10), mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait dengan keterlibatan Dzulfikar, Ketua Umum IPM Sulsel sebagai tim sukses salah satu calon Bupati di Kabupaten Pangkep. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribun Timur, beberapa saat lalu.

"Pelanggaran konstitusi tidak bisa dibiarkan terus berlarut-larut. Keterlibatan Dzulfikar sebagai tim sukses calon Bupati merupakan pengkhianatan terhadap konstitusi IPM. IPM adalah gerakan pencerahan dan pencerdasan pelajar, kalau mau berpolitik praktis, bergabung saja dengan Partai Politik", tegas Hasanuddin, Ketua IPM Makassar. Hasan melanjutkan bahwa mereka kini telah menggalang aliansi IPM Daerah untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Dzulfikar.

"Sudah ada tujuh Pimpinan Daerah yang bergabung bersama kami, diantaranya IPM Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Bantaeng dan Bulukumba. Kami yakin dukungan terhadap gerakan ini akan terus bergulir. Selanjutnya kami akan bersurat secara resmi ke Pimpinan Pusat IPM dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel" tambah calon Sarjana Teknik Universitas Negeri Makassar ini.

Sementara itu Haris, Sekum IPM Gowa menambahkan bahwa sejak kepemimpinan Dzulfikar, IPM telah terseret terlalu jauh kedalam aktivitas politik praktis. "Sebenarnya suara-suara kritis telah kami sampaikan berulangkali, namun Fikar tak pernah menggubrisnya. Malahan suara kami dibungkam melalui SK pembekuan Pimpinan Daerah IPM Gowa" papar Haris dengan geram.

Pernyataan diatas disimpulkan oleh Shadri, Sekum IPM Takalar. "Tuntutan kami sangat konkret, Dzulfikar mundur. Ia telah mencederai nilai dasar gerakan IPM. Kami lebih respek dengan sosok Ahmad Yani, ia lebih komit terhadap pengawalan proses kaderisasi," katanya.

KPK vs POLRI: Cicak Kok Mau Melawan Buaya!

ISU tak sedap menerjang Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji. Telepon genggamnya disadap oleh penegak hukum lain. Penyadapan itu diduga terkait dengan penanganan kasus Bank Century.

Susno menyatakan dirinya tak marah atas penyadapan itu. ”Saya hanya menyesalkan,” ujarnya. Siapa penyadapnya, ia tak mau buka mulut. Lulusan Akademi Kepolisian 1977 ini menyebut penyadapan itu sebagai tindakan bodoh. Sehingga, ujarnya, ia justru sengaja mempermainkan para penyadap dengan cara berbicara sesuka hati.

Sebelumnya, polisi memeriksa Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah lantaran disebut-sebut melakukan penyadapan tak sesuai prosedur dan ketentuan. Pemeriksaan Chandra dituding sebagai upaya polisi untuk melumpuhkan komisi yang galak terhadap koruptor itu. Apa yang terjadi sebenarnya? Pekan lalu, wartawan Tempo Anne L. Handayani, Ramidi, dan Wahyu Dhyatmika menemui Susno Duadji di ruang kerjanya untuk sebuah wawancara. Berikut petikan wawancara tersebut.

Polisi dituduh hendak menggoyang KPK karena memeriksa pimpinan KPK dengan tuduhan penyalahgunaan wewenang penyadapan. Komentar Anda?

Kalangan pers harus mencermati, apakah karena dia (Chandra Hamzah) pimpinan KPK lalu ada masalah seperti ini tidak disidik. Katanya, asas hukum kita, semua sama di muka hukum. Jelek sekali polisi kalau ada orang melanggar undang-undang lalu dibiarkan. Kami sudah berupaya netral dan menjadi polisi profesional.

Apa memang ditemukan penyalahgunaan wewenang untuk penyadapan itu?

Saya tidak mengatakan penyalahgunaan atau apa. Silakan masyarakat menilai. Menurut aturan, yang boleh disadap itu orang yang dalam penyidikan korupsi. Kalau Rhani Juliani, apa itu korupsi? Dia bukan pengusaha, bukan pegawai negeri, bukan juga rekanan dari perusahaan. Kalau korupsi, korupsi apa, harus jelas.

Tapi sikap Anda ini dinilai menggembosi KPK?

Kalau kami mau menggembosi itu gampang. Tarik semua personel polisi, jaksa. Nanti sore juga bisa gembos. Lalu Komisi III nggak usah beri anggaran. Kami berteriak-teriak ini supaya baik republik ini.

Kami mendapat informasi, saat diperiksa Antasari membeberkan keburukan pimpinan KPK yang lain.

Saya tidak tahu, tanya ke Antasari. Lha, sekarang kalau pimpinannya yang mengatakan lembaga itu bobrok, berarti parah, dong. Dia kan yang paling tahu. Dia kan pimpinannya.

Ada kesan polisi dan KPK justru berkompetisi, bukan bersinergi. Benar?

Tidak, yang melahirkan KPK itu polisi dan jaksa. Saya anggota tim perancang undang-undang (KPK). Kami sangat mendukung. Tapi karena opini yang dibentuk salah, seolah-olah jadi pesaing. Padahal 125 personel yang melakukan penangkapan dan penyelidikan (di KPK) itu kan personel polisi. Penuntutnya juga dari kejaksaan. Kalau nggak gitu, ya matek (mati) mereka. Jadi, tak benar jika dikatakan ada persaingan

Anda, kabarnya, juga akan ditangkap tim KPK karena terkait kasus Bank Century?

Ah, ya enggak, itu kan dibesar-besarkan. Mau disergap, timbul pertanyaan siapa yang mau menyergap. Mereka kan anak buah saya. Kalau bukan mereka, siapa yang mau nangkap? Makanya, Kabareskrim itu dipilih orang baik, agar tidak ditangkap.

Kalau penyidik KPK yang menangkap?
Mana berani dia nangkap?

Karena adanya berita itu, Anda katanya marah sekali sehingga kemudian memanggil semua polisi yang bertugas di KPK?

Tidak, saya tidak marah. Mereka kan anak buah saya. Mereka pasti memberi tahu saya. Saya cuma kasih tahu kepada mereka, gunakan kewenangan itu dengan baik.

Apa benar Anda minta imbalan untuk penerbitan surat kepada Bank Century agar mencairkan uang Boedi Sampoerno?

Imbalan apa? Apanya yang dikeluarkan? Semua akan dibayar, kok. Bank itu tidak mati, semua aset diakui dan ada. Terus apa lagi yang mesti diurus? Yang perlu diurus, uang yang dilarikan Robert Tantular itu.

Jadi, apa konteksnya saat itu Anda mengirim surat ke Bank Century?

Konteksnya, saya minta jangan dicairkan dulu rekening yang besar-besar. Kami teliti dulu. Paling besar kan punya Boedi Sampoerna, nilainya triliunan rupiah. Kami periksa dulu, kenapa Boedi Sampoerna awalnya nggak mau melaporkan.

Menurut Anda, kenapa ada pihak yang berprasangka negatif kepada Anda?

Kalau orang berprasangka, saya tidak boleh marah, karena kedudukan ini (Kabareskrim) memang strategis. Tetapi saya menyesal, kok masih ada orang yang goblok. Gimana tidak goblok, sesuatu yang tidak mungkin bisa ia kerjakan kok dicari-cari. Jika dibandingkan, ibaratnya, di sini buaya di situ cicak. Cicak kok melawan buaya. Apakah buaya marah? Enggak, cuma menyesal. Cicaknya masih bodoh saja. Kita itu yang memintarkan, tapi kok sekian tahun nggak pinter-pinter. Dikasih kekuasaan kok malah mencari sesuatu yang nggak akan dapat apa-apa.
http://majalah.tempointeraktif.com/i...130792.id.html

-----------------

apalagi buayanya jenis 'buaya darat' ...

Bagaimana untuk Dapat Khusyu' Ketika Shalat

Kekhusyu'an itu banyak disalah artikan oleh banyak orang sebagai hanya dapat menangis di dalam shalat. Khusyu' itu adalah menghadirkan hati ketika beribadah. ketika hati seseorang dipenuhi dengan makna apa-apa yang ia katakan, maka ia telah benar-benar dalam kondisi khuysu'. Konsep khusyu' dalam shalat inilah yang sangat penting, karena:

Kekhusyukan dalam shalat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam hidupnya di dunia dan akhirat.
"Sesungguhnya, orang-orang beriman, yang khyusu' dalam shalatnya, adalah orang-orang yang menang"

Ini merupakan salah satu faktor penentu diterimanya ibadah shalat atau tidak.

Ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pahala lebih dari Allah swt.

Khusyu' dapat mempermudah untuk membersihkan hati.


Cara mendapatkan khusyu'

Sebelum Shalat

Seorang muslim hendaklah mengetahui sifat-sifat Allah. Mengentahui sang pencipta dapat membantu kita sebagai hamba yang lebih baik dan juga menambah kecintaan dan keimanan kepada Allah

Menghindari dosa-dosa kecil dan besar dan mempermudah hati kita menerima hidayat dari Allah dan juga dapat melembutkan hati.

Sering-seringlah membaca Alquran, karena hal ini dapat melembutkan hati. Hati yang keras tidak akan mungkin untuk dapat khusyu'

Janganlah banyak memikirkan hal-hal keduniawian, memikirkan kematian dan kiamat dapat membantu kita melawan hawa nafsu dunia

Hindari terlalu banyak tertawa atau perkataan yang sia-sia, karena hal ini dapat mengeraskan hati

ketika azan mengumandang, berhenti sejenak dari apa yang anda kerjakan. Dengarkan azan itu dengan khusyu', dan ulangilah kalimat muazzin. Ini dapat mempersiapkan hati dan pikiran kita untuk dapat khusyu' menjalankan shalat

Bergegaslah untuk berwudhu setelah mendengar azan

Pergilah ke masjid untuk shalat, dan berdzikirlah di sepanjang perjalanan, karena hal ini dapat mengusir godaan syaitan dan dapat membantu mempersiapkan konsentrasi untuk shalat

Gunakanlah waktu sebelum shalat (setelah azan, sebelum iqamat) untuk mempersiapkan diri untuk shalat.

Ketika Shalat

Waktu iqamat itu merupakan kesempatan terakhir bagi kita untuk mempersiapkan diri untuk shalat, gunakanlah

Ketika menghadap kiblat, bayangkan seolah-olah:

Bahwa shalat yang akan kita laksanakan ini adalah shalat terakhir kita.

Bahwa kita sedang berdiri di depan Allah swt, bagaimana kita dapat sibuk memenuhi hati dan pikiran kita dengan hal-hal lain?

bahwa malaikat maut sedang mengejar kita.


Jangan lupa isti'azah, karena ini dapat menghalau bisikan-bisikan syaitan

Ketika membaca Alfatihah, bayangkan jawaban Allah untuk setiap ayat yang kita ucapkan (ketika kita mengucapkan: Alhamdulillahi rab-bil 'alamin, Allah menjawab: Hambaku telah memujiku. Perasaan ini dapat membantu kita untuk khusyu'.

Memperindah bacaan quran kita

Bacalah bacaan quran secara pelan dan resapi maknanya

Variasikanlah pilihan surat pendek yang kita baca ketika shalat. Jika membaca satu surat secara terus-menerus akan membuat kita membaca surat itu tanpa menghadirkan hati, tetapi hanya menggerak-gerakkan mulut

Belajarlah bahasa arab, karena hal ini tentu saja dapat menambah kekhusyukan jika kita mengerti apa yang kita katakan dalam shalat

Berinteraksilah dengan ayat alquran yang kita baca: Jika ayat itu menyuruh kita untuk menyebut nama Allah, maka sebutlah

Ketika sujud, ingatlah posisi ini dimana posisi kita paling dekat kepada Allah, berdoalah ketika dalam sujud ini


Setelah shalat

Berdzikir dan berdoalah

Bersyukurlah kepada Allah

Tanamkan di dalam hati bahwa shalat berikutnya mesti lebih baik dari sholat sebelumnya

diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Dr Mamdouh N. Mohamed, Associate Professor di the American Open University.

Mahasiswa Palembang Unjuk Rasa Dukung Bibit - Chandra


PALEMBANG --- Dukungan terhadap dua mantan anggota KPK Bibit Slamet Riyadi dan Chandra Hamzah,yang kini tengah ditahan polisi menyebar sampai ke Palembang. Puluhan mahasiswa dari Universitas IBA Palembang, Senin (2/11) melakukan aksi unjuk rasa terhadap Bibit – Chandra. Dengan mengusung poster para mahasiwa yang datang menggunakan jaket almater warna orange berlangsung di bundaran air mancur Jl. Jendral Sudirman, “Penahan Bibit dan Chandra telah mengabaikan rasa keadilan masyarakat yang mulai terkoyak karena penahan Bibit dan Chandra lebih mengedepankan kekuasaan yang melanggar hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat, juga hak untuk melakukan pembelaan,” kata Muhammad Zen koordinator aksi.

Menurut Zen, dalam KUHAP sebagai instrument hukum untuk menegakkan kebenaran formil bahwa alasan penahanan hanya dimungkinkan pihak kepolisian bilamana dikhawatirkan tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Sedangkan hak subjektif aparat kepolisian dalam menahan Bibit dan Chandra karena dinilai sering melakukan konfrensi pers yang dapat membentuk opini publik.

“Alasan yang tidak masuk akal sehat, sebab, konfrensi pers yang dilakukan Bibit dan Chandra itu dapat pula dipandang sebagai hak pembelaan diri atas tuduhan telah menyalah gunakan wewenang dan menerima suap,” tambah Zen.

“Bukankah aparat kepolisian juga melakukan konfrensi pers atau memberikan keterangan dengan wartawan mengenai tuduhan terhadap Bibit dan Chandra,” tambahnya. Dalam aksi tersebut mahasiswa mendeklarasikan diri untuk mengawal KPK guna memberantas praktek korupsi sebagai salah satu cita-cita dari gerakan reformasi.

Aktivis mahasiswa Universitas IBA ini juga menyatakan siap menjadi untuk pembebasan BIbit dan Chandra, dan meminta kepada presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk membentuk tim independen dalam menyelesaikan konflik lembaga hukum guna menjamin penegakan hukum yang adil di Indonesia. http://www.republika.co.id

Rabu, 28 Oktober 2009

Sumpah Pemuda ; "Mendjoendjoeng" Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah

Oleh : Heru Cahyono

Kekayaan Indonesia tidak hanya mencakup tanah-sungainya, gunung-lautnya, dan lembah-hutannya, tetapi juga meliputi suku tentu sekaligus bahasa masing-masing suku yang begitu beragam.

Namun, sepandai-pandai menjaga kekayaan, bakal tergerus juga, bahkan bisa-bisa menuju kemiskinan. Nah, bayangkan kalau si empunya kekayaan sama sekali tak pandai menjaganya, tak tulus merawat dan menumbuhkembangkannya?

Seiring perputaran masa, jumlah bahasa daerah di Indonesia kian menyusut. Menyusut karena penuturnya terus berkurang, karena yang mewarisi bahasa daerah terlibat jauh pada peristiwa modernisasi. Tentu arus modern, mau tak mau, secara sistimatis akan mencuci keindonesian seseorang, seterusnya keindonesiaan Indonesia. Termasuk keindonesiaan bahasa yang digunakan.

Ya, penjajahan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia kerap dituding telah menggoyahkan pondasi keindonesiaan bahasa nasional. Bermukimnya bahasa asing baik secara sah maupun tidak sah di dalam bahasa Indonesia tidak dapat dihindari. Bukankah bahasa Indonesia diposisikan sebagai bahasa yang tumbuh dan berkembang, dinamis dan lapang dada?

Agaknya, mengabaikan bahasa asing, terutama bahasa Inggris adalah sebuah kemustahilan. Apalagi bahasa Indonesia tidak duduk di kasta tertinggi pada pergaulan bahasa Internasional. Namun, tidak serta-merta bahasa Indonesia harus menjadi bahasa yang senantiasa menadahkan tangan. Selektif mengutip bahasa asing menjadi pilihan yang paling aman. Meskipun tidak mudah menyeleksi bahasa asing yang menerjang bagai air bah.

Nah, salah satu cara dari sedikit cara untuk memperlambat laju pasokan bahasa asing, ya, dengan memberdayakan khazanah bahasa daerah yang hidup di Indonesia. Selain berfaedah merawat keindonesiaan bahasa Indonesia, juga berguna untuk mencegah kepunahan bahasa daerah. Sekali petik, dua tiga tangkai bunga pindah ke tangan!

Ketergantungan terhadap Asing

Tindakan ini pun semata memperlambat eksodus bahasa asing ke ranah bahasa Indonesia. Tidak mungkin memutus sama sekali. Mengapa demikian? Banyak konsep pada kosakata bahasa asing yang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia. Dengan kata laina, konsep pada kosakata bahasa daerah tidak sepenuhnya mampu mewakili kosakata dan istilah modern, yang tentu banyak terbit dari bahasa asing.

Maka tidak perlu heran jika ‘bantuan’ bahasa asing terhadap bahasa Indonesia lebih semarak ketimbang sumbangan bahasa daerah. Untung negara lain tidak pernah memperkarakan bangsa Indonesia yang banyak memungut kosakata mereka. Sejatinya, Indonesia memang pemungut aktif bahasa asing, baik bulat-bulat maupun lewat proses penyerapan. Alif Danya Munsyi, yang tak lain adalah Remy Silado pernah menulis sebuah buku berjudul "9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing".

Fakta ini membuktikan bahwa sejak lampau, bahasa Indonesia disesaki bahasa asing. Sayangnya, banyak pengguna bahasa tidak memakai bahasa asing yang sesungguhnya telah diformat ke dalam bahasa Indonesia. Kenyataan ini diperparah oleh ketergantungan pengguna bahasa terhadap bahasa asing sekaligus keengganan menggunakan bahasa daerah, meski telah diamini kamus.

Bahasa Daerah Disyukuri

Maka, kita patut bersyukur kalau masih ada masyarakat yang mempertahankan pemakaian bahasa daerah dalam kondisi tertentu. Bahasa daerah (masing-masing) termasuk perangkat yang diusung kelompok-kelompok masyarakat yang berlandaskan kesukuan. Memang, ada penilaian yang keliru terhadap kelompok masyarakat yang masih setia menggunakan bahasa daerah. Padahal, ritual-ritual adat, khususnya upacara perkawinan tidak hanya berguna untuk melestarikan budaya, tetapi juga memperpanjang usia ciri keindonesiaan dalam kosakata bahasa Indonesia.

Sungguh, sebuah kebahagiaan tatkala Sultan Hamengku Buwono X berancang mewajibkan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta kabupaten/kota berbahasa Jawa setiap hari tertentu. Memang, kebijakan ini tidak bisa ditiru mentah-mentah oleh daerah-daerah yang penduduknya dihuni oleh banyak suku (tidak ada suku yang mayoritas). Namun, semangat Sultan dalam melestarikan bahasa daerah patut direnungkan, dijabarkan dalam perilaku berbahasa.

Menjatuhkan beban untuk mendongkrak harkat dan martabat bahasa Indonesia ke pundak bahasa daerah memang bukan jalan keluar satu-satunya. Namun, menjadi siasat alternatif untuk mempertahankan harga diri bahasa Indonsia dari ‘kebuasan’ bahasa asing. Betapa hina jika tak mengikutsertakan bahasa daerah dalam menegakkan kewibawaan bahasa Indonesia.

Pula, bukankah hal ini menjadi modal penting untuk mewujudkan salah satu amanat yang tercantum dalam Sumpah Pemuda: kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan bahasa Indonesia?

Rabu, 07 Oktober 2009

Menjelang Satu Abad: Pendidikan Muhammadiyah (masih) Miskin Leadership Skill

Oleh: David Efendi)*

“Pelajar hari ini, pemimpin masa depan”

Seorang Guru saya di SMP Muhammadiyah 8 Godog, Bapak Kyai Shodiq Abdullah. sekolah kami di desa kecil di antara bengawan solo dan Pantai utara Lamongan. beliau selalu dan selalu menyampaikan kata-kata tersebut diatas secara berulang-ulang layaknya KHA Dahlan menyampaikan al-Maun kepada muridnya sampai berkali-kali. Artinya, pendididikan kepemimpinan bagi guru tersebut sangat penting. Tidak hanya bagi guru tersebut tapi untuk masa depan peradaban, bangsa, dan persyarikatan ini. Tapi lambat laun, semakin sedikit yang menyadari hal ini.

Sebagai orang yang pernah mendapatkan pendidikan di bangku sekolah Muhammadiyah di pedalaman alias sekolah Muhammadiyah kampungan tentu ada kebanggaan ketika penulis menginjakkan kaki di pusat peradaban Muhammadiyah, Yogyakarta yang bisa menyaksikan ratusan sekolah Muhammadiyah yang megah, standar internasional, yang bisa dikatakan sebagai centre of exellance dari wajah Muhammadiyah yang selama ini penulis melihat bergaya kampungan di desa saya. Di balik kebanggaan tentu kemudian muncul berbagai pertanyaan yang janggal, muncul kegelisahan, dan kritik bahwa kemajuan itu Nampak indah dari luar dan Nampak kacau dari dalam karena mahal, ekslusif, tidak merakyat, dan miskin skill kepemimpinan. Semua bisa berubah, begitu juga wajah pendidikan Muhammadiyah. Apa yang tidak bisa berubah?

Pada awalnya tulisan ini berjudul Robohnya sekolah Muhammadiyah, akan tetapi kenyataanya kan bukan hanya sekolah Muhammadiyah yang roboh, sekolah Negara banyak juga yang roboh dan bubar (dimerger). Sehingga tulisan ini berganti haluan dan judul untuk men

gambil salah satu engel dari begitu banyak hal yang pantas di soroti untuk tidak tergesa-gesa mengatakan everything is broken. Sebagaimana yang pernah ditulis oleh pendidikan rusak-rusakan. Begitu juga beberapa tulisan yang menusuk sebuah penyelenggara lembaga pendidikan, yaitu sebuah makalah yang layak direnungkan yang ditulis Eko Prasetyo: beruntung aku tidak sekolah di Muhammadiyah. Apa alasannya, tentu salah satunya adalah mahal dan tidak ‘membebaskan. Dalam bahasa lain bisa dikatakan memiskinkan dan bukan ’memberdayakan’.

Selain pendidikan di Muhammadiyah kekurangan pelaku pendidikan (guru) yang bisa membangkitkan motivasi (m

otivator) bagi siswanya (warga belajar), sekolah Muhammadiyah juga miskin inpirator dan kreator. Guru tidak hanya tidak lagi digugu dan ditiru tapi nyaris tidak ada yang namanya guru inspiratif, pendidik yang mampu mendorong secara tidak langsng bagi murid-muridnya untuk memacu semangat dan karya kreatifnya untuk meraih mimpinya. Film atau novel laskar pelangi bisa menjadi lonceng kematian bagi pendidik inspiratif di Muhammadiyah. Meski ini asumsi akan tetapi bisa menjadi perhatian bagi pelaku pendidikan Muhammadiyah untuk menjadi dan menghasilkan guru yang kreatif dan inspiratif bagi warga belajarnya. Guru zaman ini dan yang akan datang, tidak mungkin hanya berfungsi sebagai transfer ilmu pengetahuan, hanya menjadi sumur yang kering karena ilmu pengetahuan bisa didapatkan jauh lebih besar tanpa melalui perantara guru. Guru di lingkungan M

uhammadiyah sangat besar jumlahnya, apa tidak ada yang bisa menjadi inspirasi? Bagaimana menjadi guru yang inspiratif?

Menjadi pendidik yang inspiratif dan mampu memotivasi siswa didiknya bisa dilatih, bisa diciptakan, tentu dengan kerja keras, mulai dari kesungguhan guru untuk menjadi teladan bagi keluarga, siswa, dan masyarakat serta kesungguhan untuk terus berkarya dan berkarya agar tidak hanya jualan jamu di depan siswa dan masyarakatnya. Guru selain mengajar harus juga belajar, selain memberi seabrek tugas bagi muridnya, juga memberikan tugas yang setimpal bagi dirinya agar tidak masuk dalam golongan NATO (guru yang no action, talk only). Yang tentu ke depan guru yang demikian akan ditinggalkan oleh para pencari ilmu).

Sebagai kritik yang membangun. Satu hal yang penulis ingin sampaikan adalah tentang miskinnya dan fakirnya keterampilan menjadi pemimpin (leadership skill) di kalangan guru dan pendidikan di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Dari sekian jumlah guru Muhammadiyah se-Indonesia ada berapa yang benar-benar menjadi pemimpin, ada berapa yang berusaha menjadi pemimpin, menjadi aktivis persyarikatan, ada berapa yang ikut Muhammadiyah untuk formalitas dan ceremonial, ada berapa yang oportunis, ada berapa yang hanya mencari nafkah di sekolah Muhammadiyah? Ini pertanyaan berat dan tidak akan pernah selesai dijawab. Dan banyak guru Muhammadiyah yang loyalitasnya terhadap persyarikatan nomor buncit. Kesetiaan kepada Muhammadiyah diletakka setelah kesetiaan kepada status PNSnya, partai politiknya, dan organisasi lainnya.

Kenapa miskin leadership?

Ada beberapa penyebab. Pertama, Orientasi sekolah muhammadiyah memang kebanyakan tidak untuk menjadi pemimpin sebagaimana maksud pendidikan Muhammadiyah. Banyak pengelola pendidikan di Muhamamdiyah yang mengarakan sekolahnya untuk memenuhi permintaan lapangan pekerjaan, atau untuk menawarkan tenaga kerja, dan atau untuk mendapatkan pekerjaan yang layak kelak nanti. Kepemimpinan menjadi sesuatu yang bukan utama, pendidikan inilah yang kemudian tidak memberdayakan, bahkan malah meninahbobokkan. Semnatara pendidikan kepemimpinan mampu memberikan harapan akan tercapainya pencerahan peradaban dan terwujudnya babak baru yaitu peradaban utama menjelang satu abad umur Muhammadiyah. Kedua, pendidik atau guru bukanlah aktivis atau orang yang terlibat dalam kepemimpinan atau pernah terlibat dalam organisasi sehingga pendidik yang golongan ini hanya berfikir mengajar dan mengajar, masa depan di tangan tuhan dan tergantung nasib. Agak fatalistik, naif bahkan magic. Ini guru Muhammadiyah tapi tidak mengamalkan ’ajaran’ Muhammadiyah. Seorang sahabat bilang, di lingkungan Muhammadiyah guru yang alumni AMM akan jauh lebih progresif mendidik siswanya dan rata-rata guru alumni AMM ini sudah khatam membaca buku-buku saudara Eko Prasetyo seperti: mendidikan itu melawan, Orang Miskin dilarang sekolah, dan sebagainya. Ini ke depan bisa diwajibkan untuk guru Muhammadiyah.

Kalau sekolah Muhammadiyah saja miskin leadership skill, sehari penuh di sekolah hanya untuk mempelajari matematika, mengeja a b c d dan seterusnya apa yang akan dibanggakan dari sekolah Muhammadiyah? . Kepemimpinan tidak diajarkan secara sungguh-sungguh keterampilan dan pentingnya pembelajaran tentang kepemimpinan lalu siapa yang akan mengisi Muhammadiyah, siapa yang berminat kembali ke Muhammadiyah setelah menjalani pendidikan, siapa yang mau pulang kampung untuk mengurus rantingMuhammadiyah yang mati suri. Siapa?

Ketiga, Ada organisasi pelajar Muhamamdiyah bernama IPM yang masih(sedang) berjuang untuk mendapatkan pengakuan sekolah, yang masih sering tidak didukung oleh stake holder sekolah Muhammadiyah masih sering dipandang dengan mata sebelah. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan, pembelajaran menjadi pemimpin dna organisasi bukan hal yang urgent di sekolah. Ini juga merupakan kegagalan kita melihat zaman secara komprehensif dan futuristik bahwa ke depan pemimpin-pemimpinla h yang akan menentukan wajah Muhammadiyah dan rupa negeri ini. Tanpa pendidikan kepemimpinan yang sistematik, terprogram, integral dan terencana dengan baik di sekolah Muhammadiyah, tanpa itikad dan kerja keras mulai dari sekarang, peradaban utama itu masih jauh panggang dari api, masih mimpi di siang bolong. Tanpa pendidikan kepemimpinan, Muhammadiyah bukanlah apa-apa! Cepat atau lambat.

Kalah dari Google, Yahoo kebakaran Jenggot !!


Pusatgratis - Raksasa Internet, Google memang begitu hebat dan ditakuti. Hingga pemain lama di dunia internet sekelas Yahoo pun harus kebakaran jenggot karena semakin lama semakin kalah populer dan kalah inovasi dibandingkan dengan Google.

Kabarnya, Yahoo akan mati – matian mempromosikan brand dan produk – produknya hingga rela menghabiskan dana hingga 100 juta dollar Amerika. Carol Bartz, CEO Yahoo mengatakan bahwa dana tersebut akan dihabiskan secara agresif untuk mempromosikan brand dan produk – produk unggulan milik Yahoo.

Hal ini dikabarkan karena semakin kalahnya popularitas Yahoo dari Google, mulai dari produk, layanan hingga inovasi yang semakin tertinggal.

Yahoo ingin kembali menjadi pusat dari setiap aktivitas online pengguna internet, yang saat ini memang pusat aktivitas online masih dipegang oleh Google.

Yahoo secara khusus ingin mempromosikan dan mempopulerkan kembali layanan emailnya, social network terbarunya, serta search engine andalannya yang kini mulai ditinggalkan pengguna internet di seluruh dunia.

Tidaklah mengherankan jika Yahoo kebakaran Jenggot dan rela mengeluarkan hingga 100 Juta Dolar amerika untuk mempromosikan brand dan produknya karena kalah dari google. Kita tahu sendiri saat ini memang google memegang peranan central di dunia online.

Google saat ini benar – benar menjadi salah satu pusat kegiatan online di Internet, dengan berbagai layanan serta inovasinya. Berapa ratus juta orang setiap hari yang mengakses blog berbasis blogspot, mengakses email berbasis gmail, mencari informasi dari search engine google, bahkan browsing menggunakan browser Google Chrome.

Apalagi masih banyak layanan Google terbaru yang semakin menunjukkan dominasi kekuatannya, yang perlahan – lahan memperkecil dominasi Yahoo dari dunia maya. Sebut saja prototype produk terbaru nya Google Flip, ATM buku nya, serta beberapa update yang gencar dan rajin dilakukan oleh Google. Yahoo pun semakin khawatir terbenam di dunia internet, dunia yang pernah dikuasainya beberapa tahun silam.

Sejarah Google : Dari Sebuah Garasi hingga ke Seluruh Dunia

Pusatgratis – Hari ini siapa yang tidak mengenal Google? Raksasa Internet yang satu ini lambat laun semakin populer di dunia internet dan semakin jauh meninggalkan pesaing – pesaingya. Dengan kurang lebih 20000 pekerja full time saat ini, Google selalu mengeluarkan inovasi dan produk baru yang semakin lama semakin sulit tersaingi oleh kompetitornya.

Saat ini Google merupakan perusahaan besar di Amerika dengan penghasilan sekitar $21 Milyar di tahun 2008 dan ditargetkan mencapai $40 Milyar di tahun 2009 ini.Penghasilan sebesar itu 99,9% diperoleh dari periklanan yang tersebar hampir di semua aspek dunia maya. Google yang mempunyai misi awal untuk “menyatukan semua informasi dari seluruh dunia dan membuatnya mudah diakses serta berguna” ini memang kini memang menjadi “bintang” di dunia internet.

Namun siapa sangka raksasa dan bintang internet itu berasal dari garasi salah seorang teman dua pemuda dan dimulai pada Januari 1996. Pada saat itu sebuah penelitian dilakukan oleh Larry Page dan bekerja sama dengan Sergey Brin ketika mereka berdua masih mahasiswa PhD di Stanford University, California. Mereka berkesimpulan bahwa mesin pencari yang menganalisa hubungan antar website menghasilkan hasil ranking yang lebih baik daripada search engine dengan metode yang ada saat itu.

Akhirnya mereka berdua membuat search engine dengan nama “BackRub” karena memiliki sistem yang melakukan pengecekan backlink untuk memperkirakan tingkat penting tidaknya sebuah situs. Pada saat itu sebuah Search Engine kecil bernama Rankdex juga sedang melakukan penyelidikan yang sama.

Berdasarkan logika bahwa halaman dengan banyak link mengarah ke halaman tersebut adalah halaman yang penting d

an relevan, maka Larry Page dan Sergey Brin melakukan pengujian dan menjadikan thesis mereka sebagai penelitian untuk search engine mereka. Akhirnya search engine buatan mereka digunakan oleh Stanford University di google.stanford.edu. Dan domain google.com diregistrasikan pada 15 september 1997 dan menjadi perusahaan Google Inc.

Pada 4 September 1998, Google yang pada saat itu masih berkantor di Garasi milik salah seorang teman Larry Page dan Sergey Grin sudah mencapai investasi hingga $1,1 juta, termasuk $100,000 dari Andy Bechtolsheim, salah satu penemu Sun Microsystems. Google baru berpindah kantor pada maret 1999 ke Palo Alto. Sejak sat itu google terus berkembang dan terus memperoleh banyak kunjungan ke search enginenya karena desain yang simple dan hasil pencarian yang bagus.

Server Pertama Milik Google


Pada tahun 2000 kahirnya Google mulai membuka jalur periklanan berdasarkan keywords, yaitu Google Adwords. Pada 4 September 2001 Google juga mematenkan sebuah sistem perankingan hasil pencarian yang saat ini populer disebut PageRank. Kesuksesan Google terus melejit dengan semakin banyaknya inovasi serta service yang bermanfaat bagi pengguna internet. Hal itu sempat membuat banyak raksasa internet lainnya seperti Yahoo, bahkan Microsoft menjadi khawatir. Bahkan sampai saat ini pun Google tetap berinovasi dengan akan meluncurkan berbagai Produk baru seperti Google Flip serta selalu mengupdate dan mengembangkan produk lamanya seperti Picasa dan Google Chrome. Bahkan Google juga rajin menyempurnakan dan melengkapi berbagai fitur produknya seperti Google Translate yang kini widgetnya bisa dipasang di semua halaman situs.

Nama Google sendiri sebenarnya adalah plesetan dari kata Googol yang berarti 10 pangkat 100, yang berarti angka 1 dan diikuti seratus angka nol yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa di Google ada banyak sekali informasi yang hampir “tak terhitung” banyaknya.

Selasa, 06 Oktober 2009

Letaknya Taqwa


Alloh SWT berfirman :

"Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dengan sebenar benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

"Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Alloh kepadamu ketika dahulu (masa jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Alloh menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Alloh orang orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu daripadanya. Dengan demikian Alloh menerangkan ayat ayatNya kepadamu, agar kamu mendapatkan petunjuk."

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kepada yang mungkar, merekalah orang orang yang beruntung."

"Dan janganlah kamu menyerupai orang orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka itulah orang orang yang mendapat siksa yang berat. (QS. Ali Imraan : 102 - 105)

Taqwallah letaknya hanya di dalam dada, maksudnya dalam hati tiap tiap manusia, bukan didalam ucapan yang keluar dari bibir yang tidak bertulang, bukan pula dengan pernyataan tertulis dalam majalah dan koran, bukan dengan kata kata yang hanya kosong melompong, tidak pula dengan jalan didiktekan oleh yang menyumpah lalu ditirukan oleh yang disumpah sewaktu akan menerima suatu jabatan, tinggi ataupun rendah, atau hanya di gembar gemborkan lewat podium. Bukan disitu tempatnya, tetapi dalam perasaan yang tersimpan dalam hati, terpendam rapat, terkunci dalam dada. Tidak perlu dikeluarkan atau diiklankan, tidak usah dipertontonkan dan dipropagandakan bahwa dirinya adalah manusia bertaqwallah.

Manakala taqwallah itu sudah benar benar menghujam di dalam hati, menjelma menjadi satu dengan darah daging, maka pasti akan diletuskan, diledakkan dan didentumkan oleh perbuatan dan tindakan yang nyata, bukan karena pamer, bukan ingin dipuji dan disanjung, tetapi semata mata karena keikhlasan yang meluap luap dalam kalbu, sebab mengharapkan keridhaan Alloh SWT.

Tidak mungkin agama Islam menyebar ke seluruh penjuru alam, dikenal kawan dan lawan disegenap persada permukaan bumi ini, andaikata tanpa rasa taqwallah yang tertanam benar benar dalam dada dan hati setiap muslim sejak dari jaman Nabi Muhammad SAW, dan sahabat sahabat dahulu hingga sampai pada zaman kita sekarang ini. Mustahil sekali masjid masjid itu dapat berdiri dengan megahnya dmana mana, kalau bukan disebabkan letusan taqwallah.

Sebaliknya, jika taqwallah ini dibuat buat, diada adakan, tetapi hati sebenarnya tidak menerima, enggan menyambut kedatangannya dengan gembira, bahkan menolak. Ini tidak lain sebabnya hanyalah karena bukan taqwallah yang sebenar benarnya yang ada dalam kalbu, tetapi taqwallah yang hanya diucapkan dalam bibir dan dilafadzkan oleh lisan belaka. Malah taqwallah yang demikian akan menimbulkan kemungkaran dan kejahatan makin merajalela, bertambah luas penyebarannya.

Abu Hurairah ra. telah berkata: " Saya telah mendengar Rasululloh SAW. bersabda yang artinya :

"Tujuh macam orang yang akan dinaungi di bawah naunagn Alloh pada hari tiada naungan kecuali hanya naungan Alloh yaitu :

Imam (pemimpin) yang adil

Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Alloh

Dua orang saling cinta mencintai karena Alloh

Seorang laki laki yang dirayu oleh wanita cantik, lalu dia berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Alloh."

Seorang yang sedekah dengan tangan kanannya dan disembunyikan dari tangan kirinya.

Seorang yang hatinya selalu ada dimasjid (yang menjaga benar sholat jamaah)

Seorang yang ingat kepada Alloh sendirian tiba tiba mencucurkan airmata (yakni karena ingat dosanya dan takut kepada Alloh).' (HR. Bukhari dan Muslim).

Abdullah bin Amr.ra berkata: "Jika saya mencucurkan setetes air mata karena takut kepada Alloh, maka yang demikian itu lebih baik bagiku daripada sedekah seribu dinar."

Ka'ab Ahbar berkata: "Demi Alloh yang jiwaku berada ditanganNya, jika aku menangis karena takut kepada Alloh hinga mengalir air mata atas pipiku, niscaya lebih baik bagiku daripada sedekah satu gunung emas."

Auf bin Abdullah berkata : "Saya mendapat keterangan bahwa airmata yang bercucuran karena takut kepada ALloh itu tiada menyentuh bagian tubuh melainkan itu diharamkan dari api neraka."

Muhammad bin Al Mundzir jika menangis karena takut kepada Alloh, maka ia menghapuskan airmata itu ke muka dan jenggotnya lalu berkata: "saya mendapat keterangan, bahwa api neraka tidak akan menyentuh tempat yang disentuh oleh airmata itu."

Bila seseorang telah benar benar bertaqwa kepada Alloh, maka sampailah orang tersebut kepada derajat yang tertinggi, bahkan ketaqwaannya itu akan lebih sempurna jika disertai dengan sikap mental yang terpuji menurut pandangan Alloh, sehingga dalam kehidupan sehari hari dapat melakukan hal hal sebagai berikut :

Selalu menuju kepada ampunan Alloh dalam arti bekerja dalam hidup ini selalu hanya mengharap ridho Alloh, bukan yang dilarang dan dimurkai.

Sanggup menahan diri dari segala macam amarah, sebab manusia yang dapat menahan diri dari sikap dan perbuatan yang didorong oleh amarahnya, maka akan menjadi orang yang berjiwa besar, terhormat dan disegani.

Suka berbuat baik, pemaaf , jujur, tidak dendam, tidak dengki dan sebagainya. Sehingga bila terpeleset melakukan dosa dosa, meskipun itu dosa dosa kecil, maka ia cepat cepat bertaubat kepada Alloh dan kembali kepada yang benar. maksudnya yang benar dan diridhoi Alloh SWT.

Dari sinilah orang yang bertaqwa benar benar kehadirat Alloh tersebut berhak meraih derajat yang paling mulia dan tinggi disisi Alloh, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al Hujurat ayat 13, yaitu :

"Sesungguhnya orang orang yang paling mulia dihadapan ALloh adalah orang orang yang taqwa diantara kamu."

Jika kita mau merenungkan firman Alloh tersebut, maka jelas dan nyata. Bahwa orang yang paling mulia disisi Alloh adalah orang yang paling banyak taqwanya, bukan orang yang berharta, bertahta, bukan orang yang hidupnya bebas karena terpenuhinya segala kebutuhan dan kepuasannya. Orang yang taqwa itulah orang yang benar benar sanggup membuktikan dirinya sebagai orang yang patuh melaksanakan perintah perintah Alloh dan yang disenangi Alloh dan menjauhi larangan laranganNya dan segala yang dibenci Alloh sehingga mulialah kita di hadapan Alloh.

Sifat taqwa itu boleh dimisalkan seperti sumber mata air, yang terus menerus memancarkan air yang jernih tidak kering kering sepanjang masa. Dapat di ambil faedahnya oleh manusia untuk keperluan diri sendiri, seperti untuk minum, membersihkan badan, pakaian dan lain lainnya, juga memberikan manfat kepada kehidupan makhluk yang lain di alam semesta, misalnya mengairi sawah, menyuburkan tanam tanaman, menggerakkan kekuatan listrik dsb.

Laksana air jernih yang berfungsi memberikan kenikmatan dan kebahagiaan kepada makhluk, zatnya sendiri bersih dan dapat pula membersihkan benda yang lain.

Walllahu'alam bish showab

Alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin

(dari buku Manisnya Taqwa : Imam Al Ghazali)

Minggu, 04 Oktober 2009

Riwayat Prof. Dr. H.A. Syafii Ma’arif


Guru besar Ilmu Sejarah ini dilahirkan di Sumpurkudus, Sumatera Barat, 31 Mei 1935. Sejak kecil Syafii Maarif memang sudah bergumul dengan pengetahuan tentang agama Islam. Hal itu berkat pendidikan dari almarhurn orangtuanya, Makrifah, dan juga dipertajam dengan pendidikan yang dijalani kemudian, yang akhirnya membentuk dirinya hidup secara kental dalam tradisi Islam.

Setamat dari Sekolah Rakyat Ibtidaiyah di Sumpurkudus pada tahun 1947, ia melanjutkan studinya ke Madrasah Mu'allimin Lintau, Sumatera Barat. Pendidikannya di Madrasah Mu'allimin Lintau tersebut kemudian dilanjutkan ke Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Yogyakarta sampai tamat pada tahun 1956.

Melanjutkan ke perguruan tinggi bukanlah hal yang mudah bagi Syafii Maarif setelah menamatkan studinya dari Madrasah Mu'allimin Yogyakarta, karena setelah kedua orangtuanya meninggal dunia pembeayaan untuk melanjutkan studinya nyaris terputus. "Saya terdampar di pantai karena belas kasihan ombak," katanya suatu saat mengilustrasikan perjalanan hidupnya dalam sebuah wawancara dengan reporter Majalah KUNTUM. Berkat bantuan dari saudaranya, Syafii Maarif akhirnya bisa melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Surakarta.

Baru satu tahun kuliah, pemberontakan PRRI/Permesta meletus dan menyebabkan terputusnya jalur hubungan Sumatera-Jawa. Dengan demikian, bantuan biaya kuliah dari saudaranya terputus, sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah. Setelah putus kuliah, ia menyambung hidup sebagai guru desa di wilayah Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Motivasi belajar yang dimiliki Syafi'i Ma'arif memang sangat tinggi. Sambil bekerja ia kembali melanjutkan kuliah di Jurusan Sejarah, karena ia tidak mungkin lagi kembali ke Fakultas Hukum. Gelar Sarjana Muda berhasil diraihnya dari Universitas Cokroaminoto pada tahun 1964, dan gelar Sarjananya diperoleh dari IKIP Yogyakarta pada tahun 1968.

Kepakarannya di bidang sejarah semakin teruji, setelah ia memperoleh gelar Master pada Departemen Sejarah Ohio State Universitas, Ameria Serikat. "Pilihan yang tak sengaja itu ternyata telah menuntun saya menemukan hikmah kemanusiaan," kata Syafii Maarif dalam sebuah wawancara dengan wartawan KOMPAS. Baginya, sejarah berbicara tentang kemanusiaan secara totalitas. Ini meru­pakan studi yang sangat menarik ten­tang manusia yang memang unik. Gelar Doktoralnya di peroleh pada tahun 1993 dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, di Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat.

"Sudah 25 tahun terakhir, perhatian terhadap sejarah, filsafat, dan agama melebihi perhatian saya terhadap cabang ilmu yang lain. Namun saya sadar sepenuhnya, bahwa semakin saya memasuki ketiga wilayah itu semakin tidak ada tepinya. Tidak jarang saya merasa sebagai orang asing di kawasan itu, kawasan yang seakan-akan tanpa batas. Terasalah kekecilan diri ini berhadapan dengan luas dan dalamnya lautan jelajah yang hendak dilayari." Kalimat yang rendah hati itu pernah diucapkannya pada pembuka Pidato Pengukuhan Guru Besarnya di IKIP Yogyakarta. "Rendah hati adalah refleksi dari iman," kata Syafii. "Orang semakin berisi biasanya semakin rendah hati. Bukan filsafat ilalang, semakin tinggi semakin liar tumbuhnya."

Syafii Maarif adalah figur ilmuwan yang selalu menempatkan kekuatan religi dalam setiap pergulatan dengan ilmunya. Ia sejarawan dan ahli filsafat, tetapi di tengah masyarakat (setidaknya masyarakat Yogyakarta) dia lebih dikenal sebagai seorang agamawan. "Tidaklah kamu diberi ilmu, kecuali sedikit saja," kata Syafii Maarif mengutip sebuah ayat suci Al Quran. Ini adalah nasehat untuk meredam ambisi dan rasa ingin tahu manusia untuk tidak melangkahi kawasan luar batas kemampuan manusia. Dalam pengertian itulah, maka ia yakin bahwa dalam setiap ilmu pengetahuan ada tanda-tanda keberadaan Tuhan. "Kita harus percaya pada realitas yang ada di luar jangkauan manusia," demikian ia menekankan. Alam semesta dan seluruh muatannya tidak bisa menjelaskan dirinya. Ia diam seribu bahasa mengenai asal-usul kejadian dan keberadaannya.

Hanya wahyu yang kemudian menolong otak manusia dan persepsinya guna memahami semua fenomena itu. Hanya lewat agama, manusia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan eksistensi manusia dan tentang makna kematian. Filsafat, apalagi sejarah, tidak mampu melakukannya.

Membaca buku adalah kesibukan harian yang dilakukan Syafi'i Ma'arif, selain menjalankan aktivitasnya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, anggota Dewan Pertimbangan Agung, dan staf pengajar di IKIP Yogyakarta. Tidak heran kalau dia fasih menyitir ungkapan yang berharga dari kalangan ilmuwan, dan juga kaya dengan ungkapan-ungkapan puitis yang bermakna cukup mendalam.

Keterlibatannya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan sebuah keharusan sejarah. Ketika reformasi di Indonesia sedang bergulir, Amien Rais yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus banyak melibatkan diri dalam aktivitas politik di negeri ini untuk menjadi salah satu lokomotif pergerakan dalam menarik gerbong reformasi di Indonesia.

Muhammadiyah harus diselamatkan agar tidak terbawa oleh kepentingan-kepentingan jangka pendek. Pada saat itulah, ketika Muhammadiyah harus merelakan Amien Rais untuk menjadi pemimpin bangsa, maka Syafi'i Ma'arif menggantikannya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai salah seorang Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ia terpilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Sidang Pleno Diperluas yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia harus melanjutkan tongkat kepemimpinan Muhammadiyah sampai Muktamar Muhammadiyah ke-44 tahun 2000 di Jakarta.

Pada Muktamar ke-44 tahun 2000 ia dipilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode masa jabatan 2000-2005. Setelah Muktamar ke-45 di Malang, jabatan Ketua PP Muhammadiyah berganti sebutan menjadi Ketua Umum. Pada muktamar tersebut terpilih Prof. Dr. Din Syamsuddin menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, sedangkan Prof. Dr. A. Syafi'i Ma'arif menjadi Penasehat PP Muhammadiyah bersama Prof. Amien Rais, Prof. Drs. H. Asjmuni Abdurrahman,Prof. Dr. H. Ismail Sunny, S.H., MCL. dan Ustadz K. H Abdur Rahim Noor. M.A.