Rabu, 23 September 2009

Benteng Tauhid


Suatu yang patut kita syukuri di Muhammadiyah adalah semakin bertambahnya amal usaha yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam upaya ikut mencerdaskan masyarakat lewat lembaga pendidikan dan usaha menyehatkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit atau poliklinik, Muhammadiyah makin mendapat sambutan masyarakat dan makin maju. Ini diakui oleh banyak pihak, dan data-data berkembangnya amal usaha pendidikan dan kesehatan dapat dilihat di PP Muhammadyah.

Suatu yang patut kita syukuri di Muhammadiyah adalah semakin bertambahnya amal usaha yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam upaya ikut mencerdaskan masyarakat lewat lembaga pendidikan dan usaha menyehatkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit atau poliklinik, Muhammadiyah makin mendapat sambutan masyarakat dan makin maju. Ini diakui oleh banyak pihak, dan data-data berkembangnya amal usaha pendidikan dan kesehatan dapat dilihat di PP Muhammadyah.

Wujud rasa syukur ini dapat terimplementasikan dengan cara fahaddits, atau menyatakan syukur dengan memberitakan sebagai syiar kepada orang lain. Dengan demikian orang yang mendengar kemajuan amal usaha pendidikan dan kesehatan itu dapat terinspirasi, dapat memanfaatkannya serta dapat merasakan faedahnya. Dan wujud syukur itu, dapat juga berarti dilakukan dengan melakukan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas amal usaha dengan peningkatan kerja keras yang maksimal. Perimbangan antara kualitas dan kuantitas amal usaha ini yang agaknya kini mendesak untuk kita lakukan.

Amal usaha pendidikan dapat memberikan harapan masa depan. Misalnya, amal usaha pendidikan itu menciptakan tersedianya ulama dan mubaligh yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Lewat pendidikan, terutama di perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dengan fasilitas laboratorium dan perpustakaan yang tersedia dapat menjadi wahana pengembangan kemampuan intelektual maupun ketrampilan sosial. Apalagi Persyarikatan Muhammadiyah sejak lahir hingga sekarang tidak dapat dipisahkan dari pengaruh era kemajuan zaman, khususnya dalam bidang teknologi informatika.

Pimpinan Muhammadiyah dan juga para pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, untuk ini, harus banyak mengoleksi referensi buku-buku ilmu pengetahuan. Kemudian, membaca buku harus menjadi kebiasaan dan kebutuhan para pimpinan. Mulai sekarang pun harus sudah dimulai tradisi memberikan wakaf buku-buku bagi para alumnus Perguruan Tinggi Muhammadiyah, sebagai wujud rasa terima kasih kepada almamaternya.

Selama ini kita melihat bahwa, lemahnya kecenderungan minat baca masyarakat sudah menjadi fenomena yang memprihatinkan di kalangan umum pada masyarakat Indonesia. Bahkan sekarang ini sudah menjadi masalah nasional. Muhammadiyah, lewat majelis dan lembaga yang dimiliki berusaha untuk memperkuat minat baca masyarakat itu. Ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat watak masyarakat dan bangsa kita yang sekarang harus berhadapan dengan berbagai kecenderungan budaya global dan perubahan yang amat cepat.

Dengan demikian, alangkah baiknya budaya akademik dengan mengedepankan pentingnya laboratorium dan perpustakaan di PTM atau perguruan Muhammadiyah, dapat merembet kepada para pimpinan. Misalnya, dengan secara rutin para pimpinan persyarikatan dan pimpinan amal usaha mengunjungi perpustakaan untuk menambah wawasan mereka.
Selalu ada harapan besar bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk berkembang. Buktinya, Perguruan Tinggi Muhammadyah memang selalu berkembang. Saya melihat bahwa sudah ada kegairahan yang terus muncul di kalangan amal usaha, terutama sekali terlihat di lembaga pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Amal usaha pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat juga menjadi berkumpulnya orang-orang pintar dan terampil. Dan ini jelas menarik bagi mereka untuk datang dan bergabung dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Tinggal bagaimana kita memenej mereka agar dapat memberikan manfaat dan faedah yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan persyarikatan itu sendiri.

Terkadang saya juga melihat, wahana kesenian dapat mendekatkan kita kepada sang Khalik dan menjadi sarana dakwah yang efektif. Ini pun perlu dikembangkan di tubuh Muhammadiyah agar dakwah yang kita lakukan dapat lebih santun, indah, elegan dan efektif. Penciptaan simbol-simbol yang kaya makna dan kaya dengan spirit agama perlu senantiasa kita lakukan. Inilah pentingnya kesenian sebagai wahana dakwah menjadi sesuatu yang strategis. Lebih-lebih seperti yang saya sebut di atas, di zaman ini kita semua harus berhadapan dengan budaya global yang tidak seluruhnya positif.

Secara khusus saya juga tertarik dengan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan tertentu, yang ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat tertentu. Untuk satu daerah dengan daerah lain, tentu ada karakter yang berbeda terhadap penekanannya.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah pun, saya melihat menyimpan potensi peluang untuk mengembangkan organisasi persyarikatan. Pengajian-pengajian mulai dihidupkan kembali di perguruan tinggi Muhammadiyah. Ini dapat menjadi benteng tauhid yang semakin kuat. Banyak warga yang kemudian bangkit dan diharapkan dapat berjuang dan berkembang menjadi mubaligh Muhammadiyah. am

-----

Pernah Dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah

Tidak ada komentar: