Senin, 02 November 2009

Terlibat Tim Sukses Calon Bupati, Ketua IPM Sulsel Didesak Mundur

MAKASSAR, TRIBUN - Beberapa Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Se-Sulsel dalam pertemuan di Warkop Cappo (Jl.Sulan Alauddin), Rabu (21/10), mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait dengan keterlibatan Dzulfikar, Ketua Umum IPM Sulsel sebagai tim sukses salah satu calon Bupati di Kabupaten Pangkep. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribun Timur, beberapa saat lalu.

"Pelanggaran konstitusi tidak bisa dibiarkan terus berlarut-larut. Keterlibatan Dzulfikar sebagai tim sukses calon Bupati merupakan pengkhianatan terhadap konstitusi IPM. IPM adalah gerakan pencerahan dan pencerdasan pelajar, kalau mau berpolitik praktis, bergabung saja dengan Partai Politik", tegas Hasanuddin, Ketua IPM Makassar. Hasan melanjutkan bahwa mereka kini telah menggalang aliansi IPM Daerah untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Dzulfikar.

"Sudah ada tujuh Pimpinan Daerah yang bergabung bersama kami, diantaranya IPM Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Bantaeng dan Bulukumba. Kami yakin dukungan terhadap gerakan ini akan terus bergulir. Selanjutnya kami akan bersurat secara resmi ke Pimpinan Pusat IPM dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel" tambah calon Sarjana Teknik Universitas Negeri Makassar ini.

Sementara itu Haris, Sekum IPM Gowa menambahkan bahwa sejak kepemimpinan Dzulfikar, IPM telah terseret terlalu jauh kedalam aktivitas politik praktis. "Sebenarnya suara-suara kritis telah kami sampaikan berulangkali, namun Fikar tak pernah menggubrisnya. Malahan suara kami dibungkam melalui SK pembekuan Pimpinan Daerah IPM Gowa" papar Haris dengan geram.

Pernyataan diatas disimpulkan oleh Shadri, Sekum IPM Takalar. "Tuntutan kami sangat konkret, Dzulfikar mundur. Ia telah mencederai nilai dasar gerakan IPM. Kami lebih respek dengan sosok Ahmad Yani, ia lebih komit terhadap pengawalan proses kaderisasi," katanya.

Tidak ada komentar: