Minggu, 31 Oktober 2010

Ada Apa Di Balik Musibah?

Musibah dan bencana merupakan bagian dari takdir Allah Yang Maha Bijaksana. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),“Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (QS. at-Taghabun: 11).

Abu Dhabyan berkata: Dahulu kami duduk-duduk bersama Alqomah, ketika dia membaca ayat ini ‘Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan menunjuki hatinya’ dan beliau ditanya tentang maknanya. Beliau menjawab, “Orang -yang dimaksud dalam ayat ini- adalah seseorang yang tertimpa musibah dan mengetahui bahwasanya musibah itu berasal dari sisi Allah maka dia pun merasa ridha dan pasrah kepada-Nya.”. Sa’id bin Jubair dan Muqatil bin Hayyan menafsirkan, “Yaitu -Allah akan menunjuki hatinya- sehingga mampu mengucapkan istirja’ yaitu Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [4/391])

Hikmah Di Balik Derita

Tidaklah kita ragu barang sedikitpun bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana, tidak sedikit pun Allah menganiaya hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),“Benar-benar Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, serta kekurangan harta, lenyapnya nyawa, dan sedikitnya buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah, dan kami juga akan kembali kepada-Nya’. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Rabb mereka dan curahan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 155-157)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada diri seorang hamba maka Allah akan menyegerakan hukuman baginya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Allah akan menunda hukuman atas dosanya itu sampai pada hari kiamat nanti hukuman itu baru akan ditunaikan.” (HR. Tirmidzi, disahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ [308]).

Hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa cobaan/musibah yang menimpa orang-orang yang beriman merupakan salah satu tanda kebaikan baginya selama hal itu tidak menyebabkan dia meninggalkan kewajiban atau terjatuh dalam keharaman. Di sisi lain, semestinya seseorang merasa khawatir atas kenikmatan dan kesehatan yang selama ini senantiasa dia rasakan. Sebab boleh jadi itu adalah istidraj/bentuk penundaan hukuman baginya, sementara dia tahu betapa banyak maksiat yang telah dilakukannya, wal ‘iyadzu billah. Hadits ini juga menunjukkan wajibnya berprasangka baik kepada Allah atas segala musibah yang menimpa. Perlu diingat pula bahwa pemberian Allah kepada seseorang tidak selalu menjadi bukti bahwa Allah meridhainya. Contohnya, orang yang setiap kali hendak minum khamr (minuman keras, narkotika dsb) kemudian dia selalu mendapatkan kemudahan untuk mendapatkannya. Hal itu bukanlah bukti bahwa Allah meridhai hal itu untuknya (disarikan dari al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275 dengan sedikit perubahan dan penambahan)

Meskipun demikian, seseorang tidak boleh berdoa kepada Allah agar hukumannya disegerakan di dunia. Dikisahkan bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi seorang yang sakit di antara para sahabatnya yang kondisinya sangat lemah. Nabi bertanya kepadanya, “Apakah engkau meminta atau berdoa sesuatu kepada Allah sebelum ini?”. Maka lelaki itu menjawab, “Ya, dahulu saya pernah berdoa; Ya Allah, hukuman yang akan Kamu berikan kepadaku di akhirat maka segerakanlah bagiku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Subhanallah! Kamu pasti tidak akan sanggup menanggungnya, tidakkah sebaiknya kamu berdoa; Allahumma aatinaa fid dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar (Ya Allah, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari neraka).” Maka lelaki itu pun berdoa dengannya dan disembuhkan oleh Allah (HR. Muslim).

Jangan Salah Sangka!

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun manusia, apabila Rabbnya menimpakan ujian kepadanya dengan memuliakan dan mencurahkan nikmat kepadanya maka dia mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakanku’. Dan apabila Dia mengujinya dengan membatasi rezkinya niscaya dia akan mengatakan, ‘Rabbku telah menghinakanku’. Sekali-kali bukan demikian…” (QS. al-Fajr : 15-17).

Maknanya adalah: Tidaklah setiap orang yang Allah berikan kemuliaan dan kenikmatan dunia kepadanya maka itu berarti Allah mengaruniakan nikmat yang hakiki kepadanya. Karena sesungguhnya hal itu merupakan cobaan dan ujian dari Allah baginya. Dan tidaklah setiap orang yang Allah batasi rezkinya -sehingga Allah jadikan rezkinya sebatas apa yang diperlukannya saja tanpa ada kelebihan- maka itu artinya Allah sedang menghinakan dirinya. Namun, sesungguhnya Allah sedang menguji hamba-Nya dengan nikmat-nikmat sebagaimana halnya Allah ingin mengujinya dengan musibah (lihat Ijtima’ al-Juyusy al-Islamiyah, hal. 8. Islamspirit.com).

Adakah di antara kita yang mau mengambil pelajaran?
By: Bidang IPTEK PC IMM Klaten

Kamis, 12 Agustus 2010

Kekuatan Rayap – Hikmah Ramadhan

Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.
Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.

Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.

Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

1.Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
2.Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.
Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. “Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?” Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.

Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.

Inilah Tips Sehat Saat Berpuasa !!!

Bulan yang selalu dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia, akhirnya datang juga, bulan penuh rahmat dan ampunan, Bulan Suci Ramadhan. Dan Alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kita kesempatan dan umur untuk beribadah kepadanya, yang mungkin untuk mengganti hari-hari yang lalu yang kita lalaikan perintah dan larangannya.ini bulan dimana kita menata kembali kehidupan kita yang selama ini (mungkin) sudah keluar dari jalur dari apa yang telah digariskan. Juga sebagai kesempatan bagi kita untuk kembali mengatur gaya hidup sehat kita yang mungkin sudah ditinggalkan. Karena Puasa adalah Sehat.

Semua para ahli dimana pun menyatakan setuju bahwa berpuasa akan menjaga tubuh kita dari beberapa jenis penyakit, diantaranya :
- Mengurangi resiko penyakit diabetes tipe 2
- Mengurangi radikal bebas dalam tubuh
- Menjaga kadar kolesterol darah

Selain tiga diatas, Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta, Dokter Probosuseno SpPD menyatakan ada beberapa manfaat lain dari puasa untuk kesehatan, yaitu :
- Mendorong terjadinya rejuvinasi (pergantian) sel-sel tubuh
- Membantu menurunkan tekanan darah bagi yang menderita tekanan darah tinggi.
- Membantu menurunkan berat badan yang berlebih.
- Dispepsia (maag) fungsional kebanyakan akan membaik berkat puasa
- Penyakit kulit khususnya jamur akan lebih cepat membaik
- Puasa dapat meningkatkan volume semen, persentase spermatozoa hidup dan jumlah total spermatozoa.Banyak kan manfaatnya? Tapi kesemuanya itu akan terjadi apabila kita menjalankan puasanya dengan baik dan benar.

Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dengan benar sesuai dengan kaidah agama juga kesehatan agar puasa kita memberikan hasil yang optimal:

1. Makan dan minum yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari, Minum air di sini tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.

2. Untuk kebutuhan kalori, biasanya wanita membutuhkan kalori sekitar 1.900 kalori, sementara pria 2.100 kalori. Kalori sebanyak ini bisa terpenuhi dari makanan dan minuman yang disantap selama sahur dan buka puasa. Untuk makanan, sebaiknya pilih makanan alami karena lebih aman. Misalnya: karbohidrat diperoleh dari nasi, kentang, mi atau jagung.
Protein dari daging, ikan, tempe, tahu, dan lain-lain. Sedangkan sumber vitamin dan mineral ada pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, hijau tua, dan merah.

3. Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.
Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis. Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Selain berguna untuk menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat

4. Sedangkan pada saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya. Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak. Tapi ingat, sebaiknya makan sahur tidak terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari5. Jika tidak bisa makan nasi dalam jumlah yang cukup banyak (karena ada perubahan pada lambung dan gerakan usus) cobalah untuk makan camilan. Untuk mencegah sembelit, sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi setiap hari. Jika perlu mengonsumsi suplemen

6. Istirahat di waktu siang hari. Ini berguna untuk menghindari keluarnya keringat yang sangat banyak

7. Jika ingin olahraga, bisa dilakukan pada sore hari sekitar satu atau setengah jam sebelum berbuka.

Amat sangat tidak rugi menjalankan perintah-Nya untuk berpuasa.

Sumber : http://www.facebook.com/home.php?#!/?sk=messages&tid=1369671485960

Selasa, 03 Agustus 2010

Sayembara Menulis Sastra (G.R.A.T.I.S.....!!!) TINGKAT NASIONAL

MUQADDIMAH

Menyambut Ramadhan-Syawal 1431 H, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menyelenggarakan ‘Sayembara Menulis Sastra‘ bagi segenap kader IMM se-Indonesia dan mahasiswa Pergurguan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, tanpa memandang penulis pemula, muda maupun professional yang diharapkan mampu menggali potensi dan melahirkan karya sastra khas kalangan muda mahasiswa Muhammadiyah sekaligus menambah warna keragaman latar belakang penulis sastra Indonesia.

Sayembara Menulis Sastra akan mencari tiga karya terbaik untuk masing-masing kategori, dan satu pemenang potensial untuk masing-masing kategori yang dihadiahi beasiswa pembinaan dan mendaptkan promosi berupa hak diterbitkan atas karya-karya terbaiknya.

NAMA AGENDA

“SAYEMBARA MENULIS SASTRA, MENYAMBUT RAMADHAN-SYAWAL 1431 H”

TEMA

Sastra untuk Kemanusiaan

TUJUAN

• Wadah syi’ar dakwah Islam Rahmatan lil ‘alamiin
• Kampanye Humanisme Islam menyambut Ramadhan-Syawal 1431 H
• Wahana aktualisasi potensi dan kreativitas minat kader-kader IMM

WAKTU DAN TEMPAT

• Waktu di mulai 02 Agustus 2010
• Batas akhir pengiriman naskah: 09 September 2010 (cap pos atau diantar langsung)
• Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Menulis Sastra 2010 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 9 Oktober 2011.
• Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
• Sayembara ini tertutup bagi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Periode 2010-2012.

SYARAT DAN KETENTUAN

Ketentuan Umum
• Peserta adalah seluruh Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tanpa memandang Senior/Bukan dan mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia.
• Seluruh peserta wajib melampirkan CV, Foto berwarna ukuran 4x6 2 lembar dan foto copy KTP 1 lembar.
• Khusus peserta kader IMM wajib melampirkan Surat Keterangan yang menyatakan bahwa peserta adalah benar kader IMM.
• Khusus peserta non-kader dan merupakan mahasiswa PTM, wajib melampirkan foto copy KTM.
• Peserta berhak mengirimkan lebih dari satu naskah.
• Peserta berhak mengirimkan maksimum lima naskah untuk kategori sastra puisi, empat naskah untuk kategori esai sastra, tiga naskah untuk kategori cerpen dan dua naskah untuk kategori novel.
• Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
• Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
• Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik.
• Topik semua jenis lomba menyangkut seputar relasi Islam dalam persoalan Multikulturalisme, Nasionalisme, Humanisme, dan Keadilan.
• Naskah merupakan karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya)
Ketentuan Khusus
• Panjang naskah Puisi minimal 1 halaman kuarto, 1 spasi, Times New Roman 12
• Panjang naskah Cerpen minimal 10 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12
• Panjang naskah Esai Sastra minimal 12 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12
• Panjang naskah Novel minimal 100 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12
• Peserta menyertakan biodata dan alamat lengkap dalam lembar tersendiri, di luar naskah
• Peserta membuat empat salinan naskah yang diketik dan dijilid dikirim ke:

Panitia Sayembara Menulis Sastra, Menyambut Ramadhan-Syawal 1431 H
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta 10330

CP : Ba'its (0856-555-353-01)

Sabtu, 19 Juni 2010

Multikulturalisme Gerakan Intelektual IMM

Gerakan mahasiswa sejak dahulu sampai saat ini mengalami pasang surut dalam penyikapan realitas nusantara. Seakan-akan kemunculannya tergantung pada momentum kebijakan politik yang kembang kempis membela kepentingan rakyat. Ketika para pengambil keputusan di anggap bersebrangan dengan nurani, disinilah kekuatan massa mahasiswa beraksi. Meski tidak sedikit model gerakan aksi dinilai sudah menanggalkan kesuciannya.

Belum lagi, tipologi gaya gertak sambal dan latahisme mengikuti arus isu politik diakui atau tidak sudah merasuk relung perubahan yang seharusnya bersih dari kedangkalan analisa, dan cukup banyak membuat aksi massa mahasiswa tersandera dengan berapa besar jumlah rupiah yang dikeluarkan ‘mafia’ aksi untuk mendongkrak suatu wacana/isu kehadapan publik.

Ironisnya, virus perompak dan pragmatisme sejatinya ditularkan para pemimpin negri antah berantah yang dengan sekenanya mengumbar slogan dan praksis pembelaan terhadap anak-anak bumiputera, tapi mengubah wajahnya berganti laiknya penguasa atau juga perompak dalam lautan kekuasaan yang berbondong-bondong mengamankan posisinya agar tetap menjaga stabilitas jemari cengkramannya dari ancaman ‘politikus putih’, walau istilah terakhir patut diduga berperilaku samahalnya dengan kelompok yang disebut lebih awal.

Jadilah stabilitas pemerintahan tidak hentinya di goncang beragam kepentingan, efeknya sudah dapat ditebak, rakyat kecil semakin sengsara dan kerusuhan dimana-mana. Sebut saja peristiwa SARA, Mei 1998, Ambon, Poso dan Tanjung Priok beberapa waktu lalu.

Slogan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodho-Ing Madyo Mangun Karso-Tut Wuri Handayani (Di depan publik memberikan suri tauladan yang baik, Di antara publik membangun kinerja yang bagus, di belakang memberikan motivasi) dan perwujudannya berupa jargon klasik, Gemah Ripah Loh Jinawi (kemakmuran, kesenangan, kesuburan yang dinikmati oleh seluruh penduduk tanpa kecuali) kenyataannya cukup berhenti semata-mata ungkapan mutiara pendahulu negeri kepulauan ini yang tidak mampu diwujudkan keturunannya.

Sementara, anak-cucu lainnya di lingkaran kesatuan ketatanegaraan bidang keamanan dan ketertiban, sering terlibat dalam beragam kasus kekerasan dan mengabaikan nilai-nilai universal –hak asasi manusia-.

Anomali serupa terjadi di dunia kampus, kerusuhan mahasiswa universitas negeri Makassar dan peristiwa sejenisnya menjadikan wajah Indonesia terlalu menyedihkan tampil di media-media asing.

Diluar efek ketidakmampuan pemerintah menanggulangi pelbagai persoalan, kaum muda mahasiswa kini dibelit kecenderungan mengikuti isu yang berkembang dan menanti common enemy seperti era dimana tumbangnya Soeharto. Posisi ini memaksa kelompok mahasiswa mengambil peran beragam guna kelangsungan organisasi gerakan mereka. Ada yang secara terus terang melangkah dunia politik an sich, model pemberdayaan kaum marginal, atau pun berjubah politik dakwah.

Dari sekian banyak tipologi gerakan mahasiswa itu, IMM sejak lahirnya menegaskan karakteristik gerakan intelektualnya. IMM mampu berijtihad di wilayah ini meski diakui kurang greng mementaskan gerakan massanya. Wajar, sebab IMM bukanlah gerakan massa semata, tapi lebih berorientasi gerakan kaderisasi.

Pun jua, apa lacur jika kita meng-klaim IMM sebagai gerakan Intelektual lantas terlena beradu argumen sesuai bahan bacaan tapi ‘melupakan‘ ruang yang semestinya di garap?.

Pemberdayaan potensi kearifan lokal adalah kunci mengapa IMM harus memainkan peran yang secara nyata belum di seriusi kalangan gerakan kaum muda mahasiswa lainnya.

Melalui Muktamar XIV IMM di Bandung 21-26 April 2010 lalu yang melahirkan panah baru perjuangan bernama Bidang Seni, Budaya dan Olahraga. IMM diharapakan mampu untuk menggali dan memasyaratkan kreatifitas seni, budaya dan olahraga sebagai cara Ijtihad strategis IMM untuk masa depan dalam men-syiarkan gerakan dakwah Islam dan masyarakat Islam (sasaran khusus) kepada khalayak ramai.

Dari sinilah, IMM laksana kembang yang warna dan semerbaknya menggugah rasa ditengah kejenuhan gerakan mahasiswa dan masyarakat Indonesia akan kondisi politik dewasa ini.

Namun disini pulalah kader IMM di uji bukan pada tataran konsep yang melangit tapi juga masuk pada wilayah tataran praksis dan yakni konsep yang membumi. Sehingga identitas kader IMM tentang culture studies dan Muhammadiyah sebagai gerakan kultural baik dibeberapa sendi patologi sosial maupun kondisi sosial mampu diejawantahkan oleh kader muda Muhammadiyah.

Dengan kata lain, isu Multikulturalisme Gerakan Intelektual sepatutnya dijadikan ruh gerakan yang mencirikan keberpihakan IMM. Sehingga multikulturalisme sebagaimana diungkapkan Hilda Hernandes dalam buku Multiculturalisme Educations: A Teacher Guide To Linking Context, Process And Content benar-benar dapat menggapai kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang kian kompleks dan tidak monokultur lagi.

Parsudi Suparlan (2002) menyebutkan bahwa istilah multikultural telah membentuk suatu ideologi yang disebut multikulturalisme. Konsep multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Ulasan mengenai multikulturalisme mau tidak mau akan mengupas beragam permasalahan seputar dukungan terhadap ideologi ini, yaitu politik dan demokrasi, keadilan dan penegakan hukum, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan golongan minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral, dan tingkat serta mutu produktivitas.

Sebab itu, wacana ini patut dijadikan langkah awal IMM dan membuat gerakan kita semakin progressif dipercaturan gerakan mahasiswa Indonesia.

ISU GERAKAN
- Multikulturalisme Gerakan Intelektual IMM (kognitif-afektif)
- Mengembangkan potensi budaya lokal melalui transformasi kader IMM (psikomotorik)

MODUS GERAKAN
1. Kajian Culture Studies
2. Dialog Peradaban Nusantara
3. Madrasah Kebudayaan
4. Media Literasi Gerakan
5. Menggali dan memasyarakatkan kreativitas seni, budaya dan olah raga

STRATEGI GERAKAN
1. Capacity Building
2. Penguatan Gerakan Basis dan Basis Gerakan
3. Membangun Jejaring Kebudayaan
4. Marketing Kader Seniman, Budayawan dan Olahragawan



Sumber: http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/malwy-azmatkhan/multikulturalisme-gerakan-intelektual-imm/405531231099

Minggu, 06 Juni 2010

Polisi bongkar jaringan mahasiswa pengedar ganja

Jajaran Polres Sukoharjo berhasil membongkar sindikat ganja jaringan mahasiswa dalam operasi anti Narkoba (Antik). Setelah dua pelaku diamankan, empat pelaku lagi berhasil diringkus di salah satu rumah kos di Jl Mlilis Nilasari, Desa Gonilan, Kartasura, Kamis sore (22/4).

Keempat pelaku yang diringkus masing-masing BS 20, warga Kudus, Riz, 21, warga Kwandungan, Ngawi, Jawa Timur, Hen, 21, Ngadirejo, Kartasura dan Sur alias Pakde 32 warga Purbayan, Baki, Sukoharjo.

Riz dan BS diketahui masih tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kartasura, sementara Sur alias pakde diketahui sebagai sang pengedar ganja.

Keterangan yang dihimpun Espos, menyebutkan, terbongkarnya jaringan pengedar ganja mahasiswa bermula dari hasil pengembangan dan informasi warga yang menyebut BS kerap mengkonsumsi Narkoba. Setelah melakukan penyelidikan, BS akhirnya ditangkap, Kamis sekitar pukul 16.00 WIB di Jl Mliwis, Nilasari, Desa Gonilan, dengan berhasil diamankan satu paket ganja kering.

Dari keterangan BS, selang dua jam kemudian tiga pelaku lain berhasil diamankan di rumah kos BS. Diketahui tiga pelaku yang diamankan kemudian Riz, Sur dan Hen, kedapatan usai menghisap ganja bersama-sama di areal persawahan di Desa Singopuran, Kartasura.
Setelah dibekuk petugas, keempat pelaku langsung di gelandang ke Dok Kes Polwil untuk dilakukan tes urin dan hasilnya keempatnya positif.

Kapolres Sukoharjo AKBP Suharyono melalui Kasatreskrim AKP Sukiyono, mengatakan, tersangka Pakde diketahui berperan sebagai pengedar. Sementara BS berperan sebagai kurir.

“Kasus ini masih akan kami kembangkan, kami menduga sindikat ini mempunyai sasaran mahasiswa dan diduga masih punya jaringan lain, ini yang masih kita lidik,” tegasnya kepada wartawan, Jumat (23/4) di ruang kerjanya. sumber: solopos [heru cahyono]

Massa PC IMM Klaten Demo Kecam Israel

Klaten. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Klaten hari ini melakukan Aksi unjuk rasa mengecam kebrutalan tentara Israel yang digelar di Alun-alun Klaten, Minggu (6/6). Semua personel PC IMM Klaten yang tergabung massa dari sejumlah Ormas Islam menginjak-injak dan membakar bendera negara zionis itu serta menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Yahudi.

Sebelumnya, pengunjuk rasa yang jumlahnya ratusan orang berkonvoi dari GOR Gelarsena menuju Alun-alun Klaten. Mereka mengendarai kendaraan roda empat, sepeda motor serta sepeda onthel. Sepanjang perjalanan, massa berorasi mengutuk tindakan Israel yang menyerang kapal pengangkut bantuan bagi warga Palestina.

Para demonstran yang berasal dari berbagai elemen seperti Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Klaten, Forum Umat Islam (FUI) Klaten, Komando Kesiapan Angkatan Pemuda Muhammadiyah (Kokam) Klaten, Yayasan Klaten Peduli Umat (YKPU), Forum Komunikasi Antar Masjid (FKAM) Klaten, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten, dan sebagainya membawa bendera Ormas masing-masing.

Konvoi para demonstran mendapat perhatian warga serta pengguna jalan yang menonton. Puluhan aparat kepolisian dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Koordinator aksi, Taufiq Hadi mengatakan, blokade di Jalur Gaza membuktikan bahwa Israel telah melakukan tindakan semena-mena. “Masyarakat dunia harus bertindak!”[Heru Cahyono]

Sabtu, 05 Juni 2010

Gerakan Mahasiswa

Sekali Lagi, Tentang Mahasiswa dan Gerakannya
Oleh: Khelmy K. Pribadi*

“We the people fight for our existence. We don’t claim to be perfect but we’re free”
(Little by little, Heathen Chemistry, Oasis, [2002])

Manakala membicarakan tentang Gerakan mahasiswa tentu-untuk generasi sekarang -akan sangat dibayangi fakta sejarah perjuangan mahasiswa pada Revolusi Mei’98. Dalam konteks Indonesia paling dekat adalah konteks waktu 1998 peran oposisi adhoc gerakan mahasiswa merupakan peran historis yang dipaksakan secara struktural oleh sebuah rezim orde baru yang menjalankan satu jenis fasisme baru yaitu fasisme pembangunan (developmental fascism). Peran ini menjadi permanen sepanjang sejarah rezim Orde baru-sampai saat ini-karena diberangusnya semua kekuatan oposisi formal (dalam kondisi demokrasi merupakan peran partai politik) dan ditundukkannya masyarakat sipil secara korporatis-fasistis., maupun melalui kekerasan terbuka. Ini menguatkan Thesa bahwa sebuah gerakan mahasiswa tidak akan lahir dalam situasi vakum. Artinya rahim gerakan mahasiswa adalah peristiwa kesejarahan yang memaksa gerakan ini lahir dan menjadi lokomotif sejarah yang secara aktif mewarnai sejarah. Maka ruang kesejarahan ini sangatlah kontekstual dan sangat tidak sama antara satu zaman dengan zaman yang lain.
Namun bukan rahasia lagi manakala mahasiswa dengan gerakannya di era reformasi, belum bisa menyingkirkan antek orde baru dari pusaran kekuasaan. Menurut Sebastian de Grazia (1966 : 72-74), kondisi seperti ini secara cepat atau lambat, otomatis akan menimbulkan suatu situasi anomie yang kuat di dalam kehidupan ber-Masyarakat, ber-Bangsa dan ber-Negara, yang pada akhirnya akan berdampak buruk bagi kesejahteraan mayoritas rakyat.

Dalam sosiologi pengetahuan, kaum intelektual dimasukkan sebagai kelas sosial baru (The new class) yang menguasai ilmu pengetahuan. Bagi kelas sosial baru ini, pengetahuan merupakan kapital budaya (cultural capital). Relasi-relasi kepentingan mampu mengarahkan dan membentuk cultural capital tersebut menjadi kapital uang atau kapital politik.
Istilah politik dalam tulisan ini dipahami sesuai dengan konsep berpikirnya Antonio Gramsci, sehingga di sini politik didefinisikan sebagai aktivitas pokok manusia dimana manusia dapat mengembangkan kapasitas dan potensi dirinya. (Roger Simon, 1999 : 136).
Jika definisi di atas diejawantahkan dalam bentuk aksi, maka mahasiswa dapat berpolitik dalam dua pengertian, yakni : Pertama, berpolitik dalam arti konsep (Concept). Disini mahasiswa secara individual maupun kelompok, harus mengajukan gagasan, pikiran, solusi atau interpretasi mengenai apa yang menjadi kehendak dari mayoritas rakyat. Kedua, berpolitik dalam arti kebijakan (Belied). Di sini mahasiswa sebagai kelompok harus menjadi Pressure Groups yang memperjuangkan aspirasi rakyat, dengan cara memengaruhi orang-orang yang memegang kebijakan ataupun yang menjalankan kekuasaan, dari luar sistem kekuasaan.
Apabila mahasiswa berpolitik dalam artian yang pertama, maka mahasiswa dituntut untuk benar-benar memahami cara berpikir ilmiah, yaitu teratur dan sistematik. Sedangkan apabila mahasiswa berpolitik dalam arti kebijakan (Belied), maka mahasiswa harus betul-betul mengetahui posisi individu dalam kehidupan ber-Negara, posisi konstitusi dalam kehidupan ber-Negara, posisi Negara dalam menjalin relasi dengan warganya, konstelasi politik terkini dan menguasai manajemen aksi. Pada tataran ideal, mahasiswa seharusnya berpolitik dalam arti konsep (Concept) maupun dalam arti kebijakan (Belied) secara bersamaan. Ini berarti, mahasiswa harus berpolitik sebagai politisi ekstra perlementer.

Gerakan Moral VS Gerakan Politik

Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa kondisi subyektif dan kondisi obyektif secara signifikan kemudian membentuk watak gerakan mahasiswa. Secara sederhana, sebuah gerakan merupakan suatu proses untuk mencapai perubahan jangka panjang seperti yang dicita-citakan. Perubahan jangka panjang ini adalah perubahan yang visioner (esoterik), yakni perubahan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang ideal. Dengan demikian, sebuah gerakan mahasiswa tidak hanya membutuhkan modal berupa keberanian di tingkat praksis (eksoterik), tetapi juga kecanggihan di tingkat wacana.
Pendekatan esoterik biasanya kita akan memasuki wilayah substantif, berupa kajian tentang substansi gerakan dan banyak bermain dalam dialektika wacana secara terus-menerus. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul biasanya adalah bagaimana sebuah orientasi perubahan dirumuskan, landasan teoritis dan ideologis apa yang melingkupi perubahan, serta tatanan perubahan masyarakat yang bagaimana yang diharapkan akan terwujud? Dalam konteks ini, maka kekuatan wacana dengan visi yang jelas merupakan modal yang sangat berharga dalam merumuskan orientasi perubahan.
Sementara pendekatan eksoterik, membuat kita memasuki wilayah praksis gerakan. Ia akan berproses dalam persoalan strategi gerakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana melakukan sebuah perubahan, cara apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan perubahan yang dimaksud? Jawaban-jawaban terhadap pertanyaan ini tersebut tentu saja kemudian terumuskan dalam wilayah strategis taktis sebuah gerakan.

Dari pendekatan di atas, maka kita akan bisa melihat bahwa gerakan mahasiswa akan terpola dalam dua pola besar yang untuk sederhananya kita bagi menjadi dua, yakni gerakan moral dan gerakan politik. Gerakan moral (moral force) biasanya dipersepsikan sebagai sebuah gerakan yang memihak pada nilai-nilai moral universal, yakni nilai kebenaran, keadilan, demokratisasi, hak azasi manusia, dan sebagainya. Sebuah gerakan moral biasanya tidak masuk dalam wilayah kepentingan politik praktis dengan saling dukung-mendukung terhadap kekuatan kelompok tertentu (power block). Mereka hanya mendukung kepentingan nilai yang menurut mereka bagus. Dengan demikian, kalau misalnya sebuah partai politik (parpol) mengedepankan nilai-nilai keadilan, demokratisasi, HAM, dan sebagainya, maka mereka akan mendukungnya dalam arti untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, bukan mendukung kekuatan parpol secara politis. Sebaliknya, kalau ternyata parpol tersebut tidak lagi memperjuangkan nilai-nilai dengan standar moralitas yang dimaksud, maka sebuah gerakan moral akan menarik dukungannya, bahkan melawannya. Jadi, ringkasnya sebuah gerakan moral adalah gerakan yang mendukung untuk memperjuangkan nilai-nilai dengan ukuran moralitas tertentu. Disinilah independensi gerakan mahasiswa akan terlihat. Mahasiswa bukan subordinat kekuatan politik tertentu.
Sementara gerakan politik merupakan gerakan untuk melakukan perubahan politik dengan berpihak pada kekuatan politik tertentu, atau menjadikan dirinya sebagai lokomotif politik mahasiswa. Mereka tidak alergi untuk melakukan sharing dan lobi-lobi politik dengan kekuatan politik yang ada. Bagi mereka hal ini perlu dilakukan sebagai strategi untuk mencapai perubahan. Mereka mengkritik gerakan moral sebagai ketakutan untuk bersentuhan dengan kepentingan politik, dan hanya mampu melakukan himbauan moral. Keberpihakan pada kekuatan politik tertentu secara riel tidak apa-apa, sepanjang ide-ide perubahan yang diperjuangkan mahasiswa sejalan dengan mereka. Dalam kondisi tertentu dan dibutuhkan, organisasi mahasiswa bahkan berubah menjadi organisasi politik seperti yang pernah dilakukan mahasiswa Indonesia di Belanda pada 1908 dengan mendirikan Perhimpunan Indonesia.
Sosiolog Arief Budiman bahkan mengkritik gerakan moral dengan mengistilahkannya sebagai “koboi”. Ia datang ketika ada kerusuhan dan kekacauan yang dilakukan oleh para penjahat di suatu daerah. Setelah para penjahat dibasmi dan keadaan kembali tenang, maka sang koboi pun pergi lagi mengembara kemana-mana. Demikian seterusnya setiap ada kekacauan, sang koboi datang dan pergi lagi.

Dari kedua konteks di atas, maka seyogiayanya gerakan mahasiswa membutuhkan pola-pola gerakan yang bervariasi. Kecenderungan pada kutup ekstrim tertentu antara gerakan moral dan gerakan politik justru akan mereduksi peran gerakan itu sendiri. Karena itu, apapun penjelasannya, kedua pola tersebut tetap dibutuhkan. Yang penting tetap mampu memberikan nuansa dalam proses perubahan yang visioner dan esoterik. Dengan kata lain, mengutamakan salah satu pola (gerakan politik maupun gerakan moral) akan berujung pada kegagalan analitik untuk merumuskan strategi gerakan dalam mencapai orientasi perubahan. Dalam bahasa yang lebih lunak kaum intelektual (baca; Mahasiswa) harus melakukan gerakan empowering terhadap individu dan kelompok-kelompok kepentingan dengan tetap melakukan oposisi terhadap domain-domain publik.

*Mantan pengurus Jurnal Al Ma’arij IMM Ki Bagus Hadikusumo UNS sekarang aktif sebagai Liaison Program pada Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB PS) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kamis, 03 Juni 2010

Jangan Pernah Tinggalkan Penjara Israel

Sesudah kapal Mavi Marmara digiring kapal perang Israel, dan sekarang bersandar di pelabuhan Israel, Ashdod, serta para aktivis kemanusiaan dimasukkan ke dalam penjara Israel. Inilah sebuah episode perjuangan para aktivis yang sudah berani mengambil resiko, dan bahkan diantaranya telah menemui kematian.

Mereka menaiki kapal Mavi Marmara dengan sebuah niat. Niat tulus dengan kesadaran mendalam mereka, yang bertujuan ingin membuka blokade Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Satu-satunya niat yang ada dibenak mereka, hanyalah ingin melihat rakyat Palestina di Gaza bisa bebas, dan mendapatkan akses untuk kehidupan mereka.

Para aktivis dan relawan sangat sadar, pasti akan menghadapi resiko yang akan diterima dari rezim Zionis-Israel, yang bertujuan ingin membunuh 1,5 juta Palestina di Gaza, secara perlahan. Rezim Zionis-Israel yang sudah mengidap paranoid itu, tak akan memberikan kesempatan dan toleransi kepada siapapun memasuki wilayah Gaza. Rakyat Palestina di Gaza sudah dianggap menjadi ancaman laten bagi rezim Zionis. Entitas bangsa Palestina yang sudah dilemahkan dan nyaris sudah tak berdaya itu, harus punah.

Mereka yang sudah melakukan pilihan untuk pergi ke Gaza dengan kapal Mavi Marmara, sesungguhnya memiliki sebuah misi, yang sangat mulia, bagi siapa saja. Mereka hanya lah ingin menyelamatkan kemanusiaan, yang menghadapi ancaman kehancuran, akibat tindakan yang bersifat rasis, ideologis, yang penuh dengan prasangka.

Israel terus mengkampanyekan bahwa Hamas sebagai kelompok ideologis, yang lekat dengan teroris,dan mengusung teror, yang membawa kematian. Faktanya semua dibantah oleh episode perjalanan sejarah perjuangan rakyat Palestina, terutam di Gaza.

Rakyat Palestina di Gaza telah mengalami sebuah tranformasi perjuangan, yang terus bergerak dengan sangat alamiah. Satu-satunya yang tidak mau berkompromi dan berubah adalah sikapnya terhadap Israel. Di mana Hamas tidak mau mengakui keberadaan Israel. Karena sejatinya Israel adalah penjajah yang telah menganeksasi tanah-tanah rakyat Palestina.

Penjajahan dan aneksasi yang menjadi kebijakan rezim Zionis-Israel, tak pernah berhenti dan terus bertambah keras menghadapi rakyat Palestina. Setiap hari masyarakat dunia hanya mendapatkan suguhan berupa tontonan kematian demi kematian rakyat Palestina oleh pasukan Israel (IDF). Kematian itu seperti sudah menjadi kelaziman bagi rakyat Palestina.

Rezim Zionis-Israel juga mengusir dan merampas tanah-tanah rakyat Palestina, dan kemudian menjadi bangunan pemukiman Yahudi. Orang-orang Arab Palestina, banyak diantara mereka yang menjadi gelandangan, dan melarikan diri ke negara tentangganya menjadi pengungsi. Sungguh sangat menyedihkan.

Sejak Israel melakukan invasi militer ke Gaza Desember 2008, yang lalu, menyebabkan ribuan orang tewas, dan ribuan lainnya yang luka-luka, serta hancurnya sarana hidup di Gaza, dan masih menanggung blokade dan isolasi, sepertinya sudah tidak masuk akal, atau diluar kemampuan akal manusia.

Kehadiran para relawan internasional yang ingin masuk Gaza dan membebaskan dari blokade Israel, hanyalah sebuah ‘conmon sense’ (akal sehat), yang tidak mungkin membiarkan sebuah kebiadaban yang tidak beradab di muka bumi terus berlangsung. Kebetulan sekarang menimpa rakyat Palestina di Gaza. Tidak mungkin lagi membiarkan sebuah negara (Israel) memperlakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan atas warga Palestina berlangsung secara permanen.

Dosa apakah yang dilakukan oleh rakyat Palestina di Gaza, yang sekarang dibawah Hamas? Dosa apakah yang dilakukan oleh Hamas? Di mana rezim Zionis-Israel harus menghukum rakyat Palesttina secara kolektif? Kalau Hamas menyerang Israel, berapa korban yang tewas dan luka-luka di pihak Israel? Bandingkan dengan agresi Israel, yang berulang-ulang terhadap rakyat Palestina. Berapa banyak yang tewas? Berapa banyak pemimpin Palestina yang tewas di tangan penjajah Israel?

Berapa banyak rakyat Palestina tewas? Berapa banyak yang kehilangan sanak famili diantaranya mereka? Bagaimana penderitaaan mereka? Penderitaaan sejak Israel berdiri di tahun 1948. Sampai kini? Sudah tak terperikan lagi.

Bandingkan. Rakyat Afrika Selatan, yang pernah mengalami hidup dibawah sistem apartheid, dan sekarang mereka sudah menjadi bangsa yang berdaulat dan menikmati kebebasan. Sementara itu, rakyat Palestina terus menghadapi pengusiran, penangkapan, penculikan, pembunuhan dan perang, dan masih terus berlanjut.

Maka tidak layak para aktivis yang membawa misi kemanusiaan dengan kapal Mavi Marmara, bersedia di deportasi dan meninggalkan penjara Israel. Mereka harus memilih tetap tinggal di penjara Israel, sebagai bentuk moral obligasi (janji moral) mereka kepada rakyat Palestina di Gaza, yang sudah lebih lama menghadapi penderitaan.

Mereka seharusnya hanya akan keluar dari penjara Israel, kalau Israel sudah membuka blokade dan membebaskan rakyat Palestina dari sebuah penjajahan. Penderitaan rakyat Palestina sudah sangat panjang. Darah, air mata, serta kematian selalu menyertai mereka. Kesertaan para relawan kemanusiaan bersama rakyat Palestina di penjara-penjara Israel jauh lebih mulia, atau kematian sekalipun di tangan Israel.

Hanya kasadaran para aktivis kemanusiaan, dan niat yang tulus, dan tujuan yang memang ingin membebaskan rakyat Palestina, yang bakal menentukan sikap mereka untuk tetap bersama rakyat Palestina. Semoga. Wallahu’alam. Sumber: Era Muslim [Heru Cahyono]

Kamis, 11 Maret 2010

MUI Dukung Fatwa yang Haramkan Rokok

Berdasarkan info yang ada di http://www.republika.co.id/berita/106376/mui-dukung-fatwa-yang-haramkan-rokok Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dukungannya atas fatwa Majlis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah yang mengharamkan rokok. Fatwa tersebut dinilai memiliki argumentasi dan dalil kuat sehingga perlu didukung.

"Bagi yang sependapat, fatwa tersebut sepatutnya diikuti dan disebarluaskan,’’ kata Sekretaris Umum Pengurus Harian MUI, H Ichwan Syam, di Australia melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada //Republika//, Kamis, (11/3).

Menurut Ichwan, kuatnya dalil fatwa PP Muhammadiyah itu terlihat jelas dari sejumlah pertimbangan utama. Rokok diharamkan karena diyakini membawa keburukan bagi pengisap dan yang ada di sekitarnya.

Selain itu, merokok juga dinilai sebagai aktivitas berlebihanan yang tidak mendatangkan manfaat (mubazir). "Argumentasi dan dalil-dalinya kuat, terutama pertimbangan mafsadah atau mudaratya dan tabdzirnya,’’ ujarnya.

Ichwan menyebutkan, MUI juga telah menerbitkan fatwa haram dan makruh rokok tahun lalu. Hal itu merupakan hasil kesepakatan ulama di Padang Panjang. Ketentuan haramnya rokok berlaku bagi anak-anak, remaja, dan wanita hamil karena dinilai membahayakan kesehatan. Merokok di tempat umum juga diharamkan.

Sementara, menurut Ichwan, makruhnya merokok dikarenakan cukup banyak masyarakat Indonesia yang memperoleh manfaat. Hal itu terutama bagi petani tembakau dan pedagang kecil. ‘’Tentu, kondisi makruh ini sifatnya darurat,’’ katanya.

Selasa, (9/3) lalu, Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram merokok. Hal itu karena Muhammadiyah menilai rokok menimbulkan banyak dampak negatif bagi manusia. Dampak itu mencakup di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.

by: Heru Cahyono

Share/Bookmark

Selasa, 09 Maret 2010

Fatwa PP Muhammadiyah: Merokok Haram!


Pimpinan Pusat Muhammadiyah, melalui Majlis Tarjih dan Tajdid, mengeluarkan fatwa baru terhadap hukum merokok. Setelah menelaah manfaat dan mudarat rokok, Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah berkesimpulan bahwa merokok secara syariah Islam masuk dalam kategori haram. Keputusan ini diambil dalam halaqoh tentang Pengendalian Dampak Tembakau yang diselenggarakan Majlis Tarjih dan Tajdid pada 7 Maret lalu di Yogyakarta.
Dengan dikeluarkannya fatwa ini, maka fatwa tahun 2005 yang menyatakan merokok mubah dinyatakan tidak berlaku lagi.

”Fatwa ini diambil setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan ekonomi. Di samping itu, kami juga melakukan tinjauan hukum merokok. Berdasarkan masukan dari halaqoh itu, kemudian dirapatkan oleh Majlis Tarjih dan Tajdid dan mengeluarkan amar keputusan bahwa merokok adalah haram hukumnya,” kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Dr Yunahar Ilyas dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2010).

Fatwa baru ini sekaligus merevisi fatwa sebelumnya yang menyatakan bahwa hukum rokok mubah. ”Fatwa bahwa merokok mubah selama ini terjadi karena berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, sosial, dan ekonomi, semakin dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Yunahar.

Fatwa bahwa merokok mubah masih dipertahankan oleh PP Muhammadiyah hingga 2007. Artinya, boleh dikerjakan, tetapi lebih baik jika ditinggalkan. Perubahan fatwa menjadi haram dinilai sebagai keputusan yang akan membawa manfaat. Mengingat, banyaknya efek negatif akibat terpapar asap rokok.

Melalui fatwa ini, Yunahar mengatakan, PP Muhammadiyah ingin mengingatkan seluruh lapisan masyarakat akan bahaya mengisap lintingan tembakau ini. ”Karena dampak negatifnya, maka pembelanjaan uang untuk merokok adalah perbuatan mubazir,” ujarnya.

Dalam salah satu amar keputusannya, diimbau kepada yang belum merokok, wajib menghindarkan diri dari merokok. Bagi yang sudah merokok, wajib berupaya untuk menghentikan dari kebiasaan merokok. ”Dengan dikeluarkannya fatwa ini, maka fatwa tahun 2005 yang menyatakan merokok mubah dinyatakan tidak berlaku lagi,” kata Yunahar lagi.

Pelaksanaan Fatwa Haram Merokok yang dikeluarkan Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini akan dibawa dan dikukuhkan dalam Rapat Pleno PP Muhammadiyah dan ditindaklanjuti dengan surat keputusan resmi. Dijelaskan Yunahar, surat keputusan tersebut berisi instruksi mengikat kepada seluruh jajaran organisasi, lembaga-lembaga amal usaha, seperti sekolah, universitas, rumah sakit, masjid, dan berbagai fasilitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/03/09/10123349/Fatwa.PP.Muhammadiyah.Merokok.Haram
Share/Bookmark

Minggu, 28 Februari 2010

“Materi Pendiskusian” ~untuk pergerakan pendidikan di seluruh dunia~

Pengantar
Selama pertemuan internasional yang diselenggarakan di Muenchen (Jerman) pada akhir November 2009, kami—aktivis gerakan pendidikan di Austria, Jerman dan Spanyol—bertemu dan menyusun tulisan ini.
Kami mengajak semua organ-organ lokal di seluruh Eropa dan belahan dunia lainnya untuk membahas tulisan ini, kemudian memberikan tanggapannya [ke alamat e-mail: united4education@riseup.net]. Tanggapan yang kami terima akan dipublikasikan ke forum http://emancipating-education-for-all.org dan didiskusikan dalam Konggres Pendidikan di Bochum, Jerman di bulan Juni 2010 yang akan datang bersama dengan sebanyak mungkin para aktivis di seluruh dunia yang bisa menghadirinya.
Sangat penting bagi kita yang aktif dalam pergerakan pendidikan ini untuk membangun jaringan yang solid di antara organ gerakan.
Tujuan kita adalah mengawali pendiskusian seputar konsep pendidikan dan mengumpulkan sebanyak mungkin gagasan dari berbagai organ guna merumuskan suatu sikap yang mencerminkan kesatuan dan keberagaman perlawanan demi tercapainya pendidikan gratis dan emansipatoris.

Visi
Merumuskan visi tentang peranan sosial seperti apa yang seharusnya dimiliki dalam sistem pendidikan bagi masyarakat merupakan hal yang sangat pokok.
Selanjutnya, hal yang terpenting untuk dilakukan oleh komponen gerakan pendidikan—di lingkup lokal/nasional maupun global—adalah mampu mendefinisikan konsepsi pendidikan itu sendiri dan memenagkan definisi tersebut dalam dinamika perdebatan wacana social terkait isu pendidikan.
Kami akan menjelaskan mengenai konsep dasar yang kami miliki terkait visi pendidikan gratis dan emansipatoris. Kami meyakini bahwa pendidikan—berkebalikan dengan fungsi adanya pelatihan—haruslah kritis. Pendidikan harus gratis dan dapat diakses oleh semua individu, serta bertujuan untuk memberdayakan rakyat sehingga mereka dapat memahami dan merefleksikan adanya konflik kepentingan dalam sektor pendidikan secara kritis sekaligus merefleksikan peran individu dalam masyarakat dan terdorong untuk melibatkan diri secara aktif. Dengan jalan inilah pendidikan berkembang menjadi sarana terciptanya emansipasi.
Sebaliknya, pelatihan hanyalah sekadar pembelajaran guna memperoleh keahlian-keahlian yang ditawarkan pasar tenaga kerja.

Sistem Pendidikan—Suatu ranah “Pertarungan Kepentingan”:

Kami memahami sistem pendidikan sebagai suatu platform bagi banyak kepentingan yang seringkali saling bertentangan, diantaranya yaitu yang mengusung kepentingan ekonomi, kepentingan negara (baca:pemerintah) ataupun kepentingan agama yang terlembagakan. Ketiga arus utama kepentingan tersebut diatas berlawanan dengan kepentingan untuk membiarkan rakyat menentukan arah kehidupan yang ingin mereka jalani. Tidak seperti kepentingan arus utama tersebut, kepentingan yang berpihak pada kehendak rakyat ini sayangnya belum terorganisir. Emansipasi memungkinkan rakyat untuk memiliki kuasa kehendak atas kehidupan mereka.
Kepentingan-kepentingan yang saat ini mendominasi—terutama kepentingan yang ekonomis sifatnya—berlaku secara global. Oleh karena itulah,kami meyakini bahwa perjuangan kita ini akan berhasil di masa mendatang selama selama kita mampu membangun jejaring sekaligus bersatu dalam sebuah perlawanan global.
Kami ingin menyampaikan solidaritas pada semua yang aktif memperjuangkan tercapainya pendidikan gratis yang emansipatoris di seluruh penjuru dunia.

~Aktivis-aktivis pergerakan pendidikan
di Austria, Jerman dan Spanyol~


Diterjemahkan oleh Sistha (Departemen Hubungan Internasional LMND PRM)

Kamis, 25 Februari 2010

MUI Siap Menjadi Mediator Polemik Jilbab RSMI

JAKARTA (Arrahmah.com) - Berlarut-larutnya kasus pelarangan jilbab yang terjadi di Rumah Sakit Mitra Internasional (RSMI) Jakarta, mengundang keprihatinan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Aminudin Yakub, MA mengatakan, pihaknya bersedia menjadi mediator untuk mencari jalan keluar masalah ini.

"MUI siap memediasi kedua pihak untuk menjelaskan masalah ini dari aspek syariah. Kami berharap jangan ada pemecatan,"� jelas Aminudin, Jum'at pagi (22/1).

Berkaitan klaim pihak RSMI yang mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan sertifikasi dari MUI tentang ketentuan seragam kerja, dibenarkan oleh Aminudin. MUI Pusat telah mengeluarkan sertifikasi seragam kerja RSMI pada tanggal 07 Mei 2009 No. U-156/DSN-MUI/V/2009.

"RSMI memang sudah mendapat sertifikasi DSN MUI tentang seragam kerja. Memang fokus kajian ketika itu bukan pada masalah jilbab dimasukan ke baju atau tidak, tetapi lebih kepada masalah terbukanya bagian lengan sampai tiga jari di bawah siku,"� kata lelaki yang juga dosen Universitas Islam Negeri Jakarta ini.

Dengan begitu, tambah Aminudin, jika bagian terbukanya saja tak ada perbedaan, apalagi jika masalah jilbab dimasukkan ke dalam baju atau tidak. Jadi antara jilbab yang dimasukkan ke dalam baju maupun yang tidak, sama-sama memenuhi aspek medis, seperti keselamatan pekerja dan pasien.

Ia memaparkan bahwa audit yang dilakukan MUI di sejumlah RS, memasukan jilbab ke baju memang juga menjadi salah satu aspek pertimbangan medis dan keselamatan pekerja dan pasien. Namun, jelas ini bukan berarti MUI melarang perawat memakai jilbab sampai menutupi dada.

Sebagaimana telah diberitakan di berbagai media massa, tiga orang karyawati yang telah mengabdi selama 16 tahun di RSMI Jatinegara telah diskorsing dan akan dipecat karena mengenakan jilbab yang tidak sesuai dengan jilbab versi manajemen RSMI.

Ketiga perawat itu, yakni Suharti (perawat), Wiwien Winarti (pembantu perawat), dan Sutiyem (pembantu perawat) dinyatakan oleh pihak RSMI telah indisipliner karena tidak mau memasukkan jilbabnya ke dalam bajunya. (hdytlh/arrahmah.com)Share/Bookmark

Pondasi Kehidupan

PONDASI:Kekuatan bangunan terletak pada pondasi, sedangkan kekuatan keinginan manusia untuk maju terletak pada kesunguh-sunguhannya menyiapkan kehidupan. Semakin bersungguh-sungguh menyiapkan kehidupan maka semakin kuat terhadap beribu cobaan, dan persiapan kehidupan itu bukan hanya untuk hidup tetapi untuk sesudah kehidupan yang kekal nanti.

Kisah Rumah Orang Bijak Dan Rumah Orang Bebal


Pada suatu hari, ada dua orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Dengan segera, keduanya pun mencari lahan untuk membangun. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang yang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat, ia sudah selesai membangun rumahnya.

Si orang bebal pun melintasi lahan orang bijak dimana ia masih bersusah payah membangun rumahnya. Kata si orang bebal kepada orang bijak, “Betapa bodohnya kamu, membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya.” Si orang bijak tidak berkata apa-apa dan terus membangun.

Beberapa tahun kemudian, rumah orang bijak pun selesai dibangun. Rumah itu berdiri dengan kokoh di atas fondasi batu karang. Tak lama setelah itu, datanglah hujan badai yang besar dengan angin yang berhembus dengan kencang dan menghantam rumah tersebut. Tetapi rumah si orang bijak tetap berdiri dengan kokoh karena dibangun di atas fondasi batu karang yang kuat.

Hujan angin badai yang sama pun menghantam rumah orang bebal di atas pasir dan karena fondasinya yang kurang kuat di atas pasir, maka rumah itu pun segera runtuh dan si orang bebal kehilangan seluruh rumah dan harta bendanya.

Si orang bebal pun menyesali kegabahannya dalam membangun rumah. Ia berkata, “Seaindainya aku tidak terburu-buru dan gegabah dalam membangun rumah, mungkin rumahku masih berdiri kokoh seperti rumah si orang bijak di atas batu karang.”

Oleh karena itu, jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan. Share/Bookmark

WASPADAI PERMAINAN BARU ANAK2 YG BERBAHAYA

Just share, dari koran nasional (kompas.com). Mungkin bermanfaat


Beberapa waktu lalu surat kabar Inggris, The Sun, melansir berita mencengangkan mengenai pola permainan baru anak SD di sana. Lupakan petak umpet dan lompat tali. Mereka sekarang bermain dengan bagian pribadi tubuh mereka. Untuk ikut bermain dalam permainan ini, mereka harus mengenakan gelang plastik murah berwarna-warni yang mereka namakan “shag bands”.

Harga satu gelang shag bands jika dirupiahkan hanya senilai beberapa ribu, namun harga itu tak sebanding dengan apa yang mereka harus korbankan, yakni kepolosan mereka. Bisa jadi tak banyak orangtua mencurigai cara awal permainan ini. Awalnya, mirip permainan anak-anak biasa. Caranya, anak-anak akan mengenakan gelang sesuai warna yang mereka sukai, lalu mereka akan mengejar anak yang mereka sukai. Ketika anak yang mereka sukai tertangkap, dan gelang plastiknya berhasil diputuskan, maka si pemilik gelang harus melakukan suatu tindakan seksual sesuai arti dari lambang warna gelang yang sedang ia gunakan.

Di sini lah yang menyeramkan. Arti dari warna gelang-gelan tersebut ternyata menyakitkan untuk diketahui orangtua yang terlambat mengetahui.

Warna kuning berarti memeluk si anak laki-laki, warna oranye berarti memberi kecupan hingga meninggalkan tanda pada si anak laki-laki, ungu berarti ciuman di bibir, pink berarti menunjukkan payudara kepada si anak laki-laki, merah berarti tarian erotis (lap dance), biru berarti seks oral, hitam berarti berhubungan intim, dan emas semua hal di atas tadi.

Anak perempuan akan mengenakan gelang sesuai keberanian mereka untuk melakukan salah satu tindakan seksual tadi. Salah satu anak berusia 8 tahun yang mengenakan gelang berwarna pink, ketika diwawancara The Sun mengatakan, bahwa ia sempat tidak mengenakan gelang tersebut selama beberapa waktu. Namun ternyata ia malah dikucilkan teman-temannya. Jika ada yang tak mengenakan gelang, berarti ia tidak bisa bergabung dengan kumpulan geng keren. Warna dari gelang yang dikenakan setiap anak juga menunjukkan semacam “status” mereka. Anak-anak perempuan yang berani mengenakan gelang berwarna hitam akan sangat disenangi oleh anak laki-laki.

Permainan berbahaya ini terekspos karena adanya seorang ibu yang tanpa sengaja mengetahui tentang arti permainan ini. Ia bersedia diwawancara untuk mengingatkan para orangtua agar tidak terkecoh, dan untuk mau tahu tentang kegiatan anak-anaknya agar mereka bisa melindungi lebih baik. The Sun menghubungkan kegiatan semacam ini dengan tingginya tingkat kehamilan muda di Inggris yang mengalahkan negara-negara Eropa lainnya.

Para orangtua, waspadalah dan jangan segan untuk memberikan pengetahuan yang cukup untuk anak-anak Anda, khususnya tentang seksualitas dan perbedaan antara pria dan wanita. Sumber http://www.facebook.com/?sk=messages&ref=mb#!/?page=1&sk=messages&tid=1352693498287

Selasa, 09 Februari 2010

PDM Klaten Menjadi Penggerak, Pelopor dan Pembangkit di Sektor Pemerintahan

Klaten, Jawa Tengah, Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah 1 Abad dan menghadapi Mukatamar Muhammadiyah ke-46, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupatern Klaten mengadakan Dialog Muhammadiyah dengan Tema: “Membangun(kan) Klaten, kemarin Sabtu 30 Januari 2010 bertemapt di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Klaten.
Acara ini juga dihadiri oleh Bp Sunarna, SE, MM selaku Bupati Kepala Daerah Tingkat II Klaten dan memberikan sambutan dipembukaan acara. Peran Muhammadiyah dari Bidang Pendidikan dan Kesehatan sangat membantu pemerintah Kabupaten Klaten, karena semakin mudahnya fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dapat di manfaatkan masyarakat setempat. Banyak sekali amal usaha Muhamamdiyah yang menyebar di pelosok Desa yang ada di Klaten, maka dari itu kami dari pemerintah mengucapkan banyak terimakasih kepada Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Kabupaten Klaten dengan adanya kerja keras Muhammadiyah untuk membantu memajukan Klaten lewat amal usaha Muhammadiyah di Bidang Pendidikan dan Kesehatan, kata Bp Sunarna saat memberikan sambutan.
Pembicara yang dihadirkan dalam dialog ini adalah Prof. Dr. dr. H.M. Syamsulhadi, Sp. Kj (K), Ir. H. Tugiman Hadibroto, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari, yang dihadiri 400 lebih peserta dialog yang datang di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Klaten dari Pimpinan Ranting, Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Klaten, Ortom Muhammadiyah dan Undangan Umum.
Dengan adanya diaolog ini diharapkan Muhammadiyah bangun dan bangkit menjadi penggerak pembangunan di klaten, melalui sektor pendidikan misalnya menjadikan 3 PTM jadi UMK, peningkatan kualitas Lembaga Pendidikan Muhamamdiyah,juga melalui sektor ekonomi dengan pemberdayaan BMT BMT sebagai penggerak pemberdayaan generasi muda untuk tumbuh berwirausaha mandiri sehingga muhammadiyah banyak memiliki para saudagar.
Heru Cahyono, Contributor Website IPM dan Muhammadiyah Jawa Tengah

Al-Qaeda Jazirah Arab Serukan Kaum Muslim Bergabung Dalam Jihad

YAMAN (Arrahmah.com) - Sebuah pesan audio yang dirilis baru-baru ini menampilkan statemen dari Said al-Shihri, Wakil Pemimpin Al-Qaeda Jazirah Arab yang memperingatkan kepada seluruh "kepentingan AS dan salibis dimanapun berada".

"Serang mereka dan bunuh musuhmu sebanyak yang kalian mampu," ujar Shihri.

Al-Qaeda Jazirah Arab (AQAP) mengatakan berada di balik penyerangan terhadap pesawat tujuan Detroit tepat dihari natal.

Mujahid Nigeria, Umar Farouq Abdulmutallab menjadi pelaku serangan tersebut.

Dalam pesannya ia juga mengatakan bahwa AQAP terus berkoordinasi dengan Syeikh Usamah.

"Mengulang perkataan syeikh kami, bahwa Amerika tidak akan bermimpi dengan aman sampai kami dapat hidup tenang di Palestina," ujarnya, mengulang perkataan syeikh Usamah bin Ladin yang juga mempublikasikan pesan audio pada bulan lalu.

Mr. Shihri dibebaskan dari Guantanamo pada November 2007 silam, ia mengatakan, "persiapkan diri kalian dan senjata kalian, lindungi agama kalian dan bergabunglah dengan para mujahid."

"Kristiani, Yahudi, dan para budak mereka akan menyambar kalian," ujarnya. "Dan kalian tidak memiliki jalan keluar dari keadaan ini selain bergabung dan mendukung jihad," lanjutnya.

Ia memaparkan bahwa tentara kafir AS telah membunuh kaum perempuan dan anak-anak di Yaman menggunakan serangan misil dari pesawat tak berawak yang mereka banggakan.

Mr. Shihri sendiri pernah dikabarkan berhasil dibunuh dalam serangan udara yang dilakukan tentara Yaman di bulan Desember lalu, namun AQAP menolak tuduhan tersebut dan terbukti saat ini dia masih hidup dan berada dalam keadaan baik. (haninmazaya/bbc/arrahmah.com)

Minggu, 07 Februari 2010

Marko Calasan,Insinyur Microsoft Termuda asal Macedonia


Insinyur Microsoft termuda bocah berusia 9 tahun.
marko calasanSiapakah insinyur microsoft termuda saat ini?jawabannya adalah Marko Calasan,bocah berusia 9 tahun asal Macedonia.Pada usia enam tahun, Marko mendapatkan pengakuan sistem administrasi pertamanya dari Microsoft. Ia menjadi selebriti di sepanjang wilayah Balkans pada bulan Desember ketika ia mendapatkan Sertifikasi Sistem Insinyur-nya, gelar yang sulit didapat bahkan oleh seorang insinyur komputer yang ahli.

Ia juga bekerja sebagai pengendali sistem administrasi di sebuah lembaga non-profit yang membantu orang-orang cacat. Marko saat ini memiliki proyek baru untuk mengajarkan orang tentang pengetahuan komputer dalam bahasa Inggris menggunakan streaming video.

Di antara waktunya mengolah sistem komputer dan juga membagi pengetahuannya, Marko tampak seperti anak-anak lain pada umumnya yang suka bermain bola dengan teman-temannya, bersepatu roda, dan juga menghilangkan stereotipe seorang kutu buku. Ia menganggap permainan di komputer merupakan buang-buang waktu dibandingkan waktu “bermain di luar”. Kapan ya Anak Indonesia Bisa seperti itu??