Jumat, 20 November 2009

Said Tuhuleley: ”Kehendak Rakyat Seperti Air Bah”

Yogyakarta- Ketika negara bermasalah dan fungsi parlemen tidak berjalan, maka gerakan oposisi jalanan akan berbicara, karena kehendak rakyat seperti air bah yang tidak dapat dibendung.

Demikian disampaikan ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Said Tuhuleley, dalam pengantar diskusi Oposisi & Masa Depan Demokrasi di Indonesia, di gedung PP Muhammadiyah, jln. Cik Di Tiro, Kamis (12/11/2009). Menurut Said, air bah yang beresiko destruktif, memerlukan kanal-kanal untuk dapat menyalur secara smooth dan tidak merusak, walaupun kanal-kanal rakyat ini sudah mulai tertutup. “Tertutupnya kanal-kanal rakyat, menyebabkan munculnya kanal-kanal baru seperti parlemen online, walaupun yang lebih berbahaya lagi adalah parlemen offline,” ungkap Said.

Dalam diskusi publik yang dilaksanakan oleh MPM PP Muhammadiyah, tampil sebagai pembicara, Piet Hizbullah Khaidir mantan ketua DPP IMM (Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Cornelis Lay pakar politik UGM, dan Tamrin Amal Tomagola sosiolog UI.

Tidak ada komentar: