Selasa, 29 September 2009

Amerika Gagal di Afganistan


Misi Amerika di Afganistan "kemungkinan besar akan gagal" kecuali jumlah pasukan ditingkatkan dalam setahun ini, demikian isi laporan seorang jenderal senior. Kajian jenderal Stanley McChrystal dimuat dalam laporan rahasia yang diperoleh suratkabar Washington Post. Baru baru ini dia mendesak dilakukannya perbaikan strategi militer di Afganistan. Ini dipandang mengisyaratkan kegagalan strategi yang ada. Lebih 30 ribu pasukan tambahan Amerika dikirim ke Afganistan sejak bulan Mei, yang berarti menggandakan jumlah pasukan Amerika. Jumlah pasukan Amerika di Afganistan sudah direncanakan meningkat menjadi 68 ribu pada akhir tahun ini. Tetapi dalam kajian terbarunya, jenderal McChrystal dikutip Washington Post mengatakan: "Kegagalan menggunakan kesempatan dan membalikkan kegiatan pemberontak dalam waktu dekat ... akan membuat kemungkinan mengalahkan pemberontakan tidak mungkin terjadi." Dia memperingatkan "kekurangan sumber daya kemungkinan akan menyebabkan kegagalan". "Pasukan tambahan diperlukan," kata jenderal tersebut pada kesimpulan laporan tersebut. Jenderal McChrystal diperkirakan akan meminta penempatan puluhan ribu pasukan tambahan. Dia juga meminta percepatan pelatihan pasukan Afganistan. Jenderal McChrystal mengatakan kegagalan menyedikan sumber daya yang memadai "juga akan menyebabkan konflik berjalan lebih lama, korban bertambah, biaya meningkat, dan pada akhirnya kehilangan dukungan politik." "Pada akhirnya resiko ini kemungkinan akan menyebabkan kegagalan misi." Tetapi dia menambahkan peningkatan jumlah pasukan harus menjadi bagian dari perbaikan strategi militer di negara itu. Jenderal McChrystal secara konsisten meminta diterapkkannya sebuah strategi yang mengedepankan perlindungan rakyat Afganistan. Dalam laporan ini dia mengecam pasukan NATO yang dipimpinnya karena lebih memusatkan perhatian pada usaha mengatasi kelompok perlawanan bukannya melindungi warga sipil Afganistan. "Keterpakuan pada usaha melindungi pasukan kita sendiri, kita beroperasi lewat cara yang membuat kita memisahkan diri...dari warga yang sebenarnya ingin kita lindungi," katanya. [voa-islam/bbc]

CORETAN KI SEMAR: Soekarno Hidup di Jaman yang Salah

Pasca keruntuhan Orde Baru seolah menjadi lampu hijau untuk bangkitnya kembali Soekarnoisme di Indonesia. Bagaikan orang yang berpuasa untuk mengagungkan Soekarno, maka bedug keruntuhan Orde Baru dijadikan saat yang tepat untuk melepas kehausan sepuas-puasnya terhadap figur Soekarno.

Seiring kondisi di atas ada pertanyaan yang harus kita jawab dengan akal sehat, bukan dengan memori indah masa lalu. “Layakkah Soekarno memperoleh sanjungan yang tak berbatas itu?” Jawabnya adalah “tidak, sekali lagi tidak.” Jawaban ini saya yakin menimbulkan kemarahan bagi para Soekarnoisme. Tetapi memang itu yang harus saya katakan. Sebagai seorang orator maka saya mengacungkan jempol untuk Soekarno. Sebagai pemersatu bangsa, Soekarno tiada duanya. Sebagai Proklamator, jangan coba-coba ada yang mengingkari. Tetapi sebagai pemimpin besar bangsa ini kita harus berfikir secara jernih.

Pola pikir Soekarno dan penghormatan rakyat lapisan bawah akan lebih tepat seandainya Soekarno menjadi “Raja Indonesia” dan memimpin bangsa ini dijaman kerajaan. Ada beberapa hal yang dimiliki Soekarno yang hanya layak diperoleh dan dilakukan oleh seorang raja diantaranya:

1. Presiden seumur hidup
2. Demokrasi terpimpin
3. Kultus individu
4. Lebih dari satu istri.

Presiden seumur hidup: Pengangkatan dirinya (tidak adanya penolakan) sebagai Presiden seumur hidup merupakan pemutar balikan secara drastis apa yang selama ini selalu dia perjuangkan. Menghapus feodalisme di Indonesia. Indonesia harus menjadi negara demokrasi demikian selalu Soekarno katakan, dan sendainya bukan Soekarno yang diangkat menjadi presiden seumur hidup maka saya yakin dia akan menjadi orang terdepan yang memprotes keputusan tersebut. Kepentingan pribadi telah berada di atas visi perjuangan Soekarno. Dan hanya seorang raja yang berhak atas pengangkatan tersebut. Soekarno mencoba menembus dinding sebagai “Presiden RI” menuju “Raja Indonesia”.

Demokrasi terpimpin: Demokrasi yang bertanggung jawab dan beretika adalah suatu keharusan, tetapi demokrasi terpimpin merupakan bibir otoriter yang dibalut gincu demokrasi. Kondisi yang demikian hanya patut terjadi dijaman kerajaan. Adakah faktor usia telah membuat Soekarno lupa bahwa dia hidup di Negara Demokrasi bukan dijaman kerajaan. Kultus Individu yang terlalu dominan dan terkadang berbau mistik makin melengkapi Soekarno untuk menjadi seorang raja. Peci, tongkat komando sering menimbulkan kisah mistik laksana busana dan keris para raja. Soekarno sebagai seorang intelektual seakan-akan membiarkan semua itu semakin berkembang, termasuk gambar di atas mungkin lebih layak diterima seorang raja bukan seorang Presiden.

Keberadaan lebih dari satu istri lebih mendekatkan Soekarno sebagai seorang raja, dan hal tersebut dianggap wajar untuk seorang Soekarno. Kultus individu telah menutup mata semua elemen bangsa saat itu. Setiap kunjungan ke luar negeri selalu mengisahkan cerita kecil tentang Soekarno dan wanita. Termasuk saat bung Karno hendak membeli BH di sebuah pertokoan di luar negeri, ia tak segan memajang semua pramu niaga wanita guna mencari ukuran yang pas. Etiskah itu dilakukan oleh seorang kepala Negara ? dan begitu pentingkah BH tersebut sehingga harus dibeli disela-sela kunjungan sebagai kepala Negara. Dimanakah nama bangsa yang terkenal dengan sopan santunnya ? Bagi anda yang pernah membaca Sewindu Dekat Bung Karno, tentu akan menemui cuplikan cerita bagaimana seorang ajudan Presiden (Kol. KKO. Bambang Wijanarko) diminta untuk mencari teman kencan pada malam hari, dan harus menceritakan kemesuman yang terjadi pada malam itu pada saat sarapan pagi keesokan harinya. Adakah hal ini lazim dilakukan oleh seorang Presiden?.

Kondisi pada saat itu membuat semua orang takut untuk memberikan peringatan kepada Soekarno, pers kehabisan tinta untuk menulis dan akhirnya diam bahkan menyebut itu semua sebagai kelebihan dari sosok Soekarno, karena semua sadar apabila hal itu dilakukan maka tangan besi Soekarno sebagai jawabannya. Pada prinsipnya tangan besi Soekarno tak jauh berbeda dengan tangan besi seorang raja, serta saudara kembar dari system Soeharto. Merah hitam Indonesia ditentukan oleh Soekarno. Mari kita bedah nurani ini, dan tempatkan segala sesuatu sesuai porsinya, termasuk sosok Soekarno. Namun demikian, masih banyak sumbangsih Soekarno untuk bangsa ini. Dan tidak terlalu berlebihan apa bila berdasar pada sisi positif perjuangan Soekarno maka pemerintah menetapkan serta mengangkat Soekarno menjadi Pahlawan Nasional.(*) oleh: Tony Mardianto

Lindungi Batik Melalui Hari Batik Nasional


Nelson Mandela dengan bangganya mengenakan baju batik pada saat pidato pertamanya sebagai Presiden Afrika Selatan (Mei 1994) sebagai hari pembebasan pemisahan ras kulit putih. Saya merasa salut kepada Mandela, karena ia lebih sering dan lebih senang mengenakan baju batik daripada jas. Entah dalam acara bagaimana formilnya sekalipun juga. Baju batik ini di Afrika Selatan diberi nama Madiba. Konon batik pertama kalinya diperkenalkan secara international oleh mantan Presiden Soeharto pada saat konferensi PBB.

Ibu kandung dari Barack Obama – Ann Dunham terkenal sebagai kolektor batik. Pada bulan Juni 2009 kemarin hasil koleksinya dipamerkan di berbagai macam museum di Amerika - Barack Obama's Mother and Indonesian Batiks. Pakaian dari disainer kondang Italy Prada bukan hanya senang dipakai oleh perempuan papan atas sekarang ini saja, bahkan ratusan tahun sebelumnya. Para bangsawan kerajaan jaman dahulu mengenakan batik Prada atau Pinarada Mas adalah kain batik yang ditulis dengan menggunakan serbuk emas murni.

Pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis. Hal inilah yang mendorong saya melalui artikel ini untuk turut mempromosikan Batik. Tetapi apa sebenarnya yang Anda ketahui tentang Batik?


Asal Kata Batik

Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”. Batik erat dikaitkan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad XVIII, batik mulai meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat. Sampai awal abad XX, batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga bulan.

Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik.

Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik dibuat juga dari bahan-bahan lainnya, misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan. Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.

Apakah Anda mengetahui bahwa di Pekalongan ada Museum Batik? Apabila Anda lewat Pekalongan, ajaklah anggota keluarga Anda untuk berkujung ke Museum tersebut agar mereka juga bisa lebih mengenal dan lebih mencintai Batik.

Sebagai akhir dari tulisan ini, saya ingin mengajak rekan-rekan dan para pembaca semua untuk turut mengkampanyekan Batik, mulai dengan menyebarluaskan tulisan ini maupun mengenakan pakaian batik pada saat akhir pekan nanti. Dimulai pada hari Jumat, tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Batik Day.

Marilah kita perjuangkan perlindungan Batik dengan aksi nyata dari semua warga Indonesia, yang mana kita merasa bangga mengenakan pakaian batik melebihi daripada jas ataupun pakaian formil lainnya.

Mari mencintai Indonesia
Mari berjuang untuk Indonesia
Mari lindungi budaya Indonesia dan mari batikkan Indonesia pada hari Batik Nasional

by Heru Cahyono

Kamis, 24 September 2009

Planet Mirip Bumi Ditemukan di Luar Tata Surya


BEIJING, KOMPAS.com — Beberapa ahli astronomi telah menemukan planet berbatu di luar sistem tata surya kita, dengan kepadatan yang terbukti sama dengan Bumi, demikian laporan studi oleh satu tim Eropa.

Planet itu, yang dikenal sebagai COROT-7b, ditemukan pada Februari tahun ini oleh teleskop antariksa Eropa, COROT, yang telah melacak bintang tersebut yang diputarinya.

Planet itu berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi di dalam gugus bintang Monoceros, Unicorn. Meskipun para ilmuwan telah mencari kehidupan di langit dalam waktu cukup lama, ada dugaan bahwa satu planet memerlukan permukaan padat untuk menunjang kehidupan.

Dari lebih 300 exoplanet yang dikenal, itu adalah planet pertama yang ditemukan yang tidak besar dan mengandung gas.

Temuan mengenai planet berbatu dengan kepadatan seperti Bumi membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menemukan planet lain yang serupa dengan planet kita.

Meskipun planet itu sangat panas dan kekurangan air berarti tampaknya planet tersebut tak bisa menampung kehidupan, para ilmuwan mengatakan, hal itu tetap menjadi satu langkah penting karena itu memperlihatkan planet berbatu benar-benar ada.

Temuan tersebut akan diterbitkan di dalam jurnal Astronomy and Astrophysics, terbitan 22 Oktober.

Awas, Serangan Matahari Terhadap Bumi Komunikasi Bisa Mati


SINGAPURA, KOMPAS.com - Matahari bisa menyerang Bumi dengan angin kuat, yang dapat mengganggu komunikasi, penerbangan dan saluran listrik bahkan ketika Matahari berada dalam tahap tenang di lingkaran 11-tahunnya.

Beberapa pengamat sejak lama telah menggunakan jumlah titik surya di permukaan Matahari untuk mengukur kegiatannya. Jumlah titik Matahari mencapai puncak pada apa yang disebut maksimum surya, kemudian turun untuk mencapai minimum selama satu lingkaran.

Pada puncaknya, lidah api surya yang sangat kuat dan badai geomagnetik menyemburkan sangat banyak energi ke antariksa, menggilas ladang magnetik yang melindungi Bumi, merontokkan satelit, mengganggu komunikasi dan mengakibatkan pancaran cahaya warna-warni.

Namun para ilmuwan di National Center for Atmospheric Research di Amerika Serikat dan University of Michigan mendapati bahwa Bumi dibombardir dengan angin surya secara gencar tahun lalu kendati Matahari berada pada tahap yang sangat tenang.

"Matahari terus mengejutkan kita. Angin surya dapat menghantam Bumi seperti selang pemadam, bahkan ketika jelas-jelas tak ada bintik surya," kata Sarah Gibson dari High Altitute Observatory di pusat itu dan pemimpin penulis studi tersebut.

Para ilmuwan sebelumnya mengira sebagian besar arus energi tersebut hilang saat lingkaran surya mendekati minimum.

Gibson dan timnya, yang juga meliputi para ilmuwan dari NOAA dan NASA, membandingkan pengukuran dari jeda minimum surya saat ini, yang diambil pada 2008, dengan pengukuran minimum terakhir surya pada 1996.

Penelitian itu, yang disiarkan di dalam Journal of Geophysical Research, terbitan paling akhir, mendapati kelaziman arus berkecepatan tinggi selama minimum surya pada 2008 tampaknya berkaitan dengan tatanan Matahari saat ini.

Saat jumlah bintik surya berkurang selama beberapa tahun belakangan ini, banyak lubang besar terbentuk di permukaan Matahari di dekat garis tengahnya.

Arus berkecepatan tinggi yang berhembus dari lubang itu menelan Bumi selama 55 persen masa studi pada 2008, dibandingkan dengan 31 persen pada masa studi 1996. Satu arus partikel yang terpancar dapat berlangsung selama 7 sampai 10 hari.

"Pengamatan baru dari tahun lalu mengubah pemahaman kami mengenai betapa jeda tenang surya mempengaruhi Bumi dan bagaimana serta mengapa ini mungkin mengubah dari satu lingkaran ke lingkaran lain," kata penulis bersama studi itu Janet Kozyra dari University of Michigan.

Kupu-kupu Elok Tertangkap Hubble



WASHINGTON, KOMPAS.com — Setelah mengalami perbaikan, teleskop ruang angkasa Hubble kembali menampilkan foto-foto menakjubkan, salah satunya kupu-kupu angkasa dengan cahaya-cahaya elok.

Dengan pemasangan dua kamera baru dan beberapa perbaikan, Hubble mendapatkan foto galaksi-galaksi dan nebula—kabut gas dan debu bintang—lebih tajam dibanding gambar yang pernah diambil sebelumnya. Hubble juga berhasil menangkap cahaya-cahaya baru yang belum pernah dilihat.

Salah satu yang kemudian menjadi perbincangan adalah nebula yang menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula berbentuk kupu-kupu ini memancarkan gas dan debu panas yang mengembang menyerupai sayap.

Foto-foto lain yang tak kalah indah adalah drama kosmis tentang kelahiran dan kematian bintang-bintang. Salah satunya memperlihatkan Carina Nebula, tempat kelahiran bintang berjarak 7.500 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya selama setahun atau sekitar 9,6 triliun kilometer. Dalam foto tampak awan kemerahan yang dibombardir radiasi. Saat Hubble menggunakan spektrum cahaya berbeda, awan-awan itu menghilang dan tampaklah bintang-bintang muda berumur sekitar 100.000 tahun.

Foto yang berbeda memperlihatkan ribuan kelompok bintang yang tersebar dalam cahaya putih di antara titik-titik biru yang merupakan bintang panas dan titik-titik merah bintang yang lebih dingin.

Foto-foto Hubble ini diambil dalam galaksi Bima Sakti, kecuali lima galaksi spiral yang difoto dalam satu frame.

Dengan kemampuan barunya, Hubble akan mengarahkan kamera ke ujung terjauh jagat raya dan mengambil foto angkasa beberapa saat setelah Big Bang atau ledakan besar yang diyakini sebagai awal terbentuknya semesta.


WSN
Sumber : NASA

Puncak Misterius di Cincin Saturnus



PASADENA, KOMPAS.com — Foto-foto terbaru Saturnus yang didapatkan wahana ruang angkasa NASA menunjukkan bentuk-bentuk aneh di cincin planet yang tersohor itu, termasuk riak gas yang menjulang setinggi Pegunungan Rocky.

Gambar yang diambil wahana Cassini itu menunjukkan bahwa cincin Saturnus yang semula diduga tipis, ternyata bisa memiliki ketebalan berkilo-kilometer di beberapa titik. Bagian-bagian tertentu bahkan "beriak" akibat tabrakan kosmis antara partikel cincin dengan benda-benda angkasa.

"Bagian tersebut baru sekali ini terlihat," ujar Bob Pappalardo, peneliti proyek Cassini di Laboratorium Propulsi Jet di Pasadena, California. "Ini termasuk salah satu hal terpenting mengenai cincin Saturnus yang baru ditemukan."

Cassini mengambil foto-foto Saturnus saat mengelilingi planet tersebut ketika cincin Saturnus segaris dengan Matahari dan nyaris tak terlihat dari Bumi.

Cincin Saturnus terbentuk dari bongkah-bongkah es yang menyebar hingga 140.000 kilometer dari pusat planet. Di beberapa titik, ketebalannya hanya sekitar 10 meter, tetapi di lokasi lain bisa sangat tebal.

Kondisi pencahayaan yang unik karena posisinya terhadap Matahari memperlihatkan adanya riak-riak di cincinnya. "Semula kami kira ketebalan cincin tidak lebih tinggi dari bangunan dua lantai. Namun, ternyata ada bagian yang mencapai tinggi 3 kilometer," ujar pimpinan tim imaging Cassini, Carolyn Porco.

Selain itu, ada bentuk-bentuk serupa riak yang menjulang hingga 4 kilometer. Perbedaan ketinggian ini antara lain pengaruh dari gaya tarik gravitasi bulan Daphnis. Para peneliti memperkirakan ada sekitar 35 triliun ton es, debu, dan batu yang membentuk cincin Saturnus.


Ditemukan Air di Bulan


KAMIS, 24 SEPTEMBER 2009 | 10:29 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Tiga misi terpisah yang sama-sama meneliti Bulan menemukan bukti meyakinkan bahwa ada air di sana. Air itu terdapat di kutub-kutub Bulan dan mungkin terbentuk oleh angin Matahari.

Tiga laporan yang akan dipublikasikan di journal Science hari Jumat menyebutkan air itu bergerak secara aktif, kadang terbentuk lalu menghilang lagi seiring dngan percampuran dengan debu di permukaan Bulan.

Salah satu laporan diambil dari misi Chandrayaan-1 -misi pertama India ke Bulan. Data yang diteliti Carle Pieters dari Brown University di Rhode Island menunjukkan bukti spectrographic keberadaan air. Air itu semakin banyak ditemukan di daerah yang makin dekat pada kutub Bulan.

"Saat kami menyebutkan 'ada air di Bulan', kami tidakmerujuk pada danau, lautan atau genangan. Air di Bulan yang kami maksud adalah molekul air dan hydroxyl (hidrogen dan oksigen) yang berinteraksi dengan molekul batuan dan debu di lapisan paling atas permukaan Bulan," ujar Pieters.

Sementara Jessica Sunshine dari University of Maryland menggunakan pemetaan infra merah dari wahana antariksa Deep Impact untuk membuktikan adanya air di Bulan. Peneliti lain, Roger Clark dari U.S. Geological Survey memanfaatkan spektrometer - yang menguraikan gelombang cahaya untuk menganalisa unsur dan senyawa benda - dari wahana Cassini dalam menemukan air tersebut.

Laporan mengenai keberadaan air di Bulan ini muncul tepat saat ketertarikan para peneliti terhadap air di Bulan memuncak. Badan Antariksa AS sudah sejak lama mencari air di Bulan untuk mendukung pangkalan yang akan didirikan di sana.

Bulan depan wahana Lunar Crater Observation and Sensing Satellite atau LCROSS milik NASA akan mencari air dengan menabrakkan wahana ke permukaan Bulan.

Penggabungan metode kuliah demi kompetensi

Penggabungan metode perkuliahan seperti teori, metodologi, dan praktik dalam segala aktivitas pembelajaran yang menyeluruh, baik di kelas maupun luar kelas, akan meningkatkan kompetensi mahasiswa.”Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa ilmu komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan Ikomtv,” kata General Manager Ikomtv, Fajar Junaedi MSi, sebagaimana dilansir Kompas.com, Sabtu (19/9).
Ia mengatakan Ikomtv menggunakan format tv kabel yang disiarkan di lingkungan kampus UMY dengan target khalayak sasarannya adalah mahasiswa dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus UMY.
Acara yang disiarkan berisi kegiatan di UMY dan berbagai film, iklan, talk show karya mahasiswa dan dosen ilmu komunikasi UMY. ”Sebagai media komunitas, Ikomtv nantinya juga dapat digunakan untuk menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah pada 2010,” kata Junaedi yang juga dosen Departemen Ilmu Komunikasi UMY.
Menurut dia, Ikomtv merupakan sarana praktikum mahasiswa terutama mahasiswa Program Studi Broadcasting Ilmu Komunikasi UMY dan sebagai bentuk media latihan bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja, sehingga mahasiswa diharapkan sudah memiliki kemampuan yang memadai di bidang penyiaran. ”Selain Ikomtv untuk peningkatan kompetensi mahasiswa, ilmu komunikasi UMY juga mengeluarkan Advikom. Advikom merupakan laboratorium nyata dari sebuah biro iklan dengan struktur dan kegiatan seperti biro iklan sesungguhnya,” katanya.
Dengan demikian, mahasiswa periklanan Ilmu Komunikasi UMY memiliki kompetensi tinggi di bidang periklanan, karena sudah pernah beraktivitas dalam sebuah laboratorium biro iklan. ”Kegiatan Ikomtv dan Advikom diorganisasi oleh Ikom Enterprise, yang secara rutin akan mengadakan kegiatan seperti pelatihan untuk kru Ikomtv, Ikom radio, Ikom Digimagz, dan Advikom yang terdiri atas mahasiswa ilmu komunikasi,” katanya.
Selain itu, juga diagendakan untuk mengikuti berbagai kompetisi dan festival di bidang komunikasi, sehingga kompetensinya semakin meningkat. Ia mengatakan Ikom Enterprise mengorganisasi kegiatan mahasiswa yang diarahkan pada pembentukan karakter profesional, sehingga saat masih kuliah mahasiswa sudah memiliki perilaku profesional. - kompas.com

Franz Magnis Suseno: Mahasiswa Harus Tetap Kritis


[JAKARTA] Peran mahasiswa dalam perjalanan bangsa Indonesia sangat besar dan penting, namun sebagian besar mahasiswa masih berpikiran sempit. Karena itu, mahasiswa harus mengubah mindset (pemikirannya) yang sempit menjadi terbuka, kritis, dan memiliki empati terhadap masalah-masalah bangsa, jika tidak, bangsa Indonesia akan terus terpuruk.
"Peran mahasiswa sangat penting dalam era reformasi. Karena itu, mahasiswa harus mendorong diri mereka untuk tetap berpikir kritis, terbuka, dan menghargai pluralisme. Dengan demikian, mahasiswa mampu menjadi penjaga perjalanan bangsa Indonesia," kata Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis Suseno, ketika berbincang dengan Pembaruan, di sela-sela Dialog Kebangsaan I bertema "Membangun Kepemimpinan Nasional Berbasis Moral, Teknologi, dan Demokrasi, di Jakarta, Senin (2/4). Acara yang digagas Depdiknas itu, dihadiri perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (PT) di Indonesia.
Franz Magnis mengemukakan, salah satu penyebab keterpurukan bangsa Indonesia adalah belum adanya pemimpin yang mumpuni. "Mungkin bangsa ini tengah mengalami demoralisasi. Karena itu, mahasiswa harus meningkatkan kualitas mereka sehingga mampu ikut andil dalam perjalanan bangsa ini," kata dia.
Dia mengatakan, Indonesia mempunyai masalah kepemimpinan yang serius. "Kita bisa lihat dalam masyarakat hampir tidak ada kepercayaan lagi dalam terhadap segala macam pemimpin," ujar Magnis yang juga Romo dan budayawan itu.
Franz Magnis melanjutkan, pengaruh korosif korupsi moral terasa dalam rendahnya kadar kepemimpinan di semua level kehidupan bangsa. Padahal, tanpa kepemimpinan yang andal negara ini tidak akan pernah keluar dari kemelut.
Karena itu, kata Franz Magnis, mahasiswa dituntut mengembangkan sikap dan kemampuan agar mampu memberikan teladan bagi bangsa ini. "Nasib bangsa Indonesia sangat tergantung dari apakah bangsa ini berhasil membangun kehidupan yang demokratis, pluralistik, dan benar-benar mewujudkan solidaritas sosial. Di sinilah peran dan tugas mahasiswa sangat besar untuk ikut mewujudkan Indonesia yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, pemerintah telah mendorong PT untuk mengembangkan dirinya, sehingga mencapai peringkat yang terpandang di dunia internasional. Karena sampai kini sebagian besar kualitas PT masih sangat jauh dari apa yang diharapkan.
Karena itu, lanjut Satryo, PT memang dituntut mengembangkan dirinya untuk bisa bersaing di dunia internasional.
"Jika dalam perkembangannya, ada PT yang tidak mampu bersaing dan mengeluarkan lulusan yang bermutu, ya lebih baik tidak usah mengeluh atau mungkin ditutup saja. Mengapa? Karena PT bertanggung jawab secara moral kepada masyarakat dan bangsa ini," kata dia.
Kemandirian
Dikatakan, dalam lingkungan PT ada mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi penerus yang akan berperan sebagai calon pemimpin bangsa. Diperlukan suatu sikap kemandirian, mampu mengembangkan diri sendiri, dan mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat.
"Mahasiswa mempunyai kepekaan dan antusiasme tinggi sebagai modal yang sangat baik untuk menampilkan mental kemandirian," ujarnya.
Dikatakan, Indonesia adalah negara dengan dimensi yang sangat kompleks. Karena itu, kontribusi mahasiswa sangat besar sebagai calon pemimpin masa depan untuk bersama-sama mencari solusi berbagai problematika bangsa. "Tanggung jawab kita adalah menyelesaikan masalah-masalah tersebut dalam lingkup masing-masing sesuai dengan bidang yang ditekuninya," jelas Satryo.
Satryo menerangkan, visi pendidikan nasional diemban oleh Depdiknas. Karena itu, pemerintah mendorong PT untuk mampu mandiri. "Kata kunci kemandirian bangsa baik di kalangan pengelola perguruan tingginya dengan otonomi kampus, kemandirian dosen-dosennya, maupun mahasiswanya yang di antara mereka akan menggantikan posisi-posisi pemimpin Indonesia masa depan," katanya.
Karena itu, katanya, mahasiswa harus berjuang keras untuk maju dan memiliki visi untuk maju itu sendiri di kalangan mereka. Sikap mandiri itu juga akan menjadi landasan untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini.
Menurut Satryo, dialog kebangsaan ini dirancang sebagai media pertukaran ide, pengetahuan, informasi dan pengembangan jaringan bagi generasi muda. Akan terjadi suatu proses penyebarluasan hasil dialog di lingkungan tempat mahasiswa berasal. "Semoga dialog ini dapat diteruskan dalam komitmen dan tindakan nyata sesuai bidangnya masing-masing demi perubahan yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat," harap Satryo. [W-12]

Rabu, 23 September 2009

Anak Ayam & Rajawali

Alkisah adalah sebuah telur rajawali yang jatuh di kandang ayam. Telur rajawali itu lalu dierami oleh induk ayam. Beberapa minggu kemudian menetaslah telur itu dan lahirlah seekor anak rajawali.

Anak rajawali pun belajar hidup bersama anak-anak ayam yang lain. Karena tidak menyadari bahwa dirinya adalah seekor rajawali, sang rajawali pun belajar mengkais-kais tanah untuk mencari cacing makanan kegemarannya. Ia tidak pernah belajar untuk terbang karena induk dan teman-temannya tidak melatihnya untuk terbang. Ia pun mulai berbicara cip?..cip?. memanggil induknya
Suatu hari lewatlah seekor burung rajawali di atas kandang ayam itu. Meliuk ke kiri, ke kanan sambil sesekali melempar pandangannya ke kandang ayam. Anak rajawali pun melihat burung yang paling perkasa itu dan lalu bertanya pada induk ayamnya, " Bu, burung apa itu? " "Oh itu burung rajawali", jawah ibunya "Bisakah aku terbang seperti dia Bu?" tanya si anak rajawali lagi "Ha...ha?.ha, kamu, ibu, dan adik-adikmu yang lain semuanya sama, tidak ada yang bisa terbang. Sudah takdir kita untuk tidak dapat terbang. Hidup kita ya hanya bisa mengkais-kais tanah mencari cacing. Sudah cepat masuk ke dalam, sudah mulai gelap, sebentar lagi pandangan kita kabur"

Andai saja si anak rajawali tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh dunianya?.. Bagaimana dengan Anda?

Cerita diambil dari cerita anonymous. Dari cerita ini diharapkan anda dapat menyadari potensi anda yang sebenarnya dan lalu mulai membangun motivasi anda bangkit dari seekor anak ayam menjadi seekor rajawali

Mari Belajar Pada Beruang

SEEKOR beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras. Waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yang berhasil ia tangkap.

Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya... hup... ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan. Si ikan kecil itu meratap pada sang beruang, "Wahai beruang, tolong lepaskan aku."

"Mengapa," tanya sang beruang.

"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.

"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.

"Begini saja, tolong kembalikan aku ke sungai. Setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar. Di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku untuk memenuhi seleramu," kata ikan.

"Wahai ikan, kau tahu mengapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang.

"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Karena aku tak pernah menyerah walau sekecil apa pun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan!" jawab beruang sambil tersenyum mantap.

"Ops!" teriak sang ikan, nyaris tersedak.

Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap : "Ohhh....Andaikan aku tidak menyia2kan kesempatan itu dulu...?"

Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita. Di saat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan; di saat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; dan dalam kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita.

Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi sebuah kesempatan yang besar.

Priceless Idea

Berapa harga sebuah ide ? Tak terkira !

Banyak kisah menarik mengenai harga sebuah ide ini. Dulu Eastman Kodak menolak idenya Edwin Land untuk membuat kamera 'photo instant'. Akhirnya Land memulai usahanya sendiri dan akhirnya Polaroid menjadi pesaing utama dari Kodak. Industri jam tangan di Swiss juga menolak ide penggunaan jam kuarsa (quartz watch). Jepang lah yang akhirnya menangkap ide ini dan menjadikan industri jam tangan Jepang merajai dunia. Industri jam Jepang ini yang membuat industri di Swiss terseok-seok dalam beberapa tahun.

Nah itulah artinya seberapa potensi harga sebuah ide

Kita semua sebenarnya memiliki ide-ide brillian. Tetapi tidak banyak yang memiliki keberanian untuk mengungkapkan idenya. Hal yang paling mengganjal adalah bahwa kita selalu saja berpikir bahwa ide kita merupakan ide bodoh, ide ini tidak bakalan disukai orang, ide ini sudah pernah diketemukan orang lain, atau bahkan pasti ada orang lain yg memiliki ide lebih bagus dari ide yg kumiliki.

Nah, cobalah untuk membuka penutup ide-ide ini dengan beberapa logika saja, seperti biasa ajakan saya untuk berlogika. Paling tidak ada tiga cara sederhana untuk menggali dan mengungkap ide ini.

Rubah cara berpikir !

Kalau kita berpikir bahwa kita ini tikus, maka tikuslah kita. Kita tidak perlu menjadi seorang ahli untuk mempunyai ide yg brillian. Tahukah anda bahwa Kodakfilm Chrome dikembangkan oleh seorang musisi. Ballpoint yg kita pakai menulis ditemukan oleh seorang pematung. Meter parking, alat untuk membayar parkir, ditemukan oleh seorang jurnalis. Penemu pesawat Wright bersaudara adalah ahli sepeda "onthel", bukan sarjana aeronautica'. Einstein awalnya adalah ahli matematika juga bukan seorang ahli fisika yg menjadikannya tenar. Dan anda pasti tau Darwin yg mempunyai ide evolusi kan ? .. Darwin adalah seorang ahli geologi bukan ahli biologi.

Anda mungkin pernah membaca bukunya Stephen Covey, yang menyebutkan bahwa segalanya ini diciptakan dalam dua tahap. Pertama dalam sebuah ide di benak si penemu, kemudian direalisasikan, dalam sebuah pabrik atau industri, baik industri besar atau bahkan industri kecil atau
rumah tangga atau hanya berupa tulisan seperti idenya evolusi Darwin.

Leonardo daVinci merupakan seorang penemu besar dan juga seorang pelukis. Awalnya dia melihat idenya dalam benaknya yang kemudian
digambarkannya dalam kanvas dan seorang lain merealisasikannya. Leonardo lah yang menemukan helicopter, tank perang, payung terjun (parachute), sepeda air, snorkel untuk menyelam, dan masih banyak lagi. Semua itu diketemukan pada tahun 1400an hingga awal 1500an.


Ide- Dimulai dari pemikiran. Mulailah berpikir bahwa anda adalah seorang penemu dan saatnya sudah dimulai dari sekarang !

Rubah cara bicara !

"Ah ini tidak mungkin dijalankan. Tidak ada yg suka dengan ide ini. Aku sudah mencoba sebelumnya dan tidak berhasil. Tidak ada yg baru didunia ini semua sudah ada". Semua kalimat-kalimat ini merupakan "idea blocker" yang harus segera disingkirkan. Rubahlah dari … sekarang !

Jangan katakan "Tidak mungkin", tapi katakan saja ïƒ "Sebenernya enak kalau bisa dilakukan". Jangan ngomong "Ide goblok", tetapi "Bagus juga sih, bagaimana merealisasikannya, ya?" Bukan hanya sekedar menyatakan "Cukup bagus sih!", namun coba tambahkan "Bagaimana cara mengembangkannya ya ?" Ada sebuah kisah seorang ahli agama di Jerman yang pernah mengkritik penggunaan sendok-garpu karena tidak menghargai Tuhan yg menciptakan tangan. Tentunya anda tidak perlu berpikir seperti dia yg konon ceritanya akhirnya tangannya terbakar makanan panas.

Kekuatan kata-kata itu sangat besar !. Dia memiliki kekuatan untuk menciptakan atau merusak. Berbicaralah dengan kreatif mulai hari ini.
Rubahlah bahasamu, ia akan merubahmu.

Rubahlah perilaku !

Berapa diantara kita yang melewati jalan yang sama untuk berangkat dan pulang kantor ? Tiap hari hampir 98% diantara kita akan melewati jalan yang sama ketika ke kantor, kesekolah, belanja selama satu tahun penuh hampir diulang-ulang dalam 365 hari setahun ! Ngga bosen, tuh ?

Seseorang pernah berkata bahwa kalau anda melakukan hal yang sama berulang-ulang berarti anda termasuk malas tidak mau berfikir. Tentunya tidak perlu otak kalau menjalankan pesawat dengan "autopilot", kan ? Jadi jangan malas berpikir, otak kita masih banyak kapasitasnya yang terpakai karena melakukan hal yang rutin-rutin saja. Amsukkan data baru, masukkan input baru, beri gangguan sedikit supaya prosesor di dalam otak kita bekerja.

Kreatif dimulai dari perubahan !


Ada yg mengatakan bahwa ada tempat tertentu yg paling sering dipakai untuk menggali ide, yaitu di TOILET !. Masih ingatkah anda cerita Archimides yang loncat dari 'bath tub' terus berlarian sambil teriak Eureka ! Eureka ! dia waktu itu kan telanjang sambil lari-lari ! Tentunya aku bukan bermaksud mengajak anda untuk memindahkan ruang kerja ke toilet kan, tetapi untuk memulai menggali ide mulailah dengan mengerjakan sesuatu dengan berbeda…. Ya berdeba, sekedar berdeba saja. Cobalah nanti kalau pulang dari kantor dan besok pagi kalau berangkat kantor melewati jalan yang lain. Bukan lagi melewati jalan yang sudah tiap hari kita lewati. Cobalah melewati pintu yang berbeda ketika masuk kantor atau masuk rumah.
Mau yang 'rada' aneh, cobalah menulis dengan tangan kiri ! atau Coba bacalah tulisan ini sekali lagi dengan mata kiri ditutup ! Atau bacalah dari bawah ke atas !

Gutlak,
temukan ide baru besok pagi .............. di TOILET !

Ulat Kecil Yang Berani

Dikisahkan, ada seekor ulat kecil sejak lahir menetap di daerah yang tidak cukup air, sehingga sepanjang hidupnya, dia selalu kekurangan makanan. Di dalam hati kecilnya ada keinginan untuk pindah dari rumah lamanya demi mencari kehidupan dan lingkungan yang baru.

Tapi dari hari ke hari dia tidak juga memilikikeberanian untuk melaksanakan niatnya. Hingga suatu hari, karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, si ulat terpaksa membulatkan tekat memberanikan diri keluar dari rumahnya, mulai merayap ke depan tanpa berpaling lagi ke belakang. Setelah berjalan agak jauh, dia mulai merasa bimbang,katanya dalam hati "Jika aku sekarang berbalik kembali ke rumah lama rasanya masih keburu, mumpung aku belum berjalan terlalu jauh. Karena kalau aku berjalan lebih jauh lagi, jangan-jangan jalan pulang pun takkan kutemukan lagi, mungkin aku akhirnya aku tersesat dan... entah bagaimana nasibku nanti!

Ketika si ulat sedang maju mundur penuh kebimbangan dan pertimbangan, tiba-tiba ada sebuah suara menyapa di dekatnya "Halo ulat kecil! Apa kabar? Aku adalah kepik. Senang sekali melihatmu keluar dari rumah lamamu. Aku tahu, engkau tentu bosan kekurangan makan karena musim dan cuara yang tidak baik terus menerus. Kepergianmu tentu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, kan?".

Si ulat pun bertanya kepada si kepik yang sok tau, "Benar kepik. Aku memutuskan pergi dari sarangku untuk kehidupan yang lebih baik. Apakah engkau tau, apa yang ada di depan sana?" ;
"Oh...Akutahu, jalan ke depan yang akan kau lalui, walaupun tidak terlalu jauh tetapi terjal dan berliku, dan lebih jauh di sana ada sebuah goa yang gelap yang harus kau lalui, tetapi setelah kamu mampu melewati kegelapan, aku beritahu, pintu goa sebelah sana terbentang sebuah tempat yang terang, indah dan sangat subur. Kamu pasti menyukainya. Di sana kau pasti bisa hidup dengan baik seperti yang kamu inginkan". Si kepik dengan bersemangat memberi dorongan kepada ulat yang tampak ragu dan ketakutan.
"Kepik, apakah tidak ada jalan pintas untuk sampai ke sana?" Tanya ulat. "Tidak sobat. Jika kamu ingin hidup lebih baik dari hari ini, kamu harus melewati semua tantangan itu. Nasehatku, tetaplah berjalan langkah demilangkah, fokuskan pada tujuanmu dan tetaplah berjalan.Niscaya kamu akan tiba di sana dengan selamat. Selamat jalan dan selamat berjuang sobat!" sambil berteriak penuh semangat, si kepik pun meninggalkan ulat.

Pembaca yang budiman,
Memang benar.... kemenangan , kesuksesan adalah milik mereka yang secara sadar, tau apa yang menjadi keinginannya sekaligus siap menghadapi rintangan apapun yang menghadang serta mau memperjuangkannya habis habisan melalui cara2 yang benar sampai mencapai tujuan akhir yaitu kesuksesan. Pengertian sukses secara sederhana demikian, telah di praktekan oleh manusia sukses berabad abad lampau sampai saat ini sesuai dengan bidangnya masing2. Maka ...untuk meraih kesuksesan yang maksimal, kita tidak memerlukan teori teori kosong yang rumit. Cukup tau akan nilai yang akan di capai dan take action! Ambil tindakan!

Salam Sukses Luar Biasa!!!
Andrie Wongso

Konferensi Islam di UK: Tawarkan Islam Sebagai Solusi

Konferensi Islam ke-3 telah digelar oleh Islamic Society, sebuah lembaga mahasiswa Muslim di University of Essex. Kali ini tema yang diusung adalah ”Islam Beyond the Veil”, menawarkan Islam sebagai solusi. Dua konferensi sebelumnya, pada 2008 bertema ”A Journey to Islamic Values” dan pada 2007 mengambil tema ”Islam as a Moderate Religion”.

Konferensi menampilkan lima pembicara, empat pembicara dari British Muslim dan seorang pembicara lain adalah ahli psikologi pendidikan dari Kerajaan Saudi Arabia. Sebuah pertanyaan dicari jawabannya dalam konferensi itu: apakah Islam betul-betul memberikan solusi untuk berbagai masalah dalam kehidupan masyarakat Barat sekarang ini. Disadari atau tidak, setiap Muslim baik secara individu maupun sebagai sebuah komunitas, adalah bagian dari kompleksitas dunia saat ini.

Untuk terlibat aktif menyelesaikan masalah dunia ini, bukan saatnya lagi untuk menerapkan strategi konfrontasi, membuat perbedaan yang tidak tersatukan antara Islam dan Barat yang tidak islami. Model Clash of Civilisation yang digunakan oleh mantan Presiden George W. Bush dan juga Osama Bin Laden adalah bukan cara yang tepat untuk menghadirkan kedamaian di bumi ini. Cara berpikir semacam ini hanya akan menciptakan kehancuran dan pertentangan yang tidak akan pernah terselesaikan dalam kehidupan manusia.

Komunitas Muslim di Indonesia yang mayoritas, mungkin perlu mengambil pelajaran dari komunitas-komunitas Muslim yang minoritas di Eropa. Muslim harus mampu menampilkan Islam sebagai nilai lebih dalam kehidupan pribadi dan masyarakatnya, baik itu ketika menjadi kelompok mayoritas maupun minoritas.

Ketua Islamic Society University of Essex Abdullah Al-sheddy mengatakan, konferensi dengan polemik yang disampaikan sejarahwan Bernard Lewis, yang menempatkan Islam bukan saja sebagai agama tapi juga sebagai way of life (pandangan hidup) berkembang dalam keseluruhan materi konferensi tahun ini yang dihadiri lebih dari 300 undangan yang separuhnya adalah warga Inggris.

British Muslim Abdul Raheem Green sebagai pembicara pertama berpendapat, pernyataan Islam sebagai solusi kehidupan manusia modern masih tampak sebagai slogan belaka. Dibutuhkan kerja keras dari kalangan muslim untuk mewujudkannya. Nilai solusi Islam juga harus lebih realistis pada beberapa masalah tertentu saja bukan untuk semua masalah, kata pria kelahiran Daar-es-Salaam Tanzania dari keluarga Agnostik-Katolik.

Menurut Abdul Green, menempatkan Islam sebagai satu-satunya solusi bagi semua masalah adalah sebuah kesalahan yang kelak bisa menjadi bomerang bagi masa depan Islam. Apabila Muslim menginginkan sikap toleran dari masyarakat Kristen-Katolik dan masyarakat pro-sekularisme di Inggris, maka Islam harus menunjukkan toleransinya kepada agama-agama yang lain.

Pembicara lain, Khola Hasan dan Dr. Yahya Al-Baheth, masing-masing membahas tentang pentingnya implementasi atau diakuinya Hukum Islam khususnya berkaitan dengan perkawinan dan warisan di Inggris dan peran penting keluarga dalam menciptakan generasi Muslim yang kuat.

Khola, penyandang master dalam bidang Perbandingan Hukum Internasional dari SOAS (School of Oriental and African Studies), mengingatkan perempuan Muslim adalah kelompok yang rentan menjadi korban tidak diakuinya Hukum Islam dalam sistem hukum di Inggris. Banyak perempuan yang pernikahannya tidak terdaftar di Civil Magistrate dan tidak mendapatkan bagian pensiun dari suaminya yang meninggal atau tidak bisa menuntut cerai karena suaminya melakukan tindak kekerasan, kata Khola Hasan.[]

Amika Wardana, Ketua MPK PWM DIY, dosen Universitas Negeri Yogyakarta. Sekretaris Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya. Master di bidang Sosiologi dari University of Nottingham graduate 2007. Saat ini sedang mengambil studi program Doktor Sosiologi di University of Essex, UK, mendalami tentang interaksi antar komunitas Muslim di Inggris Raya khususnya antara yang berasal dari Indonesia, Pakistan dan Arabia.

Kader Penerus Perjuangan

MUHAMMADIYAH, sebagai gerakan Islam, aktif mengikuti perkembangan dan perubahan masyarakat. Ini dilakukan secara sengaja dan sadar, bukan secara kebetulan. Karena Muhammadiyah senantiasa mempunyai kepentingan untuk da’wah, amar ma’ruf nahi munkar, tajdid, dan menyelenggarakan gerakan serta amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya, ialah masyarakat. Semua yang dilakukan Muhammadiyah ini sebagai usaha untuk mencapai maksud dan tujuannya, “Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Karena itu, Muhammadiyah dalam merespon perkembangan dan perubahan harus cepat dan tepat serta tetap berpegang pada nilai-nilai dasar Muhammadiyah.


Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah ketika melaksanakan da’wah dan sebagainya itu bukan berada dalam ruang hampa. Muhammadiyah dalam berlalu-lintas di tengah kehidupan dan dalam melaksanakan semua aktivitas di masyarakat pasti bertemu dengan berbagai gerakan dan kelompok lain. Gerakan dan kelompok lain yang sama-sama terjun di masyarakat ini tentu ada yang dengan Muhammadiyah sejalan dan ada pula yang tidak. Karena tiap gerakan dan kelompok pasti memiliki prinsip, idealisme, misi, dan tatanan sendiri. Tetapi harus tetap saling menghargai dan menghormati.


Dalam perjalanan perjuangan Muhammadiyah hampir satu abad, banyak warga masyarakat yang menyambut positif kehadiran Muhammadiyah dengan seluruh aktivitas, gerakan, dan amal usahanya. Namun, tentu ada pula yang tidak mau melihat da’wah dalam seluruh segi yang dilakukannya berjalan lancar dan berhasil. Mereka tidak berdiam diri bahkan mempunyai berbagai rencana dan program untuk melemahkan da’wah Islam. Di antara prioritasnya adalah mengedepankan pendidikan dan pengajaran. Dari usaha yang dilakukan itu mereka tentu berharap dapat melahirkan generasi di kalangan umat Islam yang tidak mengenal lagi hubungan dengan Allah, generasi yang malu menisbahkan diri kepada Islam, generasi yang tidak mengenal hakikat Islam, generasi yang terpisah dari agama dan umatnya.
Dengan mengandalkan dana yang kuat, mereka memiliki dan menggunakan sarana penerangan (media massa), misal, surat kabar, majalah, radio, dan televisi secara intensif. Melalui sarana yang pengaruhnya sangat ampuh itu, mereka menyebarluaskan kehendak sesuai dengan apa yang digariskan untuk merusak akidah dan akhlak. Jika kedua pilar umat Islam itu roboh, maka tentu tidak dapat diharapkan berdirinya sebuah bangunan yang sehat. Belum lagi bermacam buku yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh mereka. Di samping itu, bermacam aliran yang bersifat keagamaan merebak, pada akhir-akhir ini, dan demikian pula berbagai aliran sekularisme.


Beberapa hal tersebut dapat berarti negatif bagi Muhammadiyah pada satu sisi, tapi pada sisi lain bisa pula menjadi positif, apabila hal itu dipandang sebagai tantangan dan pendorong kuat untuk cepat dan giat berbuat. Berbagai usaha mereka tidak akan menyurutkan perjuangan Muhammadiyah. Bahkan memacu untuk bangkit melangkah maju. Karena Muhammadiyah meyakini Islam, yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, adalah agama Allah serta agama kebenaran yang menjadi rahmatan lil ‘alamin.


Perjuangan Muhammadiyah menuju tujuan yang dicita-citakannya masih memerlukan perjalanan panjang. Tujuan yang tinggi lagi mulia itu pasti tidak dapat diwujudkan dalam satu, dua, atau tiga masa jabatan pimpinan. Pimpinan Persyarikatan dalam Muhammadiyah dibatasi oleh masa jabatan. Satu masa jabatan adalah lima tahun. Karena itu, siapa pun yang sedang menjadi pimpinan Muhammadiyah harus menyadari bahwa dirinya tidak akan menjadi Pimpinan Persyarikatan selamanya. Para anggota Muhammadiyah bahkan siapa pun tanpa terkecuali berumur terbatas. Pada waktunya kita akan dipanggil menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan segala perilaku dan perbuatan kita selagi hayat di dunia. Menyadari hal itu, Muhammadiyah lalu mendirikan sekolah kader, misal, Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat, Pendidikan Ulama Tarjih, dan Pondok Nuriyah Shabran. Selain itu juga mendirikan Organisasi-organisasi Otonom, yaitu Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IRM/IPM, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Baik sekolah kader maupun Ortom, terutama yang AMM, jelas didirikan dalam rangka perkaderan dan diharapkan dapat melahirkan banyak kader. Dan pada setiap satu masa jabatan Pimpinan Persyarikatan, Muhammadiyah pasti memiliki program perkaderan.
Untuk menghadapi perkembangan dan perubahan masyarakat serta berbagai tantangan yang menghadang dan perjuangan mencapai tujuan yang dicita-citakan, Muhammadiyah jelas dan pasti memerlukan kader-kader penerus perjuangan yang handal, memiliki nilai-nilai dasar dan memahami perjuangan Muhammadiyah. Mereka istiqomah menjadi pejuang da’wah yang komit dan konsisten terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah, tegar menghadapi persoalan dan tantangan da’wah yang terus berkembang dan kompleks, kreatif dan dinamis, disiplin, serta memiliki ketahanan uji yang tinggi. Mereka berjiwa ikhlas, berkualitas, berwawasan luas, dan sanggup bekerja keras.


Muhammadiyah sungguh mendambakan kader-kader berlapis dalam multibidang. Karena Muhammadiyah bergerak membangun di segala bidang dan lapangan. Mereka diharapkan dapat mewarisi dan meneruskan perjuangan para pendahulu serta diridlai Allah. Sebagaimana Nabi Zakariya as ketika berdoa kepada Allah mengharapkan keturunan menyatakan, “Fahablii min ladunka waliyyaa, yaritsunii wa yaritsu min aali Ya’quuba waj’alhu Rabbii radhiyyaa” – “Anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub, dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridlai” (Qs. Maryam [19]: 5 – 6).

Benteng Tauhid


Suatu yang patut kita syukuri di Muhammadiyah adalah semakin bertambahnya amal usaha yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam upaya ikut mencerdaskan masyarakat lewat lembaga pendidikan dan usaha menyehatkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit atau poliklinik, Muhammadiyah makin mendapat sambutan masyarakat dan makin maju. Ini diakui oleh banyak pihak, dan data-data berkembangnya amal usaha pendidikan dan kesehatan dapat dilihat di PP Muhammadyah.

Suatu yang patut kita syukuri di Muhammadiyah adalah semakin bertambahnya amal usaha yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam upaya ikut mencerdaskan masyarakat lewat lembaga pendidikan dan usaha menyehatkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit atau poliklinik, Muhammadiyah makin mendapat sambutan masyarakat dan makin maju. Ini diakui oleh banyak pihak, dan data-data berkembangnya amal usaha pendidikan dan kesehatan dapat dilihat di PP Muhammadyah.

Wujud rasa syukur ini dapat terimplementasikan dengan cara fahaddits, atau menyatakan syukur dengan memberitakan sebagai syiar kepada orang lain. Dengan demikian orang yang mendengar kemajuan amal usaha pendidikan dan kesehatan itu dapat terinspirasi, dapat memanfaatkannya serta dapat merasakan faedahnya. Dan wujud syukur itu, dapat juga berarti dilakukan dengan melakukan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas amal usaha dengan peningkatan kerja keras yang maksimal. Perimbangan antara kualitas dan kuantitas amal usaha ini yang agaknya kini mendesak untuk kita lakukan.

Amal usaha pendidikan dapat memberikan harapan masa depan. Misalnya, amal usaha pendidikan itu menciptakan tersedianya ulama dan mubaligh yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Lewat pendidikan, terutama di perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dengan fasilitas laboratorium dan perpustakaan yang tersedia dapat menjadi wahana pengembangan kemampuan intelektual maupun ketrampilan sosial. Apalagi Persyarikatan Muhammadiyah sejak lahir hingga sekarang tidak dapat dipisahkan dari pengaruh era kemajuan zaman, khususnya dalam bidang teknologi informatika.

Pimpinan Muhammadiyah dan juga para pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, untuk ini, harus banyak mengoleksi referensi buku-buku ilmu pengetahuan. Kemudian, membaca buku harus menjadi kebiasaan dan kebutuhan para pimpinan. Mulai sekarang pun harus sudah dimulai tradisi memberikan wakaf buku-buku bagi para alumnus Perguruan Tinggi Muhammadiyah, sebagai wujud rasa terima kasih kepada almamaternya.

Selama ini kita melihat bahwa, lemahnya kecenderungan minat baca masyarakat sudah menjadi fenomena yang memprihatinkan di kalangan umum pada masyarakat Indonesia. Bahkan sekarang ini sudah menjadi masalah nasional. Muhammadiyah, lewat majelis dan lembaga yang dimiliki berusaha untuk memperkuat minat baca masyarakat itu. Ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat watak masyarakat dan bangsa kita yang sekarang harus berhadapan dengan berbagai kecenderungan budaya global dan perubahan yang amat cepat.

Dengan demikian, alangkah baiknya budaya akademik dengan mengedepankan pentingnya laboratorium dan perpustakaan di PTM atau perguruan Muhammadiyah, dapat merembet kepada para pimpinan. Misalnya, dengan secara rutin para pimpinan persyarikatan dan pimpinan amal usaha mengunjungi perpustakaan untuk menambah wawasan mereka.
Selalu ada harapan besar bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk berkembang. Buktinya, Perguruan Tinggi Muhammadyah memang selalu berkembang. Saya melihat bahwa sudah ada kegairahan yang terus muncul di kalangan amal usaha, terutama sekali terlihat di lembaga pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Amal usaha pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat juga menjadi berkumpulnya orang-orang pintar dan terampil. Dan ini jelas menarik bagi mereka untuk datang dan bergabung dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Tinggal bagaimana kita memenej mereka agar dapat memberikan manfaat dan faedah yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan persyarikatan itu sendiri.

Terkadang saya juga melihat, wahana kesenian dapat mendekatkan kita kepada sang Khalik dan menjadi sarana dakwah yang efektif. Ini pun perlu dikembangkan di tubuh Muhammadiyah agar dakwah yang kita lakukan dapat lebih santun, indah, elegan dan efektif. Penciptaan simbol-simbol yang kaya makna dan kaya dengan spirit agama perlu senantiasa kita lakukan. Inilah pentingnya kesenian sebagai wahana dakwah menjadi sesuatu yang strategis. Lebih-lebih seperti yang saya sebut di atas, di zaman ini kita semua harus berhadapan dengan budaya global yang tidak seluruhnya positif.

Secara khusus saya juga tertarik dengan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan tertentu, yang ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat tertentu. Untuk satu daerah dengan daerah lain, tentu ada karakter yang berbeda terhadap penekanannya.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah pun, saya melihat menyimpan potensi peluang untuk mengembangkan organisasi persyarikatan. Pengajian-pengajian mulai dihidupkan kembali di perguruan tinggi Muhammadiyah. Ini dapat menjadi benteng tauhid yang semakin kuat. Banyak warga yang kemudian bangkit dan diharapkan dapat berjuang dan berkembang menjadi mubaligh Muhammadiyah. am

-----

Pernah Dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah

Misi Muhammadiyah

Rosyad Sholeh

Setiap organisasi, termasuk Muhamma-diyah, tentu memiliki misi tertentu yang diembannya. Sejak sebuah organisasi didirikan, para pendirinya sudah merancangkan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan, agar cita-cita yang ingin dicapai dengan mendirikan organisasi itu bisa diwujudkan. Misi yang merupakan tugas utama organisasi yang sifatnya mendasar dan fundamental, mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis bagi sebuah organisasi. Di samping misi itu menjadi semacam “penuntun” bagi semua komponen organisasi kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, ia juga menjadi pembeda antara organisasi yang satu dengan organisasi lainnya yang bergerak di bidang yang serupa. Dengan perkataan lain, misi membentuk organisasi memiliki ciri yang khas, yang membedakannya dari organisasi lainnya yang sejenis. Melihat pentingnya posisi dan peranan misi bagi setiap organisasi, maka seperti halnya tujuan organisasi, menjadi sebuah prinsip yang tidak bisa ditawar, bahwa misi organisasi itu harus dirumuskan dengan rumusan yang jelas. Dalam perumusan sebuah misi, menurut seorang pakar manajemen stratejik, yaitu Prof. DR. S.P. Siagian, MPA, ada beberapa ciri yang harus tergambar dalam misi itu, antara lain: pertama, ia merupakan suatu pernyataan yang bersifat umum dan berlaku untuk kurun waktu yang panjang tentang ‘niat’ organisasi yang bersangkutan; kedua, ia mencakup filsafat yang dianut dan akan digunakan oleh organisasi itu; ketiga, secara implisit menggambarkan citra yang hendak diproyeksikan ke masyarakat luas; keempat, ia merupakan pencerminan jati diri yang ingin diciptakan, ditumbuhkan dan dipelihara; kelima, menunjukkan produk apa yang menjadi andalan dari organisasi dan keenam, menggambarkan kebutuhan apa dari masyarakat yang akan diupayakan untuk dipuaskan oleh organisasi. Ada banyak manfaat yang dapat dipetik dengan adanya rumusan sebuah misi organisasi. Di antara manfaat itu adalah bahwa dengan rumusan yang tepat, membuat anggota organisasi punya persepsi yang sama tentang maksud keberadaan organisasi. Ini penting, karena kesamaan persepsi pada gilirannya akan menimbulkan kesamaan gerak dan tindakan dalam menunaikan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing, di samping juga menjadi semacam pendorong bagi anggota untuk memberikan kontribusi yang optimal kepada organisasi. Adanya rumusan yang jelas juga memudahkan bagi perumusan langkah dan program organisasi serta penentuan tipe dan struktur organisasi, baik vertikal maupun horizontal.

Di samping itu adanya rumusan misi yang jelas juga memudahkan orang luar untuk memahami apa sesungguhnya yang akan diusahakan oleh organisasi, dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang setuju untuk memberikan dukungan, bahkan keinginan untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Memperhatikan demikian pentingnya peranan misi bagi sebuah organisasi, di samping mutlak perlunya rumusan yang jelas tentang misi tersebut, timbul pertanyaan, apakah dalam dokumen-dokumen resmi Persyarikatan sudah ada rumusan tentang misi Muhammadiyah itu? Kalau kita menelaah Anggaran Dasar Muhammadiyah, secara harfiah memang tidak ditemukan istilah misi.

Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, sejak Anggaran Dasar pertama sampai dengan Angaran Dasar keempatbelas, istilah yang digunakan -istilah mana semakna dengan istilah misi- adalah istilah maksud, kecuali Anggaran Dasar keempat dan kelima, yang menggunakan istilah hajat. Istilah misi kita jumpai pada tulisan para tokoh Muhammadiyah, terutama Ustadz H. Ahmad Azhar Basyir, MA Ketua PP Muhammadiyah periode 1990-1995, yang secara khusus pernah menulis tentang Misi Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam. Istilah misi dalam dokumen resmi, baru kita jumpai pada Keputusan Muktamar ke-44, khususnya pada Program Muhammadiyah Periode 2000-2005, yang secara eksplisit merumuskan visi dan misi Muhammadiyah. Pada dokumen-dokumen tersebut, misi Muhammadiyah itu berkisar pada tiga pokok substansi, yang oleh Ustadz Ahmad Azhar disebut sebagai tiga pola perjuangan Muhammadiyah, yang secara eksplisit dirumuskan sebagai berikut: 1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni, sesuai dengan ajaran Allah SwT yang dibawa oleh seluruh Rasul Allah, sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw; 2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an, Kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia, dan Sunnah Rasul; 3. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan peribadi, keluarga dan masyarakat. Kalau kita cermati secara saksama rumusan misi Muhammadiyah tersebut, agaknya telah memenuhi kriteria sebagaimana telah dikemukakan di atas. Tiga butir misi yang satu sama lain merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan itu kiranya telah memenuhi ciri-ciri yang diisyaratkan oleh Prof. Dr. S.P. Siagian serta telah berhasil membentuk jati diri Muhammadiyah yang khas, yang membedakan Muhammadiyah dengan organisasi Islam lainnya, yang sama-sama bergerak di bidang dakwah. Jati diri Muhammadiyah yang telah berhasil dibangun melalui misi tersebut, bahwa Muhammadiyah adalah sebuah organisasi gerakan yang senantiasa berjuang menyebarluaskan ajaran Islam, yang selalu berpegang teguh pada keyakinan tauhid yang murni serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Semua aktivitas Muhammadiyah yang memasuki seluruh aspek kehidupan pada hakekatnya merupakan perwujudan dari misi tersebut. Tidak ada aktivitas Muhammadiyah yang terlepas dari misi tersebut, apalagi sampai bertentangan dengan semangat dan jiwa yang terkandung di dalamnya. Bahkan tidak hanya itu. Misi Muhammadiyah tersebut tidak hanya menjadi ciri bagi Muhammadiyah secara kelembagaan, tetapi seharusnya juga menjadi ciri bagi setiap individu dalam Muhammadiyah. Ciri orang Muhammadiyah yang menonjol adalah bahwa dia memiliki keyakinan tauhid yang kokoh dan sangat peka terhadap paham, keyakinan, kepercayaan dan sebagainya yang berbau syirik, yang dapat merusak keyakinan tauhidnya. Di samping itu, orang Muhammadiyah adalah orang yang sangat giat berdakwah dan berusaha untuk mengamalkan ajaran Islam dalam keseharian hidupnya, tanpa bertanya apakah hukum amalan itu wajib, sunnah atau mubah. Semua amalan yang telah dituntunkan dan dicontohkan oleh Rasul Allah Muhammad saw, diusahakan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah para aktivis dan pimpinan Muhammadiyah sudah seperti itu?

---------

Suara Muhammadiyah, April Minggu Kedua 2008

Organisasi itu Penting

HARI Kebangkitan Nasional yang di peringati tiap tahun, yang biasanya bertepatan pada tanggal 20 Mei. Karena itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini tentu mempunyai arti khusus. Kebangkitan Nasional dimulai sejak Budi Utomo berdiri tanggal 20 Mei 1908. Sejak itu perjuangan pergerakan di negeri kita memasuki babak baru. Dikatakan sebagai babak baru, karena sejak itu perjuangan mulai menggunakan cara-cara organisasi modern. Perjuangan itu tentu merupakan kelanjutan dari perjuangan sebelumnya yang gagah berani, tapi belum berhasil, karena perjuangan masih bersifat kedaerahan.


Setelah Budi Utomo berdiri, KH. Ahmad Dahlan sering mengadakan kontak dan komunikasi dengan para tokohnya. Bahkan pernah bersilaturrahim ke rumah dr. Wahidin Sudirohusoso di Ketandan, Yogyakarta. Ia menanyakan berbagai hal tentang Budi Utomo dan tujuannya. Setelah mendengar jawaban yang memuaskan, ia menyatakan ingin menjadi anggota. Pengurus Budi Utomo kompak menyambut dan menerimanya. Malah ia diminta menjadi anggota pengurus Budi Utomo. Ia masuk Budi Utomo selain untuk memperluas pergaulan dan wawasan, juga mendapatkan manfaat dapat belajar berorganisasi dan dapat berdakwah kepada mereka. Dan perkenalannya dengan para tokoh Budi Utomo termasuk dengan Kepala Sekolah Kweekschool mengantarkannya dapat memberi pendidikan Agama Islam kepada para siswa Kweekschool.


KH. Ahmad Dahlan memelopori perjuangan menegakkan agama Islam di Indonesia dengan menggunakan organisasi sebagai alat, sarana, dan wadah perjuangan. Ia sadar bahwa perjuangan untuk mencapai cita-cita yang tinggi lagi mulia hanyalah akan efektif dan efisien apabila menggunakan alat, sarana, dan wadah perjuangan yang disebut organisasi. Ia sadar bahwa usaha perbaikan masyarakat tidak mudah jika dilakukan sendirian. Jadi, harus dilakukan dengan cara berorganisasi, membuka kerjasama dengan banyak orang. Empat tahun kemudian setelah Budi Utomo lahir, ia mendirikan organisasi atau persyarikatan yang diberi nama Muhammadiyah, tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan tanggal 18 November 1912 M di Yogyakarta. Dengan nama itu, ia berharap agar siapa pun yang berada dalam Muhammadiyah menjadi pengikut baik Rasulullah Muhammad saw dan dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam sesuai dengan yang dituntunkan oleh beliau. Sebab beliau merupakan uswah hasanah bagi semua.


Ki Bagus Hadikusumo, salah seorang santri KH. Ahmad Dahlan, adalah penyusun Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM). MADM merupakan hasil refleksi, hasil dari penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap pokok-pokok pikiran, ide, gagasan KH Ahmad Dahlan dalam menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam. MADM hakikatnya menggambarkan falsafah hidup dan falsafah perjuangan KH. Ahmad Dahlan yang di dalamnya menegaskan tentang dasar dan keyakinan hidup, tujuan dan cita-cita hidup, serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan hidup. Dalam MADM antara lain disebutkan bahwa perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam hanyalah akan berhasil bila ittiba’ atau mengikuti jejak perjuangan para Nabi, terutama perjuangan Nabi Muhammad saw. (pokok pikiran ke-5).

Sedangkan pada pokok pikiran ke-6 ditegaskan, “Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan akan berhasil bila dengan cara berorganisasi”.
Mengapa organisasi penting? Karena dalam organisasi ada sekelompok orang yang bekerjasama, di dalamnya ada yang memimpin dan ada pula yang dipimpin, satu dengan yang lain saling berhubungan di samping ada pembagian kerja, ada keterikatan terhadap aturan dan tata tertib yang harus ditaati, kemudian berusaha bersama-sama dengan kesadaran dan bertanggungjawab untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Tidak demikian halnya jika tanpa organisasi. Tentu masing-masing jalan sendiri, tidak ada kerapian, ketertiban, dan keteraturan. Karena itu tidak ada yang tidak memerlukan organisasi. Organisasi diperlukan bagi kelompok orang yang berkehendak baik, juga bagi mereka yang berkehendak buruk. Dengan organisasi kehendak yang baik atau yang buruk akan mudah tercapai. Ada kaitan dengan pentingnya organisasi, Ali bin Abi Thalib pernah menegaskan, “Al-Haqqu bilaa nizhaam yaghlibuhul baathilu bi nizhaam” – “Kebenaran yang tidak terorganisasi akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi secara rapi”. Kata mutiara atau mutiara hikmah itu pantas kita renungkan.

Muhammadiyah adalah wadah bagi kelompok umat yang mendapat amanah Allah untuk senantiasa berdakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar, menebarkan dan mempertahankan kebaikan, kedamaian, dan kebenaran dalam kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Semua itu dilakukan untuk membawa dan menjadi rahmatan lil ‘alamin. Agar sampai pada apa yang dimaksudkan maka kebenaran itu harus diamalkan dan diperjuangkan dalam tatanan yang rapi dan teratur, dengan perencanaan yang matang, dengan tahapan-tahapan pelaksanaan dan skala prioritas yang jelas, pimpinan yang amanah dan didukung oleh SDM berkualitas, serta pengorganisasian yang kuat.
Sekarang sedang terjadi perseteruan yang kuat antara kebenaran dan kebatilan. Muhammadiyah tentu tidak boleh tinggal diam.

Konsolidasi mutlak harus dilakukan agar Muhammadiyah sebagai organisasi tetap solid, baik ke dalam maupun ke luar. Sehingga Muhammadiyah tetap tegar tidak mudah goyah dan panik ketika berhadapan dengan berbagai kesulitan dan kesukaran. Di samping mampu berdiri tegak ketika berhadapan dengan pihak lain, juga memiliki kepercayaan diri dan harga diri sehingga tidak mudah diintervensi, dikendalikan, dan diobok-obok pihak lain. Tampilan Muhammadiyah sebagai organisasi tetap memiliki kewibawaan, disegani, dan dihormati.

Muhammadiyah sebagai organisasi memang bukan tujuan, tapi merupakan alat, sarana, dan wadah perjuangan yang sangat penting dan kita perlukan.

Pernah dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah